Senin, Oktober 24, 2011

Motivasi vs Teknik Menulis

oleh: Muhammad Yunus
Kasus pertama:

Seorang teman bertanya bagaimana kok tulisan kamu bisa sebanyak sekarang ini? dan tulisannya bermanfaat. Ajarin saya menulis donk biar juga seperti kamu. Kemudian beberapa bulan bertemu kembali dengan tugas yang diberikan tulislah sebuah topik tentang "rokok". Perhatikanlah seputar rokok, penikmat rokok, unsur rokok dan bahaya merokok. Atau barang kali melihat bagaimana dan siapa merokok dan tuliskanlah sebagai pembelajaran untuk menulis. Namun apa yang terjadi sampai pertemuan selanjutnya tiada satupun tulisan tentang rokok lahir dari goresannya.

Kasus kedua:

Untuk tugas besok setiap mahasiswa membuat tulisan lepas bebentuk feature dengan jumlah halama maksimal 4 lembar. Tugas di kumpulkan dengan syarat telah di publish di blog pribadi dan juga blog sosial www.kompasiana.com, Maka seminggu kemudian yang hanya megerjakan tidak sampai 50%. Kemudian pada pertemuan selanjutnya tugas serupa di lanjutkan oleh sang Dosen. Maka terdapat ketidaksiapan beberapa mahasiswa yang disampaikan lewat diskusi kecil diatara mereka. Berbagai alasan lahir bahwa dosen ini menambah pekerjaan mahasiswa.

Kasus ketiga:

Hampir semua apa yang terlintas dalam pikirannya baik pelajaran yang ia dapat dari berbagai sumber. Apakah dosen, guru sahabat atau anak jalanan. Atau peristiwa yang menarik perhatiannya ketika ia berada di tempat kejadian. Atau cerita yang ia dengar dari teman atau orang lain. Maka ia menuliskan apa yang terlintas dalam pikiran si blog pribadinya. Perlahan dan pasti lewat komitmen terus menulis maka ia telah memiliki teknik menulis sendiri.

Belajar dari tiga kasus diatas tentang seseorang mempunyai keinginan untuk menulis. Kasus pertama berangkat untuk bisa menulis didorong atau dimotavasi untuk menulis disebabkan oleh rasa penasaran, iri yang positif. Namun rasa penasaran dan iri positif tidak diikuti oleh kemauan untuk menulis hal yang sederhana setiap hari. Dengan kemauan yang tidak terlaksana setiap hari atau tidak ada action maka kemampuan teknik menulisnya tidak berkembang dan bahkan mati. 

Sedangkan untuk kasus kedua. Motivasi menulis karena keterpaksaan oleh sistem. Keterpaksanaan menulis dimtivasi oleh ketakutan tidak mendapatkan nilai bagus pada mata kuliah yang diberikan dosen bersangkutan. Motivasi menulis berdasarkan ketakutan mengakibatkan kemampuan dan teknik menulis tidak  berkembang bagus. Ketika mata kuliah tersebut telah selesai pada semester yang berjalan, maka motivasi menulis akan redup dan hilang ditelan kebiasaan.

Untuk kasus ketiga. Motivasi ini lahir dari dalam diri. Keinginan untuk melawan lupa tentang peristiwa. Motivasi ini dalam menulis memberikan perbedaan dasar dan utama bagi penulis pemula maupun profesional. Motivasi yang diikuti oleh action mampu memberikan hasil yang berbeda dan juga tingkat kepuasan berbeda.

Motivasi menulis di tinjau dari teri motivasi Abraham Maslow memberikan warna tersendiri dalam seni dan teknik menulis. Dalam hierarki tertinggi motivasi Abraham Maslow adalah aktualisasi diri. Motivasi ini menggerakkan seseorang untuk terus menulis sebagai bentuk pengungkapan diri positif. Motivasi ini masuk dalam kategori ingin berbagi, bermanfaat dan saling memberi. 

Sedangkan menulis dalam hierarki motivasi Maslow dibawahnya adalah kasih sayang. Motivasi menulis bersumber dari kecintaan akan pekerjaan, kecintaan akan suatu objek atau karena desakan orang yang disayangi. Motivasi menulis karena cinta akan memberikan semangat yang kuat untuk mengupas apa yang menjadi objek cinta dalam tulis menulis. Seorang yang jatuh cinta tentang tulis menulis maka ia akan menulis tentang dunia tulis menulis. Seseorang yang cinta tentang profesinya maka ia akan menulis tentang seputar pekerjaannya.

Untuk menjadikan menulis adalah sebuah kesenangan bukan diawali oleh kemampuan teknik menulis yang bagus dan sempurna. Namun menjadi menulis sebuah kebahagian diawali oleh motivasi mencintai dan ingin berbagi dan bermanfaat bagi sesama.
Sudahkah anda menulis hari ini?

Catatan ini sebagai hadiah tulisan yang ke 501 di blog tercinta selama 3 tahun berlalu.

***

Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Senin, Oktober 17, 2011

Hotel berbintang langit


Oleh: Muhammad Yunus

Angin malam yang berhembus perlahan menyapa setiap pohon. Dengan liukan daun dan ranting mohon merasakan kelembutan balutan angin. Namun malam itu angin sedikit bergerak cepat seakan ada panggilan tugas di ujung bantalan rel di kab. Bogor. Disana telah terlihat mendung menggantung diatas langit yang sebentar lagi akan menangis menyirami bumi yang terlampau panas oleh keserakahan dan tipu daya yang vulgar.

Di sela gerakan ranting pohon beberapa kerlip cahaya berwarna merah seperti kerlip lampu mercusuar di laut. Seorang Nampak menikmati racun nikotin dan tar masuk dalam paru-paru yang telah kebal akan asap kepahitan. Asap mengepul berpacu dengan asap knalpot kendaraan seri terbaru yang berlari kencang untuk sampai pulang. Mengejar kenikmatan tidur di rumah yang memberikan banyak keindahan dan ketenangan. Asap demi asap cukuplah menjadi perantara akan do’a dan rintihan yang terus menderu setiap saat.

Ditemani oleh kasur empuk yang dari malam kemalam hadir sebagai alas tidur. Alas tidur yang tersusun dari kardus-kardus.  Disamping telah terlelap wajah polos dengan dengkuran ringan. Dimana hari ini harinya mesti terenggut untuk mengumpulkan barang-barang yang tidak berguna bagi sebagian orang. Namun menjadi sumber kehidupan bagi kami. Di lelap tidurnya terkadang nyamuk nakal sesekali datang menghampiri untuk sedikit menggaanggu. Dengan singap tepukan tangan datang menghalau nyamuk yang mesti mati konyol.

Asap rokok yang tidak berbentuk ketika di papar oleh angin malam terus bergerak kearah yang tidak menentu. Malam ini hampir sama dengan malam-malam sebeleumnya. Hotel ini memiliki bintang di langit. Ketika kabut tidak ada maka diatas sana akan terlihat bintang-bintang saling berkelipan seakan bercerita tentang penduduk langit yang menangis kesedihan melihat ada warga bumi tidur di hotel berbintang langit.

Nasib menghempas penderitaan, walau mesti menjadi penghuni hotel berbitang langit di Jakarta. Hotel sekarang yang lebih bersahabat dari hotel-hotel sebelumnya. Dimana ketersediaan kamar mandi, kamar kecil ada di bagian bawah hotel berbintang langit. Tidak seperti hotel berbintang langit sebelumnya dimana WCnya terlalu jauh dan tidak memadai. Bukan kerelaan untuk tinggal di hotel berbintang langit, namun pilihan akhir untuk dapat terus hidup. Hidup yang terus dilalui diantara malam hotel berbintang langit.

Malam ini semoga hotel berbintang langit tidak bocor dan membasahi kami penghuni setia. Karena esok kami mesti kembali bekerja untuk mengumpulkan berlian berlian yang tersisa dari keserakahan kota yang tidak bernurani.

Catatan: Tulisan ini didedikasikan untuk sahabat yang selalu memberi nasehat akan makna dan tujuan hidup sebenarnya. Nasehat yang selalu hadir tanpa suara, peringatan tanpa ancaman dan ajakan tanpa menggurui. Diantara perjalanan pulang di malam hari antara Universitas Azzahra – Stasiun tebet. (1/06/11)

Powered by:
Magister Ekonomi Syariah
Universitas Azzahra
Jl. Jatinegara Barat No. 144, Kp. Melayu

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Rabu, Oktober 12, 2011

KRL Ekonomi dan Commuter Line


oleh: Muhamad Yunus

Wuuuu suara penumpan KRL Ekonomi membahana di statsiun kereta api pasar minggu. Suara penumpang yang kecewa atas pemberitahuan kerusakan KRL Ekonomi pagi. Hari itu adalah hari senin tanggal 11 oktober 2011 kereta jam 07.00 WIB tujuan Jakarta Kota.  KRL Ekonomi dengan penumpang yang penuh sesak di dalam, dimana hampit tidak menyisakan ruang kosong untuk penumpang lainnya. Penumpang juga memenuhi bagian atap KRL. Resiko ini diambil oleh penumpang untuk dapat terangkut sesuai dengan jadawal kerja di tempat masing-masing. Berbagai kejadian tersengat, tersangkut dan terjatuh tetap tidak memberikan efek jera bagi penumpang.

Kepadatan penumpang KRL Ekonomi terjadi akibat penumpukan penumpang pada satuan waktu tertentu dan kurangnya ketersediaan gerbong KRL Ekonomi. Maka setiap pagi KRL Ekonomi akan mengangkut penumpang dengan penuh sesak dan sampai di atas atap yang tetap penuh dengan penumpang.

Selain KRL ekonomi PT. Kereta Api menyediakan Commuter Line untuk mengangkut penumpang ke berbagai tujuan di Jakarta. CL itulah singkatan yang diberikan. CL adalah kereta api baru dan sebagian lama yang telah didatangkan oleh pihak PT. Kereta Api untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta api. Commuter Line dengan fasilitas Air Conditioner memberikan kenyamanan untuk penumpang. Dengan harga karcis mulai 6.000 rupiah sampai 9.000 rupiah untuk berbagai jurusan. Namun untuk suasana pagi maka Commuter Line pun penuh sesak dengan penumpang.

Hampir setiap pagi dan sore hari KRL Ekonomi dan Commuter Line penuh dengan penumpang. Beberapa kendala dalam distribusi antara keduanya mengakibatkan sesaknya KRL Ekonomi. Pada kasus rusaknya KRL Ekonomi hari senin pagi di stasiun pasar minggu baru. Maka Commuter Line di serbu oleh penumpang untuk dapat sampai di stasiun tujuan dengan tepat waktu. Pagi itu 4 Commuter Line menjadi pilihan untuk bisa mengangkut penumpang KRL Ekonomi yang rusak.

Resiko dan pemandangan yang ada adalah Commuter Line menjadi seperti KRL Ekonomi, dimana penumpang berdesakan di dalam dan juga naik kea tap Commuter Line.

Ada perubahan dalam tatanan perkereta apian khusus Jabotabek. Perubahan tesebut adalah menghilangkan satu kelas dalam system pelayanan penumpang. Sebelumnya ada tiga jenis kereta api yang melayani penumpang, Bisnis, AC ekonomi dan Ekonomi.  Namun sekarang kelas dalam pelayanan penumpang di bagi menjadi dua yakni Commuter Line dengan fasilita AC dan KRL ekonomi dengan fasilitas AC alami dengan penih dinamika kehidupan di dalamnya.

Semoga KRL Ekonomi bertambah jadwalnya dengan penumpang yang tidak mesti sampai di atap KRL ekonomi dengan penambahan gerbong kereta api ekonomi. Dananya berasal dari APBN dan APBD DKI Jakarta yang tidak di korupsi tentunya.

KRL Ekonomi angkutan massal masyarakat Jakarta yang sangat membantu.

***
Pengen mendapatkan kendaraan? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Senin, Oktober 10, 2011

Komitmen Menulis

Pagi ini kembali jari jemari menari diatas kanvas keyboar laptop hp. Memang telah lama tidak bertemu dengan kanvas laptop hp yang mesti masuk bengkel. Dalam menulis ada beberapa kondisi yang sangat menentukan untuk terus dan mampu menulis.

Sebagian penulis pemula mengalami gangguan pada hal teknis operasional dalam menulis. Alasan-alasan tidak ada komputer, tidak ada laptop dan juga koneksi internet menjadi alasan pembenaran untuk tidak menulis. Kendala ini bagian dari hambatan luar dalam menulis. Namun hambatan sebenarnya ada dalam diri seorang penulis.

Hambatan dalam menulis dalam diri terdiri dari:
  1. Menulis itu pekerjaan berat, susah. Persepsi ini sering menjadi penghambat utama untuk menulis bagi penulis pemula. Pesepsi ini telah melembaga karena hampir setiap aktivitas menulis di mulai oleh sebuah ancaman, ketika tidak megerjakan Pekerjaan Rumah Tangga maka kita mendapatkan marah dari orang tua dan guru. 
  2. Menulis itu pekerjaan orang berwawasan. Persepsi ini berawal dari pemikiran bahwa diri hanya orang yang miskin pengetahuan. Namun setiap orang memiliki wawasan dan pengetahuan dari setiap aktivitas kehidupan yang ia lakukan. Ketika kita membaca hasil dialog seseorang yang ditulis oleh wartawan? Apa yang disampaikan oleh nara sumber adalah pengetahuan dan wawasan sang nara sumber. 
  3. Menulis itu tidak mengahasilkan. Beberapa orang yang telah mencoba menulis dan mengirimkan ke beberapa media untuk dapat dimuat. dan ternyata tidak dimuat memberikan dampak kepada komitmen untuk menulis.
Kemudian bagaimanakah untuk dapat menulis dan terus menulis. Jawabannya hanya satu yakni komitmen untuk terus menulis. Pertanyaan lebih lanjut bagaimana kita berkomitmen untuk terus menulis? Semoga  metode yang sering saya gunakan ini bermanfaat.
  1. Selalu membawa kertas dan pulpen. ketika ada lintasan ide untuk menulis maka hal pertama dilakukan adalah menuliskannya secara garis besar.Kadang kala hanya judul saja dibantu dengan beberapa kata kunci.
  2. Kemudian terkadang membuat sebuah peta pikiran (mind mapping) untuk sebuah tulisan yang membutuhkan kerangka berfikir lebih sistematis.
  3. Memberikan hadiah untuk diri sendiri ketika telah menyelesaikan sebuah tulisan walau hanya sederhana beberapa paragraf saja. Standar komitmen menulis adalah 5 paragraf untuk sebuah tulisan.
  4. Menulis dengan pekerjaan tangan dan bukan mulut. Jangan mengeluarkan suara dari mulut kita ketika menulis, namun biarkan saja jari jemari menari mengetik atau menulis di kertas apa yang ada di lintasan pemikiran kita. Tiada kata interupsi untuk terus menulis biarkan ia mengalir dan terus mengalir.
  5. Menulis di pagi hari. Kebiasaan ini saya dapati setelah mencoba beberapa waktu untuk menulis. Namun pagi adalah waktu terbaik untuk menulis. Maka coba temukan waktu Anda untuk terus menulis.
Dan tips terakhir untuk berkomitmen menulis adalah niat untuk terus belajar dan menjadi murid pertama dari apa yang kita tulis. Semoga bermanfaat.

***
Ingin uang berkomitmen mendatangi Anda? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Minggu, Oktober 09, 2011

Cahaya kehidupan pagi

Cahaya mentari terasa hangat menyinari permukaan bumi yang telah diselimuti oleh dinginya malam hingga subuh mejelang. Satu persatu pucuk pohon menikmati sentuhan hangat cahaya mentari pagi yang datang setiap hari tanpa pernah untuk datang terlambat.

Sinar mentari ibarat panduan yang datang kepada siapa saja untuk berbuat dan menentukan langkah setiap hari. seorang sahabat pernah mengirim sms dengan bunyi bahwa "Ketika engkau bermuram durja, berprasangka negatif, berfikiran tidak baik dan semua yang tidak baik dalam kehidupanmu. Sesungguhnya di alam semesta banyak cahaya yang terus menerangi dirimu, jangan tutup dirimu dengan prasangka negatif sahabat"

Disetiap kejadian, apakah daun berguguran, percikan air, bunyi burung, perjalanan kaki, peredaran darah, dan pertumbuhan sel kita tetap memiliki cahaya yang menuntun terhadap kebaikan demi perbaikan diri. Cahaya yang mampu memandu untuk hidup bermakna sebagai tanda sukses secara spiritual. Hidup bahagia sebagai tada sukses secara emosional. Hidup memiliki kebutuhan untuk berkarya dalam kehidupan berupa keluarga, rumah, kendaraan adalah tanda sukses secara material.

Namun terkadang, banyak diantara kita menyelipkan kegundahan akan kehidupan yang tidak terjamah oleh cahaya kehidupan. Cahaya yang tidak mampu untuk menembus kepekatan diri. Ibnu Taymiyyah menjelaskan ketika cahaya kehidupan itu tidak mampu lagi menuntun dan menerangi maka bersihkanlah diri. Ibarat cermin maka ia telah banyak berdebu dan kotoran yang melengket.

Untuk mendapatkan rasa cahaya kehidupan, hal pertama yang dapat dilakukan adalah berhenti sejenak dari rutinitas kehidupan. Dalam beberapa pelatihan bernama meditasi. Dalam agama kita berada dalam ibadah sholat yang dilaksanakan 5 kali sehari. Sholat adalah tempat berhenti sejenak untuk mendapatkan kembali cahaya kehidupan.

Sebelum cahaya mentari pagi menyapa kita, ada tempat terbaik untuk berhenti sejenak memikirkan apa yang akan kita kerjakan hari ini. Memulai membersihkan diri dari kotoran-kotoran yang masih tersisa di sela tidur pulas. Dimana pagi ini kita memulai memberikan diri cahaya kehidupan untuk dituntun menjadi manusia bermakna dan bermanfaat.

Kala subuh berdialog dengan ini, apa yang membuat diri ini untuk terus bernafas, bergerak, melakukan aneka pekerjaan yang telah menunggu untuk diselesaikan. Apakah sekedar untuk mendapatkan uang, kekuasaan, pengaruh, rasa hormat? Atau malah berfikir untuk merusak kehidupan, dengan menipu, merekayasa kebohongan dan memutar balikkan fakta?

Dipagi adalah bentuk do'a kita untuk diri mendapatkan cahaya kehidupan dari bimbingan Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita bersihkan diri dari kotoran kehidupan. Mari ucapkan do'a-do'a kebaikan yang kita mulai dari orang yang kita cintai dan memberikan cinta dalam kehidupan yang memenatkan jiwa.

Semoga bait do'a kita untuk orang tua, anak kemenakan, sanak saudara, handai tolan, sahabat, kekasih, tetangga menjadi kekuatan alam selalu memberi kita 'cahaya kehidupan'.

Untuk sahabatku yang selalu mengingatkan.....

***
Ingin menikmati cahaya pagi di berbagai daerah? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini