Rabu, Desember 30, 2009

Penjual Madu


Pagi yang tidak menampakkan cahaya mentari. Karna mendung berada di langit Jakarta. Berlari, senam, berdagang sambil olahraga dan juga aktivitas jalan yang dilakuka warga Jakarta di senayan, tepatnya gelora bung karno. Pagi itu tanggal 13 Desember 2009

Beberapa orang menikmati aktivitas olahraga dengan membawa anak dan juga keluaga. Yap kegiatan yang hanya sekali seminggu dari aktivitas yang lebih banyak duduk. Hari minggu adalah hari yang dinantikan oleh sebahagian orang.

Termasuk seorang Bapak yang membawa madu lengkap dengan lebah-lebahnya. Rp. 100.000 keluar dari saku sang Bapak yang bercerita tentang bagaimana ia dulu mengambil madu. Dengan membeli 2 botol seharga 40.000 dua buah. Setelah mencicipi maka ia mengatakan bahwa ini ada campuran.

Bagaimana mengetahui bahwa madu itu ada campuran ini didapat digunakan dengan cara: Pertama, Masak madu dengan sebuah sendok dan panaskan diatas lilin, Madu asli akan mendidih dan busa akan menembang keluar dari sendok, sedangkan madu tidak asli akan mendidih keluar. Kedua, masukkan kedalam air. Madu asli akan berwarna lebih gelap hal ini disebabkan oleh sari bunga yang masih terdapat di dalam madu. Sedangkan madu tidak asli akan berwarna lebih terang.

Bapak tersebut tidak mempunyai kembalian dari orang tua tesebut yang bangga dengan track record dulu. Dengan dada yang berdebar tidak enak terlihat dari cara berbicara dan juga gerakan otot-otot wajah sang bapak. Ia menanyakan ada uang 50.000, karna ini adalah kembalian sepuluh ribu. Ya satu rupiah kita berpindah dari Bapak pensiunan kepada seorang tukang jual madu keliling.

Tidak ada komentar: