Kamis, September 30, 2010

Seneng Melu Sepur

Kopi....kopi....kopi.....mas, kopi panas....begitulah promosi langsung dari pedagang dalam kereta api yang saya tumpangi dari stasiun Wonokromo Surabaya menuju stasiun Kota Jakarta. Dengan sebuah termos dan beberapa kopi dan juga minuman lainnya saling berdesakan satu sama lain berada di atas pundak sang pedagang. Beraneka merek kopi tersedia dari kopi biasa, kopi susu, kopi mix dan kopi jahe dan juga beberapa minuman penambah energi.

Berjalan diantara penumpang di lorong tengah gerbong kereta api, terkadang mesti melangkahi beberapa penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk kecuali di lorong tengah gerbong. Menyandang termos dan dengan telaten mampu melangkah diantara penumpang yang berdesakan. Naik kereta api ekonomi mempunyai kisah tersendiri ketika mendapatkan tiket tanpa tempat duduk atau naik di stasiun tertentu untuk tujuan dekat.

Cahaya lampu seakan berlari dan saling bergantian menerangi malam yang telah datang menjelang. Beberapa cahaya berasal dari lampu permahan masyarakat yang berada di samping lintasan kereta api. Terdapat juga cahaya dari kendaraan bermotor dan mobil yang berpacu dengan kereta api yang berlaju kencang. Begitulah para pedagang menjajakan barang dagangan di atas gerbong kereta api, berpacu dari satu gerbong ke gerbong lain untuk menawarkan kopi yang seharga Rp. 2.000,- sekali seduh. Seakan datang dan pergi.

Terdapat sebuah pergantian para pedagang dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Ada rombongan yang mesti turun di stasiun Solo Balapan dan ada yang naik. Masing-masing rombongan mempunyai karakteristik dan juga ciri khas tersendiri. Namun satu hal yang menjadi sebuah perhatian dari penulis adalah rombongan yang naik dari stasiun Solo Balapan mempunyai seragam.

Seragam dengan bentuk baju bagi pedagang wanita dan jas tanpa lengan bagi pedagang pria mempunyai motif yang indah. Berwana dasar hitam dan mempunyai sebuah tambahan bagian bawah dengan motif batik berwarna coklat muda bercampur dengan warna perak yang indah. Untuk bagian atas punggung terdapat tulisan "Seneng Melu Sepur" yang berarti senang jualan di kereta api. Masing-masing mempunyai nomor yang menentukan urutan administrasi kelompok SMS.

Indah dan menyenangkan ketika melihat sebuah kebersamaan identitas dari pedagang di kereta api ekonomi yang melintasi jalur selatan melewati kota Yogyakarta, karena dari stasiun ke stasiun sepanjang rute Wonogromo-Stasiun Kota baru inilah sebuah kebersamaan para pedagang di atas kereta api. Dalam perjalanan kali ini tetap menikmati Super mall dengan aneka dagangan dan juga aneka kejadian diantara bunyi rel kereta api.

* Catatan ini bersumber dari perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Wonokromo menjelang Stasiun di Kota Jogja pada bulan Juli 2010

Kemiskinan

Kemiskinan materi terkadang menjadikan seseorang mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang, namun kemiskinan hati menjadikan seseorang tidak mampu menghargai karunia dan anugerah yang datang dan sering mengeluh dengan rasa ketidakcukupan...

Kekayaan

Kekayaan materi seringkali menjadikan seseorang merasa lebih dari pada orang lain dan sombong sedangkan kekayaan hati sering menjadikan orang merasa hidup lebih berarti bersama orang lain karena bisa saling berbagi dan menghargai

Rabu, September 29, 2010

Magrib penanda

Akhir siang telah surut bernama senja, seperti pasang surut laut yang memberikan ruang untuk kehidupan berbeda, diantaranya ada "jeda" sebentar untuk kembali tenang dan besiap untuk mengawali pasang malam yang datang. Jeda itu adalah magrib yang datang sebagai pertanda ombak kehidupan tenang dan menentramkan

Umur dan Usia

Umur itu bertambah seperti pucuk pohon yang makin tinggi yang di terpa oleh berbagai angin yang makin kuat, sedangkan usia seperti daun yang berguguran memberi cerminan bahwa semua akan kembali dari mana ia berasal setelah melalui proses kehidupan

Ruang Syukur dan Sabar

Diantara tumpukan bebatauan di rel kereta api terdapat ruang untuk menampung dan menahan beban berat laju kereta api yang berlalu. Diantara kencangnya ban melekat di permukaan aspal, terdapat ruang untuk menjaga keseimbangan melajunya mobil di jalan. Diantara derita dan kesusahan masih terdapat "ruang" keseimbangan bernama syukur dan sabar

Jumat, September 24, 2010

Subuh


Di jemput pagi subuh dan di nanti duha, kehidupan berjalan dalam zikir kehidupan, namun diantaranya masih ada yang di tinggalkan subuh dan di abaikan duha

Kamis, September 23, 2010

Bintang kebaikan

Diantara gelap gulitanya malam yang berselimut awan masih terselip beberapa bintang yang berkedap-kedip memberikan arah untuk dapat menepi bagi pelaut yang tersesat, begitupun kebaikan yang berkedap-kedip diantara selimut awan keburukan dan kejahatan yang memberikan arah untuk dapat menepi bagi jiwa yang tersesat

Sabtu, September 18, 2010

Berlalu dan datang

Ketika sesuatu telah berakhir maka sesuatu yang baru pun datang, terkadang yang berakhir mengenang suka duka kala sesuatu yang baru datang menjelang dengan rentang kebaruan, dalam pergantian terdapat pemelajaran untuk sang pemenang yang berkata BISA

Kamis, September 16, 2010

Istigfar

Menutup hari ada rangkaian catatan kebaikan dan juga keburukan. Terkadang tercampur satu kebaikan dengan keburukan seperti baju yang ternoda dimana kala pagi masih bersih, maka saatnya direndam dalam permintaan maaf tuk sesama dan ampunan dalam deterjen istigfar untuk sang rabbul'alamiin

Selasa, September 14, 2010

Iman online

Seperti sinyal konektivitas dengan dunia maya yang menjadikan online dengan sebuah server besar yang dapat menghubungkan satu sama lain di belahan dunia manapun berkumpul dan berbagi, begitulah kala iman menjadi konektivitas dengan sesama mukmin lainnya hidup berkumpul dan berbagi kebaikan, sudah onlinekah iman anda?

Minggu, September 12, 2010

Kekuatan silaturrahmi

Berkumpul dan bertemu kemudian saling mengunjungi adalah sebuah kenangan indah bersama kala moment idul fitri kali ini. Inilah kekuatan tak tergantikan dalam merajut silaturrahmi dalam keluarga dan karib kerabat. Karna berlebaran bersama dan saling mengunjungi melampaui keberadaan aksesoris lebaran yang melenakan

Rabu, September 08, 2010

Idul fitri

Berpisah jua di akhir penantian, bergelayut mencipta kenangan, Ramadhan datang kembali pulang menjelang takbir di kumandangkan. Menetes dimata mengharap bertemu, melipat tangan di dada mengharap maaf, namun hayan lewat status terlewatkan ucapan minal 'aidhin wal faizin.


Diantara derai tawa yang menyenangkan terkadang masih terselip airmata kesedihan. Diantara baiknya percakapan masih terselip ungkapan menyakitkan. Diantara janji dan komitmen masih terdapat ketidakkonsistenan. Diantara kemenangan di hari fitri terdapat saling memaafkan.