Sabtu, Desember 26, 2009

Cinta Zakat bagi Muzakki


Aku adalah keharusan, kepedulian, kecintaan. Keharusan bagi yang mempunyai kelebihan dan membaginya sesuai dengan ukuran. Kepedulian bagi yang tidak mampu untuk memenehi standar hidup. Kecintaan yang memberikan sebagian untuk menolong sesama.

Aku berarti membersihkan. Membersihkan mereka dari jebakan dan tarikan yang melenakan kehidupan. Menghitung, Mengumpulkan mengembangkan sebanyak-banyaknya. Kadang terlupakan tidak peduli dengan sesama yang berkontibusi walau hanya memberikan beberapa rupiah saja.

Cara hidup seperti inilah yang ku kikis habis dari dalam diri merka. Setelah pembersihan diri, maka kubersihkan harta kekayaannya supaya tidak ada noda dan kotoran yang menyebabkan lalat kecumburuan yang datang untuk bertandang.

Kebersihan hartanya menjadikan ia manusia yang tentram dan tidak gelisah. Hartanya adalah penjaga dirinya. Kebersihan inilah memberikan mereka kelapangan untuk tumbuh dan berkembang. Diriku memastikan bahwa diri mereka tumbuh berkembang sesai dengan tumbuh berkembangnya harta mereka.

Pertumbukanku ibarat sebuah biji yang mempunyai beberapa batang dan setiap batang itu meghasilkan biji-biji yang banyak, angka 700 % adalah tawaran pertama. Dan kemudian berlipat-lipat sesuai dengan ukuran-ukuran yang memenuhinya.

Ketika diriku berpindah tangan kepedulian, kecintaan, kehormatan dan kesungkanan mengalir berlimpah. Hilang sudah kecemburuan, hilang sudah wak prasangka, hilang sudah cerita miring di pemandian dan kedai kopi. Itulah bagian kecil cinta.

Ketika telah berpindah maka ia menggerakkan transaksi, membebaskan dari kelaparan, kesempitan hidup oleh lilitan hutang. Keyakinan bahwa kita adalah bagian dari komunitas yang baru menjadi anggota kaum muslimin. Memberikan jasa bagi yang berperan mengumpulkan dan juga mendistribusikannya.

Menjamin keberlangsungan perjalanan orang yang kehabisan bekal. Menjamin kebaikan masa depan bagi mereka yang menuntut ilmu pengetahuan. Memberikan bekal kemerdekaan mereka yang terjebak dalam siklus perbudakan dan kerja parodi dari majikan atau tuan yang kejam.

Nanti di suatu masa aku akan menjadi saksi atas perilaku mereka terhadap diriku. Untuk dunia mereka dipandang adalah yang dermawan dan nama mereka dipelihara dengan baik oleh mereka yang terbantu.
Kepergiannya merupakan kehilangan bagi sesama, derai air mata akan megiringi ketempat akhir perjalanan di dunia kepanaan. Kehormatan keluarganya akan di jaga oleh orang yang telah terbantu olehnya. Bagaimana susahnya mafia, perampok dan si pitung di tangkap oleh pihak polisi, dan Belanda, karna mereka di perlihara oleh lingkungan. Karna mereka berbagi dari hasil kejahatan mereka.

Sudahkah kita berbagi dan mendapatkan cinta zakat (kepedulian, kepedulian, penghormatan, penghargaan) dengan memberikan seulas senyum di setiap kita bertemu orang lain?

Tidak ada komentar: