Kamis, Desember 17, 2009

Penenun


Senin 16/11/09 adalah hari membuat tekanan atau stress karna mesti meeting dengan atasan membahas berbagai persoalan perusahaan. Menetapkan secara bersama untuk mencapai target penjualan. Itulah fenomena mereka yang mendapatkan 1 rupiah di akhir bulan.

Kemaren sang pengemis tua menukarkan pendapatannya dari kumpulan uang receh kakak tua dan beberapa pahlawan pattimur kesebuah warung. Membeli beberapa kebutuhannya hari ini dengan seorang anaknya. Beras satu liter dengan 3 buah telor untuk menami makan untuk hari ini.

Jadilah diriku bagian pecahan Rp. 5000, aku bertemu dengan Imam Bonjol dan juga penenun songkek dari daerah Pandai Sikek, Bukittinggi. Imam bonjol adalah seorang pahlawan pra kemerdekaan yang memperjuangkan indonesia untuk merdeka dan keislamannya. Aku berkesan dengan sorbannya yang kukuh melilit kepalanya. Sekarang kuburannya berada di sulawesi karna ia dibuang oleh Belanda kesana.

Tentang penenun aku bertanya bagaimana rasa telah menyelesaikan sebuah karya seni dengan sentuhan tangan. Dengan senyum merekah menjawab inilah hasil kreatifitas seni tinggi. Keindahan hasil karya tenunan dengan motif-motif yang indah berlatar filosofis, naturalis dan berkaitan dengan beberapa pepatah di alam minangkabau.
Penenun adalah kegiatan yang merangkai hal-hal sederhana dari tali-tali kecil yang jalin menjalin dan didepak kuat oleh kayu. Satu, dua, tiga dan seterusnya tali-tali merapat menjadi kain. 1 rupiah juga adalah kumpulan beberapa yang menjadi Rp. 5000,00 dan aku berjumlah sebanyak lima ribu kali.

Penenun itu hanya mendapatkan upah untuk setengah hari seharga Rp. 5.000,00 dan dihargai dengan gambar Rp. 5.000, saja.

Tidak ada komentar: