Kamis, Juli 28, 2011

Masih Ada kapal ke Padang

Bagi beberapa yang penikmat film Indonesia tahun 90an akan menikmati sebuah hasil karya film dengan judul "Masih Ada Kapal Ke Padang". Film ini mengisahkan tentang bagaimana merantaunya orang Minangkabau.
Merantau adalah sebuah keunggulan tersendiri bagi masyarakat minangkabau. Pola merantau terbentuk dari berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor dukungan lingkungan. Falsafah budaya yang masing-masing saling menguatkan.

Namun sekarang sebuah nostalgia akan kembali di kenang oleh masyarakat minangkabau atau lebih populer disebut orang Padang. Yakni melakukan PULANG KA KAMPUANG JO KAPA LAUIK.

Pulang bersama ini diadakan oleh Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh (IKCK) dan didukung sepenuhnya oleh TNI Angkatan laut  Republik Indonesia. Dukungan ini berbentuk menyediakan kapal KRI Tanjung Nusanive dengan kapasitas penumpang berjumlah 2000 orang.

Kegiatan pulang basamo juga diikuti dengan berbagai kegiatan sosial lainnya. diantaranya:
  1. Festival Seni Budaya, Kegiatan ini berisikan kegiatan seni budaya, diantaranya Randai, saluang, dan aktivitas seni budaya.
  2. Penanaman Pohon. IKCK ikut berperan dalam mensukseskan gerakan tanam 1 milya rpohon. Target penanaman pohon berjumlah 1.000 pohon. Pohon yang akan di tanam adalah pohon pelindung sekaligus produktif.
  3. Santunan Anak Yatim & Dhuafa. Kegiatan ini turut membantu anak yatim piatu dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan senilai Rp. 150.000/orang di Nagari Canduang Koto laweh, Agam. Dan bantuan dhuafa berupa kebutuhan belanja lebaran senilai Rp. 250.000,-
  4. Penyerahan buku kepada 11 perpustakaan jorong Nagari Canduang. Jumlah buku yang akan diserahkan bernilai Rp. 10.000.000,-
Pulang basamo ini terbuka bagi seluruh masyarakat Minangkabau, 3 luhak 2 ranah. Setiap peserta ikut berperan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Kegiatan ini dibantu oleh beberapa stake holder dan sponsor.

Setiap penumpang membayar Rp. 300.000,-. Setiap orang telah membantu aktivas sosial kemanusiaan.Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh TNI Angkatan Laut.

Untuk pendaftaran bisa menghubungi:

Armen Anwar 0813-8636-4853, Armen Piliang 0813-1721-2007, Adjanis 0812-1014-1500, Basri Chatro 0812-800-9815, Zulfison 0813-8868-5400.

Kami mohon do'a dan restu terlaksananya kegiatan Pulang Basamo ke Ranahminang.

Panitia pelaksana; Drs. Elmawati, MM sebagai ketua pelasana dan Muhammad Yunus, SPP,SE sebagai sekretaris pelaksana.

***
Mau Jalan-jalan? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Minggu, Juli 24, 2011

Model keuangan Baitul Maal Masjid


Oleh : Muhammad Yunus

Landasan sejarah
Baitul Maal telah dimulai dari semenjak Rasulullah Saw berada di Madinah. Rasulullah Saw meminta beberapa orang sahabat yang bertugas untuk memungut zakat bagi mereka yang telah sampai nisab dan kemudian membagikan langsung kepada mereka yang berhak sesuai dengan ketentuan dalam QS. Attaubah ayat 60. Zakat adalah kewajiban ekonomi bagi masyarakat muslim yang memiliki kekayaan yang telah sampai nisab. Sedangkan untuk selain non Muslim di kenakan Kharaj dan Jizyah. Dimana penggunaan kedua ini untuk menjamin keamanan non Muslim berada dalam Negara Islam Madinah.
Pada masa Rasulullah Saw menghapuskan pungutan pajak yang memberatkan seluruh penduduk Madinah. Pungutan ini dikenakan kepada setiap orang. Baik yang memiliki kelebihan harta maupun tidak. Kebijakan keuangan ini dihapus oleh Rasulullah dan digantikan dengan kebijakan keuangan berupa Zakat, Kharaj dan Jizyah. Kemudian untuk membiayai operasional perang, paceklik dan permasalahan lainnya Rasulullah mengeluarkan sebuah kebijakan keuangan berupa Infak dan Shadaqah.
Landasaran alqur’an & As Sunnah
  1. Q.S Attaubah :60
  2. Q.S Albaqarah 2-3
Model akuntansi
                Penerapan model akuntasi pengelolaan keuangan Baitul Maal Masjid menggunakan model penyaluran zakat untuk penerimaan zakat, infak, sedekah yang diterima oleh Masjid. Sedangkan Wakaf memilki kekhusan bagi wakaf muqayyadah. Sedangkan wakaf biasa membutuhkan perlakuan khusus berupa zatnya tidak boleh berkurang sedangkan manfaatnya dapat digunakan untuk kepentingan umum. Model pencatatan akuntasi pada penerimaan akan menyebut sumber pendapatan yang dibagi menjadi 4 sumber.
  1. Sumber Zakat. Pencatatan ini diperlukan untuk menentukan penerimaan dan penyaluran zakat yang tidak keluar dari asnaf 8. Dimana penyalurannya dapat diprioritaskan sesuai dengan realitas keberadaan mustahik.
  2. Sumber Infak. Pencatatan ini bersumber dari pendapatan masjid atas jasa yang diberikan masjid. Pendapatan infak bersumber dari penyewaan aula masjid, ambulance dan parkir. Pinjaman qard bagi masyarakat dan pendapatan lain atas kegiatan usaha masjid.
  3. Sumber Shadaqah. Pencatatan ini bersumber dari pemberian jamaah dan masyarakat lewat kotal amal, sumbangan rutin.
  4. Sumber Wakaf. Pencatatan yang bersumber dari wakaf berupa asset tetap seperti gedung, tanah, kendaraan. Maupun wakaf tidak tetap berupa wakaf produktif, wakaf uang.
Pengeluaran keuangan
Pengeluaran keuangan Baitul Maal Masjid tetap menggunakan system pengeluaran Zakat yang dibagi menjadi tiga prinsip utama. Pertama. Peningkatan Perekonomian yang merupakan bagian dari pembedayaan fakir dan miskin di lingkungan masjid. Kedua. Proteksi ekonomi merupakan bagian dari hak inbu sabil, algharimin. Ketiga akselerasi ekonomi yang bersumber dari memerdekakan budak dan muallaf. Pengeluaran keuangan Baitul Maal Masjid bertumpu kepada karakteristik ekonomi masyarakat sekitar masjid.
Pengelolaan keuangan
Sedangkan untuk pengelolaan keuangan Baitul Maal Masjid berdasarkan kepada:
1.       Akuntabilitas. Untuk mendapatkan standar akuntabilitas pengelolaan keuangan Baitul Maal Masjid dikelola oleh Sumber daya minimal telah mengikuti pelatihan akuntansi keuangan dan mengerti tentang system akuntansi.
2.       Transparansi. Pengelolaan keuangan menerapkan system transparansi berupa laporan keuangan berkala dan dapat di audit sewaktu-waktu. Bentuk transparansi adalah pelaporan keuangan bersifat terbuka.
Penutup
Penerapan baitul Maal Masjid dalam lingkungan masyarakat membantu beberapa aspek ekonomi, diantaranya mengurangi pegangguran, menguatkan perekonomian masyarakat dan terakhir adalah membebaskan penggunaan riba oleh masjid maupun jamaah dan tetangga masjid.
Powered by:
Magister Ekonomi Syariah
Univ. Azzahra
Jl. Jatinegara Barat no. 144

Kamis, Juli 14, 2011

Kenapa Kuliah membosankan?


Perkuliahan dan interaksi antara dosen dengan mahasiswa memilki banyak cerita. Baik suka dalam prespektif mahasiswa maupun duka yang membekas sampai menjadi warisan dari generasi demi generasi. Dunia perkulihan dan sistem perkuliahan memang memiliki perbedaan pendekatan dengan sekolah. Tidak sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan akademis bagus dalam perkuliahan ternyata selama di bangku sekolah adalah berkemampuan biasa. Namun tidak sedikit yang memiliki kemampuan bagus di bangku sekolah namun sering kandas ketika berada dalam perkuliahan.

Berbagai julukan muncul kepermukaan dari mahasiswa tentang bagaimana perilaku dosen, metode dosen dan juga keputusan dosen yang memberikan nilai terhadap hasil kerja mahasiswa berupa tugas, ujian tengah semester dan akhir semester.  Ada dosen killer yang menjadikan julukan ini sangar di prespektif mahasiswa yang memberi nilai apa adanya atau memang tidak memenuhi standar kualitas yang di harapkan. Ada dosen gaul yang dapat berinteraksi dengan mahasiswa dan menyelami dunia mahasiswa. Dan masih banyak gelar-gelar non akademik lainnya untuk dosen di berbagai perguruan tinggi.

Menjadikan perkuliahan menjadi berkesan dan bermanfaat ada beberapa syarat pengkondisian sebelum perkuliahan berlangsung.
  1. Kontrak belajar. Hal ini mengatur tentang bagaimana perkuliahan akan berlangsung dalam 16 kali pertemuan kedepan. Mengatur tentang jatah untuk tidak mengikuti perkuliahan. Mengatur tentang penilaian dan komposisi nilai untuk mata kuliah.
  2. Satuan Acara Perkuliahan. Berisi tentang materi-materi yang akan didibahas untuk 16 kali pertemuan. Berisikan Tujuan Instruksi Umum dan Khusus serta metode mengajar
  3. Silabus. Berisi tentang pembahasan dan buku pendukung pembahasan. Penyampaian silabus biasanya di berikan awal perkuliahan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Keluhan Mahasiswa terhadap dosen

Hal ini menjadi bagian dari ketidakpuasan mahasiswa terhadap dosen pengampu mata kuliah. Hal ini meliputi
  1. Metode penyampaian. Kemampuan dosen dalam mengemas materi perkuliahan tidak mengakomodasi kebutuhan mahasiswa. Hal ini bisa berupa penggunaan slide yang kurang menarik dan terkesan kaku. Dimana slide presentasi dosen tidak eye chating (menarik perhatian mata).
  2. Sikap dan perilaku dosen. Keluhan mahasiswa melihat sikap dari dosen dalam menyikapi beberapa permasalahan. Dalam hal ini adalah disiplin waktu. Ketika mahasiswa terlambat maka hukuman mahasiswa tidak dibenarkan masuk. Jika dosen yang terlambat tidak mendapatkan sanki apa-apa.
  3. Penguasaan Materi perkuliahan. Terkadang beberapa dosen tidak memiliki pembahasan up date tentang mata kuliah yang diampu. Hal ini biasanya terlihat dari materi demi materi yang disampaikan. Rujukan perkuliahan hanya pada satu buku atau terkadang sebuah diklat yang telah tua.
  4. Banyak tugas. Hal ini sering menjadi beban dan sumber keluhan mahasiswa terhadap dosen. Dimana mahasiswa merasa dibebankan dengan tugas-tugas yang menghiasi setiap pertemuan.
Keluhan Dosen terhadap mahasiswa

Sebaliknya dalam prespektif dosen pengampu beberapa mata kuliah dosen memiliki keluhan dan juga menjadi streotip tentang perilaku mahasiswa terkhusus dalam proses belajar mengajar berlangsung. Diantaranya:
  1. Mahasiswa malas membaca. Hal ini terlihat dalam bentuk jawaban dari pertanyaan yang diberikan dosen sebagai pemancing awal perkuliahan. Berbagai alasan sering muncul ketika di tanya apakah telah membaca bahan yang akan dipelajari.
  2. Mahasiswa lumpuh menulis. Hal ini sering terjadi ketika melihat hasil dari tugas membuat artikel atau makalah. Kelumpuhan menulis di perparah dengan kemalasan membaca mahasiswa.
  3. Disiplin diri dan perilaku. Menjadi sebuah model yang membuda dalam kalangan mahasiwa bahwa berpakaian rapi dan sopan adalah berat. Seakan berpakaian menggunakan baju berkrah, sepatu adalah sebuah keberatan. Maka tidak heran di beberapa kampus membuat pengumuman “Mahasiswa yang memakai oblong, sendal jepit tidak dilayani”.
Diluar keluhan dari masing-masing belah pihak dalam interaksi perkuliahan dalam perguruan tinggi. Banyak hal yang dapat menjadikan sebuah perkuliahan itu mengasyikan, mencerahkan dan sekaligus menginspirasi mahasiswa. Pendekatan ini dirumuskan dengan ASK ME yang terdiri dari Attitude, Skill, Knowledge, Meaning of Life dan Energy.

Attitute

Setiap pembahasan materi kuliah menyampaikan aspek sikap yang dibentuk dalam  mempelajari materi perkuliahan. Pendekatan ini berguna untuk mendatangkan passion mahasiswa dan hadir dalam perkuliahan. Pembentukan sikap ini lahir dari pendekatan studi dan pendalam kasus yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Skill

Pertemuan dengan durasi 120-150 menit sekali pertemuan belum mampu memaksimalkan skill mahasiswa dalam materi perkuliahan. Skill lahir dari melakukan sesuatu secara berulang dan terus menerus. Dalam hal ini pendekatan perkuliahan dengan sistem laboratorium, pengerjaan proyek, studi lapangan dapat membantu peningkatan skill mahasiswa. Beberapa mata kuliah seperti Manajemen Pemasaran bisa di gunakan pendekatan mahasiswa menjadi marketing dari berbagai model bisnis yang ada.

Knowledge

Memaksimalkan pengetahuan mahasiswa, maka pendekatan perkuliahan adalah melihat beberapa kasus dan di telaah dalam bentuk tulisan lepas yang menjadi tugas individu maupun kelompak. Dalam hal ini mahasiswa diberikan reward dan punishment. Peningkatan pengetahuan juga bisa dengan menghadirkan bacaan-bacaan terkini yang berhubungan dengan materi kuliah yang akan di sampaikan.

Meaning of Life

Dalam proses interaksi perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa terjadi dialog yang mampu merajut makna-makna tentang kehidupan yang berhubungan dengan materi perkuliahan. Sentuhan personal yang membawa pencerahan bagi mahasiswa untuk menapaki kehidupan dengan skill dan pengetahuan yang di dapat mengikuti mater perkuliahan.

Energy

Mengalirkan energy posistif, cara berpikir positif dan bertindak positif. Hal ini merupakan kepiawaain dosen meramu perkuliahan dengan memotivasi mahasiswa dengan berbagai model pembelajaran. Dan hal inilah yang membedakan antara mengajar hanya sebatas transfer pengetahuan dengan transformasi insan terdidik Indonesia.

Bagaimana pengalaman Anda ketika kuliah dan berinteraksi dengan dosen pengampu mata kuliah?