Rabu, Desember 07, 2011

Kerikil Rel Kereta Api Bersaksi


Beberapa kereta api lewat membawa penumpang penuh sesak. Ada anak muda yang senang berada di atas atap kereta setiap pagi, karena tidak ada tempat yang sepi selain di atas atap kereta. Ada orang tua dengan barang dagangan yang masih segar diambil dari kebun saban hari. Ada gadis berwajah seri karena hari ini mulai menjadi sekretari. Kami masih tetap menjadi saksi, bagaimana mereka datang menghampiri kami setiap hari.

Hari masih pagi, dimana matahari belum melihatkan keseluruhan paparan cahaya. Karena ia masih bersembunyi di balik beberapa gedung pencakar langit. Cahaya memerah karena awan dan kabut bersatu menutupi elok cahaya pagi. Kami masih tetap menjadi bagian penerima kebaikan cahaya matahari, tiada kata untuk memaki. Walau kadang-kadang kami mesti disiram oleh hujan kala matahari shif berganti.

Beberapa orang bergegas dan memilih untuk berlari. Karena kereta api telah memasuki stasiun untuk menjemput penumpang yang telah rapi. Karena hari ini mesti menyiapkan materi untuk proyek perbaikan transportasi yang melelahkan hati. Namun kami masih tetap tersusun rapi, untuk membantu kereta datang sesuai dengan keputusan penguasa kereta api.

Terkadang juga kami melihat para masinis menurunkan penumpang yang sudah sampai di statiun ini, karena tidak membeli karcis untuk pergi. Namun kami tidak pernah keluar dari pekerjaan ini, karena kami terus memberi.

Telah lama berselang penumpang berlalu lalang, datang dan pergi, dari pagi sampai malam hari yang sepi. Tidak sedikit yang mengeluh tentang apa yang tidak berkenan di hati. Namun bagaimanapun ia tetap menjadi pilihan yang pasti untuk tidak di ganti dengan kendaraan lain setiap hari. Namun kami tetap berada disini dan tidak datang silih berganti untuk mengistirahatkan diri.

Namun, kami tetap setia sampai tidak ada kereta datang dan pergi. Tetap bersama berkumpul dari pagi hingga pagi. Kadang kala sesekali beberapa teman kami pergi tidak tahu pergi kemana. Karena ada tangan kecil membawa pergi. Kebersamaan kami tiada kata untuk mencipta konflik berarti.

Gesekan demi gesekan akan terus menerpa kami ketika kereta api datang silih berganti. Tiada kami berteriak untuk saling menyakiti. Kami hanya bergerak perlahan dan menahan beban yang sampai ribuan ton memberati. Tidak ada unjuk rasa yang mesti kami datangi. Tidak ada pengaduan pelecehan kepada polisi. Tidak ada keluhan untuk mentri walau kami tidak pernah di sapa lagi.

Kami akan terus menanti setiap kereta api yang membawa banyak cerita anak negri. Karena kami hanya tahu satu kata yakni mengabdi supaya kerta api tidak jatuh yang membuat bapak menteri capek hati.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Jumat, Desember 02, 2011

Kuliah Hanya Cuci Muka

Dinamika perkuliahan memiliki banyak cerita yang bersilewaran antara mahasiswa dengan mahasiswa, antara dosen dengan mahasiswa dan juga dosen dengan dosen. Interaksi cerita berasal dari  dinamika yang saling berinteraksi sinergi, saling mempengaruhi.

Menjadi mahasiswa adalah anugrah dan amanah. Tidak setiap orang bisa dan mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi, sosial dan pendidikan. Bagi yang pernah merasakan bangku kuliah, momentum menjadi mahasiswa memiliki banyak cerita dan kisah. Ada yang menarik untuk di kupas seperti kejadian kumpul kebo mahasiswa. Menginsipirasi bagi beberapa orang yang berjuang untuk dapat kuliah dengan segala keterbatasan. Dan tidak sedikit yang berakhir dengan kesedihan yang tidak mampu menyelesaikan perkuliahan karena kelalain diri.

Perkuliahan memiliki karakteritik sangat berbeda dengan masa sekolah. Pada masa perkuliahan mahasiswa dihadapkan dalam beberpa hal mendasar dalam kehidupan pribadi.
Pertama, keputusan untuk memilih. Sering menjadi momok bagi yang tidak terbiasa mengambil keputusan untuk diri sendiri. Dalam realitas kehidupan sebelum jika seseorang tidak dibiasakan untuk mengambil keputusan sendiri maka ia akan mengikuti saran orang lain.

Kedua. kurang informasi. Hal ini sebabkan oleh minimnya sharing pengetahuan dari beberapa alumni dari sekolah yang besangkutan.

Ketiga, Kekebesan yang tidak terkendali. Kebebasan ini di dapat dari proses perubahan dalam diri. Ketika masih dalam bangku sekolah semua memiliki aturan-aturan yang melekat. sedangkan dalam perkuliahan dan telah berada di rantau orang maka ia memiliki sebuah pemikiran bahwa kebebsan telah didapat.

Keempat, Keengganan bertanggungjawab. Hal ini terjadi ketika kuliah bukanlah sebuah kesadaran diri. Kuliah menjadi sebuah pelarian sementara akan beban hidup. Bentuk keengganan ini adalah kuliah sekedar tempat untuk behura-hura, nongkrong dan seabrek aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. Ibarat pepatah minangkabau, tetap mentimun namun mentimun bungkuk. Masuk karung namun tidak dihitung.

Sistem perkuliahan yang menerapkan Sistem Krediti Semester yang dipandu oleh dosen pengampu dan juga oleh beberapa asisten. Dosen dan asisten mempunyai tanggungjawab dalam menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan sistem. Dalam perkuliahan sering menggunakan pendekatan penelitian perpustakaan, penelitian lapangan, dan sering menggunakan tatapan tatap muka dengan model ceramah dan presentasi.

Sering menjadi problem dalam perkuliahan tatap muka adalah ketidak sampaian materi pembelajaran. Beberapa mata kuliah disampaikan hanya pada tataran kulit luar, tidak menyentuh esensi yang mampu merubah sikap dan cara pikir. Pendekatan tatap muka dalam perkuliahan memiliki beberapa kendala, pertama adalah kesiapan mahasiswa dalam menerima perkuliahan. kedua adalah kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan. ketiga adalah kemampuan akademik, skill dosen dalam mata kuliah yang menjadi tanggungjawab.

Istilah kuliah hanya cuci muka adalah gambaran fenomena, ketika perkuliahan menjadi sebuah seromonial pertemuan tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam beberapa pertemuan. Pertemuan ini hanya berisi ceramah miskin dialog. Mahasiswa masuk kuliah sekedar hadir dan absen, dan sering titip absen.

Sebuah mata kuliah akan diselesaikan dalam 16 kali pertemuan setiap minggu. Pada posisi realitas ideal pertemuan 16 kali pertemuan akan memberikan pemahaman tentang konsepsi, model dan sistematika sebuah mata kuliah. Contoh. Manajemen Pemasaran. Dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan Silabus seorang dosen akan memberikan panduan perkuliahan yang akan dilalui satu semester kedepan. Kemudian di dukung oleh beberapa referensi pendukung untuk mata kuliah Manajemen Pemasaran. Selain referensi pendukung terdapat beberapa tugas yang terdiri dari penulisan penelitian literatur, penelitian lapangan dan sekaligus pengalaman langsung atau praktikal materi kuliah.

Namun, dalam beberapa hal posisi realitas ideal dalam perkuliahan tidak terjadi. Terkadang pertemuan demi pertemuan hanya menjadi sebuah ceramah yang kering dialog. Pembahasan demi pembahasan tidak menyentuh sisi aplikasi sebuah mata kuliah. Kembali dalam contoh mata kuliah manajemen pemasaran, maka mahasiswa akan berkutat tentang teori pemasaran yang dijelaskan oleh buku. Namun miskin dalam pembelaran langsung dalam memasarkan sesuatu.

Sisi lain adalah kenapa kuliah seperti cuci muka, tidak lepas dari kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam membaca, berdiskusi dan menulis. Hal ini menjadi momok ketika terjadi tugas membuat makalah untuk sebuah sub pembahasan tertentu. Beberapa pendekatan oleh dosen pengampu mata kuliah memberikan nilai tambah untuk mendapatkan hasil terbaik bagi mahasiswa dengan nilai A atau B.
Beberapa pendekatan untuk tidak terjadi kuliah hanya sekedar cuci muka.
  1. Pengkondisian pada awal perkuliahan, tentang beberapa syarat utama untuk dapat mengikuti perkulihan. Hal ini bersangkut dengan model kuliah, sistem kuliah.
  2. Memberikan contoh aktual yang berhubungan dengan mata kuliah. Hal ini bermanfaat untuk menguatkan bahwa sesuatu yang dipelajari bukan sebuah kesiasiaan.
  3. Mewajibkan mahasiswa untuk menulis dengan beberapa pendekatan. Menulis makalah penelitian perpustakaan, penelitian lapangan dan wawancara dan terakhir bedah kasus.
  4. Menciptakan iklim dialog dan sharing dari praktikum mata kuliah.
Menjadi tanggung jawab bersama antara dosen, mahasiswa dan juga manajemen kampus untuk menciptakan kualitas mahasiswa Indonesia menjadi unggul dalam interaksi yang terbatas dalam perkuliahan. Karena perkuliahan bukan hanya sebuah tatap muka seperti cuci muka. Namun seperti analogi, bahwa mata kuliah seperti minum, makan, mandi yang memberikan nilai lebih baik. Bukan sekedar cuci muka sesaat saja.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Selasa, November 22, 2011

Bagaimana Meraih kekayaan dan keberkahan financial Anda?

Judul buku          : Kaya dengan CEPIL, Cara cerdas meraih kekayaan dan keberkahan finansial
Pengarang          : Anatoli Karvof, BSS, MPr, CFP
Penerbit              : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit      : 2010
ISBN                      : 978-979-27-8405-3

Berbagai seminar, pelatihan tentang bagaimana meraih kekayaan sering dilakukan oleh banyak kalangan. Mulai meraih kekayaan melalui bisnis property, saham, indeks, wirausaha, karyawan. Berisikan tips, metode, teknik untuk mencapai kekayaan. Namun sedikit yang memberikan bagaimana mencapai keberkahan dalam kekayaan financial.

Kekayaan tidak hanya berdimensi aspek materi, namun juga berdimensi spiritual. Dimana kekayaan mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Banyak masalah social muncul dalam kehidupan sehari-hari yang diakibatkan oleh ketimpangan kekayaan. Perbedaan ini dipicu oleh memiliki kekayaan dengan tidak terbuka lebar.

Menjajalnya korupsi, penipuan lewat sms, lewat telpon, penggelapan dan juga suap dimana-mana tidak telepas dari keinginan mendapatkan kekayaan materi. Berbagai cara ditempuh dan dilakukan, Kisah para politisi yang tertangkap melakukan korupsi. Kehidupan yang berlimpah secara materi, tidak lagi berkah. Nama baik hilang, dicaci maki, keluarga berantakan dan hidup dalam kegelisahan. Apalah guna kekayaan ketika tidak mendatangkan keberhkaan. Kekayaan yang berkah mendatang kehidupan yagn bahagia.

Penulis merumuskan mendapatkan kekayaan dan keberkahan financial dengan CEPIL yang merupakan akronim dan Charity, Education, Protection, Investmen dan Life Cost. Penjabaran CEPIL dibagi menjadi  5 bab yang menjelaskan masing-masing secara singkat dan ditambahkan bebepa tips. Bab pertama akan membahas tentang Charity. Dalam terminologi Islam charity terdiri dari  Zakat, Infak, Shadakah, atau derma dengan pemberian sebesar 10% dari pendapatan. Charity melambangkan dan pertanda mendapatkan kekayaan spiritual.

Bab kedua menjelaskan tentang Education yang menjelaskan bagaimana mengalokasikan pendapatan atau kekayaan untuk pendidikan. Bab Ketiga berbicara tentang proteksi yang memamaparkan seputar asuransi dan pilihan asuransi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bab keempat Investment. Penulis mengajak untuk memaksimalkan kekayaan dengan melakukan investasi. Sedangkan bab kelima berisikan bagaimana mengelola biaya hidup.

Penulis memberikan beberapa tips bermanfaat bagi pembaca untuk mengambil keputusan, seperti tips asuransi, diantaranya. Pertama. Pilihlah perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi tidak hanya di tingkat local, tetapi juga di tingkat global. Kedua. Pilihlah perusahaan asusransi yang telah bediri lama. Ketiga. Kerdibilitas peruahaan asuransi yang tercermin dari peringkat atau rating oeh lembaga peringkat seprti Moody Investor Servive, Fitch Rating, Standard & Por, atau Pefindo. Semakin tinggi peringkatnya semkin baik. Keempat. Plihlah perusahaan asuransi yagn memberikan kemudahan dalam mencaikan klaim nasabah (hal. 76)

Penulis memberikan rumusan matimatika sederhana untuk dapat kekayaan dan keberkahan financial yakni 10203040. Setiap puluhan mewakili bagian untuk mendapatkan kekayaan. 10% untuk kekayaan spiritual, 20% untuk kekayaan intelektual, 30% untuk kekayaan finansial, 40% untuk Life cost.
Kelebihan buku ini menggunakan bahasa popular dengan pendekatan mudah dibaca dan dipraktikkan. Bagi pembaca yang tidak memiliki waktu banyak, cukup dengan 15 menit buku ini telah mampu memberikan manfaat dalam pengelolaan keuangan untuk mendapakan kekayaan dan keberkahan financial.

***
Ingin mendapatkan kekayaan finansial? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

I Love Fast Before I Hate Slow

Iklan adalah media komunikasi bagi perusahaan untuk menyampaikan pesan bagi konsumen yang dituju. Iklan menempati prioritas utama dalam mendidik konsumen. Ibarat dalam peperanga, iklan adalah senjata, peluru yang siap sedia ditembakkan kepada lawan. Dalam dunia periklanan ada sebuah perang antar merek. Kita ingat bagaimana perang mereka para penyedia layanan komunikasi GSM. Beberapa iklan secara terang-terangan menusuk lawan, baik secara simbol, pilihan warna dan juga ikon iklan. Perang Iklan akan menyeret pada kekalahan pada satu pihak dan kemenangan satu pihak.

Namun, sebagian perusahaan lebih memilih menang dalam pertempuran. Karena peperangan akan banyak menghabiskan sumberdaya perusahaan. Berbagai strategi cerdik dan apik mampu merebut mind share (pikiran) konsumen untuk menggunakan produk. Pada tulisan sebelumnya Membedah iklan I Hate Slow di paparkan dengan menggunakan prespektif STP (segmentasi, Targetting dan Positioning) iklan Smartfren. Namun kali ini akan mengupas bagaimana merasakan penggunaan Modem Smartfren.
Untuk kinerja modem yang dibandrol seharga Rp. 199.000,- memang menjanjikan I Hate Slow. Dimana kecepatan akses untuk googling tidak mengecewakan. Sedangkan untuk mengunduh file dari internet memang membutuhkan sedikit kesabaran.

Untuk mendapatkan kualitas kecepatan dibutuhkan biaya tambahan untuk mengakses secara premium. Disinilah keahlian Smartfren untuk mendapatkan tambahan pemasukan dari pengguna modem Smartfrend. Kecepatan maksimum ini dibandrol Rp. 95.000,-/bulan untuk unlimited dengan tema yang lebih mengena adalah “I Love Fast”. Namun untuk mendapatkan koneksi yang biasa dan standar maka biaya yang dikeluarkan untuk satu bulan hanya Rp. 45.000,-/bulan yang mengusung tema “I Hate Slow”.

Ada beberapa kelemahan modem dengan seri CE682 yang menggunakan dua sinyal sekaligus EVDO dan CDMA Smarfren. Kelemahan itu terletak pada modem yang cepat panas. Belum sampai pemakaian 2 jam maka modem telah mencapai panas diatas 34 C. Hal ini terkadang sedikit mengganggu pemakaian. Untuk mensiasati ini dibutuhkan kreatifitas mengurangi aspek panas dari modem CE682.
Bagaimanapun, Iklan I Hate Slow telah mampu menaklukkan mind share pengguna internet dan mengalahkan para pesaing-pesaing lainnya. Penaklukan ini bertumpu pada:
  1. Strategi harga. Smartfren melakukan strategi penurunan harga secara bertahap. Pada penawaran pertama seharga Rp. 299.000,- dengan masa gratis pemakaian 2 bulan. Namun strategi ini kurang mendapat respon dari pasar. Ketika respon kurang dari pasar maka Smartfren menurunkan harga menjadi Rp. 199.000.- dengan gratis pemakaian 1 bulan.
  2. Hadiah untuk pengguna smartfren. Pihak smartfren memberikan hadiah untuk pengisian ulang pulsa. Hal ini bertujuan untuk konsumen setia menggunakan smartfren. Berkaca dari “kepanasan” yang ditimbulkan sebagai sisi lemah moden CE682 ini, maka langkah untuk mengikat konsumen loyal adalah dengan memberikan hadiah yang diundi tentunya.
  3. Psikologi harga. Tidak dapat dipungkiri bahwa smartfren dengan slogan I Hate Slow menggunakan pendekatan psikologi harga. Hal ini terlihat dari penggunakaan harga Rp. 199.000.-dimana hal ini terkesan lebih murah dari pada Rp. 200.000,-. Psikologi harga ini memaksa orang untuk menyatakan bahwa modem ini murah.
  4. Konten Iklan yang mengena. Bagaimana problem yang dihadapi oleh pengguna internet dengan segala macam bumbu-bumbunya, mampu di kemas dengan baik dan melahirkan solusi untuk kecepatan internet.
Bagaimanapun bagusnya sebuah iklan, tetap yang menentukan adalah kekuatan marketing pengguna produk atau jasa tesebut. Dalam ilmu marketing di sebut dengan word of mouth (getuk tular) atau omongan para pengguna. Terima kasih smartfren yang telah menghadirkan modem untuk bisa kembali berbagi dan terkoneksi di dunia maya, khusunya rumah sehat kompasiana. Karena I Love Fast.

***
Mau pendapatan kencang? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Tips Mudah dan Cepat di layani di kantor kelurahan

Melayani adalah puncak tertinggi dari tangga kepemimpinan. Sebagaimana yang di singgung oleh Ari Ginanjar dalam bukunya ESQ. Kemudian pakar manajemen Philip Kotler juga menyatakan melayani adalah bagian dari kepemimpinan. Berbagai bentuk teori dan standarisasi tentang melayani telah teraplikasi di berbagai instansi. Penerapan paling cepat adalah bisnis dan manajemen. Berebarapa perusahaan telah mendapatkan sertificat pelayanan excellent. Hampir setiap tahun sebuah majalah bisnis Swa sembada melakukan survey tentang kualitas pelayanan oleh perusahaan.

Namun, akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan oleh sektor pelayanan publik dan pemerintahan. Ada rasa rindu bisa menikmati standar pelayanan sekelas perusahaan bisnis. Ada harapan terdapat perbaikan kultural tentang pelayanan publik oleh instansi pemerintah. Perbaikan demi perbaikan sebagian sedang berlangsung namun kalah cepat dari ekspetasi masyarakat yang membutuhkan pelayanan prima.

Hari ini (21/11/2011) kesempatan saya untuk mencoba standar pelayanan publik dari pemerintahan. Pagi ini memiliki waktu untuk memperbaharui Kartu Keluarga. Beberapa bulan yang lalu belum bisa meluangkan waktu untuk mengganti Kartu Keluarga yang lama dengan yang baru. Karena kartu Keluarga yang baru adalah dasar untuk membuat Elektonik Kartu Tanda Penduduk atau E-KTP.
Pemerintah lewat Mentri Dalam negri mengeluarkan peraturan tentang untuk membuat nomor indentitas tunggal untuk seluruh penduduk Indonesia. Lewat peraturan inilah maka lahir pembuatan E-KTP bagi seluruh masyarat Indonesia. Pembuatan E-KTP menjadi database terintegrasi bagi masyarakat dan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan yang tidak tumpang tindih. Beberapa manfaat E-KTP adalah makin sederhana dan terintegasinya database penduduk.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ketika ingin mendapatkan pelayanan tidak berbelit dan menyusahkan.
  1. Milikilah surat pengantar dari Ketua RT. Surat pengantar ini merupakan syarat utama untuk mengurus berbagai keperluan ke Kelurahan. Dalam surat pengantar akan disebutkan keperluan yang akan di urus. Mulai dari Perubahan Kartu Keluarga, perpanjangan KTP, pembuatan E-KTP, surat keterangan domisili, SIUP, TDP, HO. Tambahan dalam surat pengantar adalah tanda tangan Ketua RW. Dibeberapa RT dan RW terdapat sumbangan bersifat sukarela untuk keperluan operasional RT dan RW.
  2. Persiapkan foto copy KTP, foto copy Kartu Keluarga dan juga foto copy surat pengantar. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila terjadi kehilanan data yang telah diserahkan kepada pihak Kelurahan.
  3. Siapkan uang dengan jumlah tertentu. Karena beberapa pengurusan beberapa izin membutuhkan uang ekstra untuk mempermudah urusan. Namun jangan pernah tanya tentang kwitansi pembayaran untuk uang ekstra, hal ini lebih dikenal dengan uang transportasi, makan atau uang rokok.
  4. Carilah informasi tentang biaya dan tata cara pengurusan berbagai administrasi pelayanan publik. Ketikdatahuan akan informasi menjadi ladang yang sangat empuk terjadi berbagai penyelewengan. Apabila tidak memiliki waktu yang cukup minta bantuan kepada pesuruh RT atau RW.
  5. Untuk surat penggantian kehilanan KTP milikilah surat keterangan kehilangan dari Pihak Kepolisian setempat dengan melampirkan foto copy identitas yang masih ada. Hal ini dibutuhkan untuk mempermudah mengeluarkan KTP baru.
  6. Milikilah fotocopy KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Surat Nikah yang tersimpan rapi di tempat yang mudah diambil untuk backup administrasi ketika kehilangan KTP asli, Kartu Keluarga yang rusak atau Akta Kelahiran. Bisa juga melakukan scanning dan menyimpan dalam bentuk digital.
Harapan untuk dapat dilayani sebagaimana pelayanan perusahaan bisnis oleh pelayanan publik terutama pemerintah masih membutuhkan waktu yang panjang untuk perbaikan. Dibutuhkan perubahan DNA aparatur negara pelayanan publik. Sebagaimana mana Renald Khasali menyatakan bahwa perubahan itu bisa berjalan untuk mencapai tujuan maka yang dibutuhkan adalah perubahan DNA dengan model Re-Code (mengkode ulang) sistem pelayanan publik terutama Sumber Daya Aparatur Negara.

Bagaimana pengalaman Anda mengakses pelayanan publik? semoga menyenangkan, salam

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

I Love Monday, Karena Kerja adalah Prestasi

Perasaan senang dan bahagia ketika liburan datang. Liburan menjadi obat atas kepenatan bekerja. Liburan menjadi pelipur lara atas kesedihan di tempat kerja. Liburan adalah tempat sementara waktu untuk keluar dari berbagai kegiatan rutinitas, beban kerja dan tekanan.

Dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia liburan adalah bagian dari peningkatan kinerja. Ketika perusahaan tidak memberikan waktu liburan, cuti maka perusahaan akan mendapatkan sanksi. Namun kerugian yang lebih besar bagi perusahaan adalah menurunnya produktifitas kerja dan memburuknya kinerja diakibatkan oleh burn out (stress berat).

Problematika penurunan produktifitas kerja memiliki dua prespektif yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam prespektif manajemen penurunan produktifitas disebabkan lebih banyak tidak berkembangnya keahlian. Perbaikan alat bantu kerja dan juga dukungan pimpinan. Kajian tentang produktifitas kerja dikaji dalam bahasan perilaku organisasi. Stephen Robin memberikan prespektif terbaru tentang produktifitas kerja di dukung oleh budaya organisasi. Dimana budaya organisasi membentuk nilai-nilai yang diyakini bersama. Menciptkan tradisi-tradisi terendiri baik berupa perayaan, sistem penghargaan. Budaya organisasi juga menentukan bagaimana kepemimpinan di tempat kerja.
Menjadikan bekerja sebagai sebuah kesenangan adalah tantangan tersendiri baik bagi pihak perusahaan, maupun pekerja. Fenomena yang tampil dan tampak dalam dunia berkerja adalah I Hate Monday (saya bence hari senin). Dimana hari senin adalah hari dimulainya berbagai hal yang sangat memberatkan, penuh tekanan dan juga stress yang menghadang.

Namun, bagaimana bekerja menjadi sebuah kesenangan dan juga menjadi tempat liburan yang menyenangkan?. Beberapa langkah sederhana dapat memandu menjadikan pekerjaan menjadi sebuah kesenangan dan liburan yang menghadirkan kebahagiaan.
  1. Lihatlah secara terbalik. Bagaimana perasaan ketika tidak memiliki pekerjaan. Bagaimana kusutnya pemikiran dan kalut ketika masih menganggur. Menjadi pegangguran melahirkan rasa diri tidak berguna, beban dan tidak memiliki prestasi.
  2. Menelisik niat dalam bekerja. Sering kali terjadi konflik niat dalam hati. Hal ini sering mudah dilihat dalam suasana kerja. Ketika seseorang memiliki niat dominan untuk mendapatkan pujian, maka pekerjaan akan bagus di depan atasan atau pimpinan. Ketika seseoran memiliki niat dominan untuk mendapatkan kekuasaan maka ia mengerjakan pekerjaan yang dapat membuatnya berkuasa. Ciri khas ini adalah kurang menghargai bawahan. Kembali mengurai niat dalam bekerja dan menyatukan niat dengan tugas dan peran di luar pekerjaan. Hal ini menyatukan kepingan niat-niat untuk satu tujuan.
  3. Memperbaiki pola kerja. Sering muculnya stress kerja dan burn out diakibatkan oleh pola kerja. Telaah bagaimana kita mengerjakan suatu pekerjaan, ditinjau dari kekuataan, peluang untuk lebih baik, hambatan dan kelemahan pola kerja. Mintalah pandangan rekan kerja untuk melihat pola kerja, apakah efektif dan efisiesn.
  4. Memperbaiki sikap. Ketika pola kerja telah efektif dan efisien maka penghambat utama untuk memiliki prestasi ditempat kerja adalah sikap (attitude). Sikap ini tercermin dalam membina komunikasi antara bagian, atasan dan bawahan. Apakah komunikasi yang digunakan lebih banyak menjelekkan, menghina atau meremehkan kontribusi siapapun ditempat kerja. Banyak penyebab orang gagal dan stres dalam pekerjaan diakibatkan oleh sikap yang tidak tepat. Untuk sekedar memberikan pujian dan sebuah senyuman pun sulit untuk di dapat.
  5. Menambah pengetahuan dan skill. Hal ini dilakukan dengan mengikuti beberapa pelatihan singkat, seminar atau pendidikan. Mengikuti pelatihan dan seminar bagian dari rencana pengembangan karir dan tujuan hidup.
  6. Berbagi pengalaman dan pengetahuan. Tiada salahnya untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan untuk parner kerja atau bawahan. Kemauan untuk berbagi ini menjadikan sebuah nilai tambah untuk menguatkan peran kepemimpinan.
  7. Tuntaskanlah apa yang telah menjadi kewajiban. Seringkali penyebab stress kerja adalah ketidak tuntasan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Hal sederhana seperti mengirim email, membuat laporan dan menyusun rencana kerja mingguan kerjakanlah sesegera mungkin. Karena ketika mencoba untuk menunda maka pekerjaan lainnya siap membuat stress dan kebahagian kerja akan pudar.
  8. Perluaslah ruang lingkup pergaualan. Ketersediaan media sosial adalah bagian tidak terpisahkan sebagai instrumen untuk memperbanyak teman dan sahabat. Telusurilah teman-teman baru untuk mendapatkan banyak hal untuk membantu pekerjaan.
  9. Olahlah kejelekan sebuah pekerjaan, teman kerja, atasan dan teman anda menjadi pembelajaran. Jangan diumbar dan disiberakan. Perbuatan ini mengindikasikan bahwa mentalitas bekerja tidak baik.
Bagaimanapun kondisi pekerjaan yang akan datang esok akan menjadi bagian partikel yang menjadikan hidup penuh dengan kebahagian yang berakumulasi menjadi prestasi yang membanggakan.

*** 
Bosan menjadi pegawai? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Minggu, November 20, 2011

Bacalah kisahku untuk dan darimu kami berasal

Di pagi minggu yang masih menyisakan mendung di atas langit Jakarta. Bertumpuk-tumpuk awan hitam berjajar rapi menutupi langit cerah bersinar mentari pagi. Berbagai aktivits kehidupan terus berjalan, seakan tidak terganggu oleh mendungnya langit yang siap menurunkan beribu-ribu peluru air. Apakah serbuan peluru tersebut akan mengalahkan kembali kedigdayaan kota metropolitan Jakarta. 
Kemampuan serangan beribu butir peluru air akan melumpuhkan semua aktivitas manusia metropolitan. Semuanya sempurna berkat dukungan pasti para sahabat setia yang hadir di setiap sudut jakarta dan barang kali Indonesia.

Malam kemarin, serangan hujan di gelora bung karno  menjadikan suasana sedikit dingin atas panasnya atsmosfir pendukung Indoensia melawan vietnam. Diantara sela sorak dan dukungan para pendukung Indonesia kami berada dan tidak jauh dari mereka. Diluar sana juga teman-teman tetap hadir di jalanan memenuhi halam gelora bung karno. Kedatangan pasukan hujan adalah perpaduan dua kekuatan untuk melumpuhkan jakarta nan makin tidak mengenal kami.

Hujan adalah sesuatu yang kami tunggu, sesuatu yang membawa kami berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tiada tempat yang lebih baik kecuali mengikuti pejalanan panjang bersama kawanan air hujan di selokan, kali dan terus ke laut. Terkadang teman lain memiliki cerita berbeda. Diantara kami mereka lebih berharga dan juga di buru oleh para kolektor. Namun tidak sedikit diantara kami menjadi pelaut yang menyelami samudra. Menemani teman-teman hiu, ikan karang, dan juga penyu yang sekali-kali menyangka kami adalah ikan kesukaan mereka.

Namun dalam perjalan sahabat-sahabat kami, juga mengisahkan banyak cerita dan nostalgia. Namun banyak cerita yang lebih menyedihkan, memilukan, mengenaskan. Di daerah Bandung kami menjadi kambing hitam untuk kehilangan nyawa, menjadi berita yang menyesakkan dada. Namun apa boleh dikata karena kami adalah fakta dan realita yang mempunyai kekuatan dari pembiaran dan ketidaksadaran Anda.

Dibeberapa daerah kami juga menjadi sumber tawuran dan polemik yang tidak berkesudahan. Menjadi penyebab seseorang mau untuk melakukan penghilangan kemanusiaan, pengusiran dan juga perampokan lahan sekedar untuk menempatkan kami sementara waktu, walau diembel sebagai tempat terakhir untuk beristirahat lama.

Sebagian ceria sahabat malah membanggakan dan membahagian serta mempermudah jalan bagi kesuksesan banyak orang. Kisah ini bisa dilihat dari berbagai penelitian yang melahirkan para sarjana. Melahirkan para penulis yang mengulas kami dari berbagai sisi, apakah sumber, pengelolaan dan juga manfaat. Menarik cerita ketika kami menjadi sebuah gerakan bersama untuk menyangi diri mereka sendiri. Namun bagaimanpun cerita kami akana tetap sama dengan sedikit kombinasi dari sisi narasi, cara pandang dan kepentingan siapa yang membutuhkan kami.

Kisah sukses mereka yang mengenal kami dan akrab sekali, telah melanglang buana hampir ke beberapa negara. Dengan penuh semangat dan juga apresiasi mereka menjadi pahlawan lingkungan. Tersemat banyak piagam, diulas dalam berita dan juga di kupas menjadi sebuah panduan untuk menjadikan kami lebih baik dan berharga. Diantara keberhasilan yang membanggakan adalah kami telah memiliki bank sendiri. Berbagai bentuk pengelolaan bank telah menginspirasi banyak kalangan.
Namun, di langit yang masih mendung kami tetap akan mengembara diantara lika-liku Jakarta dan seluruh kota di Indonesia. Karena kami adalah bagian tidak terpisahkan dari manusia.

Catatan yang terinspirasi oleh sepotong kayu yang mengalir di sungai ciliwung tanpa pernah di tanya bersumber dari mana dan hendak kemana. Karena ia hanya sampah kecil dari kerumunan kawanan sampah yang siap melumpuhkan Jakarta bersama pasukan air dari langit khatulistiwa.

***
Ingin membuah sampah penyakit dalam tubuh Anda? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Pembelajaran dari pertandingan Indonesia-Vietnam

Permainan apik yang disajikan oleh pera pemain Indonesia dan Vietnam dalam pertandingan sepakbola semi final telah memberikan banyak kenangan, kesangan dan juga kebanggaan. Permainan ini dimenangkan oleh Team Garuda Muda Indonesia dengan skor 2-0.

Sepak bola adalah sebuah permainan team. Permainan yang di arsiteki oleh pelatih sebagai pengatur stategi diluar lapangan. Kemudian di terjemahkan oleh kapten sebagai konduktor atau pengatur permaianan. Permainan sepak bola dengan jumlah pemaian sebelas orang di tambah beberapa orang cadangan. Sebuah permaian team akan berbuah baik ketika mampu memaksimalkan peran masih-masing.

Beberapa pembelajaran dalam permainan sepakbola yang disajikan oleh Garuda Indonesia:

Pembelajaran penting dalam sebuah team adalah kerjasama. Tiada sebuah kekuatan team jika tidak bermain secara kolektif dan spirit berbagi. Ketika sebuah team telah memulai keegoon pribadi maka kerjasama dan pembagian kerja akan hancur berantakan.
Pembelajaran koordinasi. Kemenangan indonesia dalam pertandingan semi final melawan vietnam melahirkan sebuah koordinasi yang indah. Bagaimana membagi peran dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang membantu dalam ball posision, mengisi bagian yang kosong. Koordinasi di pegang oleh kapten yang mampu diterjemahkan secara proaktif oleh pemain.
Profesional dalam peran dan tanggung jawab. Sebuah sepakbola memiliki struktur tugas yang berbeda, membutuhkan kualitas pemain yang berbeda. masing-masing bertanggung jawab atas kinerja sesuai dengan peran dan tanggung jawab. Ketika sikap profesinal seorang pemaian hilang maka ia akan melakukan banyak kesalahan dan mengacaukan permaianan.
Actual Leadership. Seorang kapten adalah yang mampu mengarahkan yang dipimpin. Seorang pemimpin merasakan denyut kejadian yang berlangsung. Dalam permainan sepak bola, sang kapten adalah pemimpin actual yang melakukan tugas dan tanggungjawabnya langsung dan tidak melangit. Melakukan tugas kepemimpinan dengan langsung memimpin dan ikut merasakan lansung.
Target dan tujuan terukur. Permaian sepakbola memiliki target yang jelas yakni memasukkan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan kemenangan. Semua daya dan sumber daya memberikan kontribusi untuk mencapai target. Ketika target tercapai maka bagian tujuan tercapai. Tiada pencapaian tujuan dengan penjabaran yang tidak jelas dalam target.
Saling mendukung bukan menjatuhkan. Dalam sepakbola spirit saling memberikan dukungan antara sesama pemaian satu kesebelasan menjadi perekat kerjasama dan koordinasi antar bagian. Memang terkadang terjadi kesalah pahaman atas pengoperan bola, atau pengumpanan. Namun kesalahan tersebut bukan menjadi alat untuk menjatuhkan teman satu team. Namun memberikan dukungan untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kesalahan.
Dari permainan team garuda muda Indonesia telah memberikan persembahan terbaik dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Memaksimalkan keahlian dalam indahnya kerjasama dan koordinasi. Dan menjadi pembelajaran bagi siapapun di bangsa Indonesia yang masih memiliki akal sehat dan nurani kebaikan.

Bravo Indonesia.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Islamic Public Finance (2)

Multi efek zakat untuk ekonomi

Semasa khalifah Umar bin Abdul aziz terjadi distribusi kekayaan yang merata. Dimana tidak terdapat lagi orang-orang yang berhak menerima zakat dari golongan fakir dan miskin baik penerima zakat yang lainnya, diantaranya amil zakat, muaallaf, ibnu sabil. Sistem distribusi baitul maal yang bertanggungjawab atas pengumpulan dan pendistribusian mengalami kesulitan untuk mendistribusikan zakat, infak dan sedekah. Pada masa beliau zakat pendistribusian zakat mengarah ke benua afrika yang berada di luar daerah kekuasaan bani umayyah.

Keadilan yang tegak seperti ketegasan beliau menerima tamu. Khalifah umar bin Abdul Aziz bertanya kepada tamunya. Apakah urusan negara atau urusan pribadi? Tamu tersebut mengatakan urusan pribadi wahai khalifah. Degan jawaban beliau maka lampu yang menerangi pertemuan tersebut di matikan. Sang tamu bertanya. Kenapa lampunya dimatikan wahai amirul mukminin? Karena itu bukan hak kita, karena anda datang untuk urusan pribadi dan bukan negara.

Ketika pendistribusian zakat untuk fakir miskin  sulit menemukan fakir, miskin. Maka distribusi zakat lebih diarahkan pada bagian asnaf yang lain. Para pelajar yang menuntut ilmu mendapatkan biaya yang bersumber dari zakat. Bagian yang menjadi biaya untuk para pelajar, guru adalah hak fisabilillah dan ibnu sabil. Hampir setiap masjid dan kota pemerintahan dalam kekuasaan khalifah Bani Umayyah memiliki pemandian umum, tempat penginapan bagi musafir dan juga bantuan yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Dengan distribusi zakat untuk ibnu sabil dan fisabilillah maka  tumbuh dan berkembangnya pusat-pusat pendidikan yang di pimpin oleh ulama-ulama.

Pada masa beliau zakat menjadi penjamin terhadap kegiatan muamalah atau bisns. Seseorang pernah meminta hak zakat kepada Baitul Maal untuk membantu usahanya yang berada pada kebangkrutan. Dinilai secara usaha tersebut akan bangkut jika tidak disuntikkan dana segar. Maka khalifah memberikan kebijakan untuk mengeluarkan zakat bagi pengusaha yang bangkrut. Hak ini diambil dari bagian zakat bagi Al gharimiin.

Kenapa zakat bisa menjadi sumber kekuatan ekonomi?
  1. Zakat berasal dari surplus pendatapan masyarakat yang memiliki kelebihan harta. Surplus ini tidak dibebankan kepada yang tidak memiliki kelebihan harta. Dalam ekonomi ketika ada biaya yang dibebankan dalam kegiatan transaksi, produksi, maupun distribusi mengakibatkan kenaikan harga. Zakat bukanlah beban dan dapat dibebankan dalam transaksi, biaya produksi maupun distribusi. Peranan zakat menjadi cara dan pola distribusi kekayaan surplus kepada difisit kekayaan. Pendistribusian zakat memiliki aturan yang telah baku dan tersistem. Pengelola hanya memiliki wewenang dalam menentukan prioritas dalam pendistribusian zakat.
  2. Zakat tidak menutupi biaya pemungutan sekaligus distribusi. Hal ini masuk pada bagian hak penerima zakat yakni amil zakat. Pembagian ini memberikan batasan dan kewenangan untuk mendistribusikan zakat. Biaya yang ditimbulkan mendatangkan sumber pendapatan baru bagi pembagi zakat.
  3. Zakat memiliki karakteristik distribusi tersistem bukan penyedotan tersistem. Ketika zakat tidak berlaku sebagai sebuah instrumen pembiyaan publik untuk distribusi surplus kekayaan maka terjadi penumpukan harta pada yang memiliki kekayaan. Pemilik kekayaan akan melakukan penumpukan harta lewat berbagai cara, salah satu adalah peminjaman dengan imbal jasa, berupa riba. Keunikan zakat bertentangan dengan bentuk riba. Zakat melepaskan hak surplus kekayaan dan mengurangi bagian surplus kekayaan dan menambahkannya kepada yang defisit kekayaan. Sedangkan riba menambah surplus kekayaan dan menjadikan yang defisit kekayaan semakin defisit.
  4. Kemerdekaan bagi penerima zakat. Distribusi zakat bagi mustahik memberikan kemerdekaan untuk mempergunakan zakat bagi kebutuhan mereka. Kelompok mustahik memiliki kekuatan untuk mengakses barang dan jasa yang tersedia. Dimana tidak ada keterpaksaan untuk mengembalikan modal dan juga tambahan jika berbentuk pinjaman berbunga.
Indikasi zakat mampu menjadi bagian dari pembiayaan publik dalam Islam berhubungan langsung dengan makin mengecilnya riba dalam praktek ekonomi masyarakat.
Semoga bermanfaat. Pada tulisan selanjutnya akan dibahas tentang perbedaan zakat dan riba dalam ekonomi, serta pengantar tentang infak.

Catatan: Tulisan ini bagian dari Mata Kuliah Islamic Public Finance pada Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra. Semoga kegiatan mengikat ilmu ini bermanfaat dan bagian dari zakat intelektual.

***
Mau berzakat lebih banyak dari tahun ini? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Menyerap Energi Keikhlasan dalam Hidup

Judul buku    : Energi ikhlas, agar hidup bahagia dunia-akhirat
Pengarang    : Yusuf Al-Qaradhawi
Penerjemah  : Idrus Hasan, Lc., M.A.
Penerbit       : PT. Mizan Pustaka
Tahun Terbit : Februari 2011/Shafar 1432
ISBN           : 978-602-8236-83-6

Mengejar popularitas dengan menggunakan berbagai cara, mulai yang biasa, tidak biasa dan terkadang aneh. Beberapa keluar dari kaedah kebaikan, kebenaran dan tidak jarang menggunakan jalan membelakngi keesaan Sang Pencipta. Contoh bagaimana sebagian politisi berbuat sesuatu dan memaksakan untuk diliput oleh berbagai media. Semua bertujuan untuk mendapatkan popularitas. Mendapat popularitas yang menghantarkan untuk terpilih sebagai wakil rakyat. Disi lain tidak sedikit penyeru agama merasa senang ketika populer dengan mendapatkan rating tinggi, serta pengikut yang banyak. Dan banyak contoh perbuatan lainya yang mengharapkan pujian dan sanjungan.

Namun sebaliknya terjadi paradok dan anamoli. Dimana manusia muslim berkomitmen dengan Allah sebagai tujuan hidup. komitmen ini diucapakan dalam do’a iftitah diwaktu sholat. “Sesungguhnya sholatku, usahaku, hidup dan matiku untuk Allah Rabb alam semesta”. Kemudian diikuti dengan membaca Alfatihah dengan menyatakan Kepada engkau kami menyembah dan kepada engkau kami minta tolong. Inilah metode pemurnian niat mengerjakan segala amal perbuatan. Ketika tujuan hidup mencari keridhaan Allah maka popularitas, pujian dan sanjungan adalah hal tidak dicari dan didambakan.

Orang ikhlas tidak akan berat beban untuk dapat membantu saudara yang berkesusahan. Namun orang tidak ikhlas akan membantu saudaranya jika mendapatkan imbalan dari manusia, apakah ucapan terima kasih, sanjungan, pujian dan popularitas. Seperti pemberian bantuan apakah berbentuk infak atau shaqah orang ikhlas akan mencoba menghilangkan identias dirinya dengan menyebut Hamba Allah, dan terkadang tidak diketahui identitas siapa dirinya oleh orang yang membantu.

Kisah kekuatan ikhlas dalam berbuat pernah penulis alami. Ketika pergi ke Yogyakarta untuk beberapa keperluan, dalam perjalanan kehilangan HP yang terjatuh dalam perjalan dari station tugu menuju tempat penginapan. HP tersebut ditemukan oleh seorang Bapak yang sedang ditugaskan ke Yogyakarta dalam keadaan bercerai berai, dimana kondisi batrei HP tidak ada, maka ia menunggu sampai ke Jakarta untuk dapat mengisi batrei HP. Setelah HP hidup beliau menghubungi nomor adik kandung penulis untuk bisa mengembalikan HP yang telah dianggap hilang di Jogjakarta. Tiada keinginan dari beliau untuk meminta balasan, sedangkan untuk meminta nomor HP dan emailpun dengan menolak dengan alasan saya hanya ingin membantu.

Menurut Yusuf Al-Qaradhawi beberapa tanda-tanda ikhlas. Pertama Takut terhadap ketenaran. Orang ikhlas biasanya takut kaau terkenal, tersebar nama harum dirinya dan agamanya, apalagi kalau ia termasuk orang yang suka memberi. Kedua, curiga terhadap diri sendiri. Orang yang ikhlas selalu menganggap dirinya mengabakan hak-hak Allah, dan lalai menunaikan kewajiban. Hatinya tidak pernah dikuasai oleh perasaan tertipu dengan amal dan ujub dengan dirinya. Ketiga, beramal di tempat sunyi, jauh dari keramaian. Orang yang ikhlas ebih menyukai amal yang diam dariada amal yang terang-terangan dan iming-imingi popularitas. Keempat, Tidak mencari pujian dan tidak tertipu dengannya. Kelima, tidak kikir memuji orang yang pantas dipuji. Tidak ragupragu memuji orang yang pantas dipuji dan menyanjung irang yang layak disanjung. Kelima, amal tetap sama sebagai komandan maupun prajurit. Orang yang ikhlas sama saja kerjanya, baik sebagai komandan atau prajurit di akhir barisan, sepanjang kedua posisi itu sama-sama untuk mencari keridhaan Allah.

Buku ini akan membimbing tahap demi tahap bagaimana penerapan ikhlas dan hal-hal yang terkait dengan kehidupan. Dimana kita akan menemukan makna dan hakikat ikhlas. Mengetahui ciri-ciri keikhlasan dalam perbuatan. pentingnya niat dalam mewujudkan ikhlas yang tidak tercampur dengan riya. Serta hal-hal yang menumbukan keihlasan dalam beribadah, bermuamalah dan bekerja.

Melalui buku ini pembaca akan menemukan kekuatan yang besumber dari energy ikhlas. Buku ini memiliki paparan lugas serta diikuti oleh kisah-kisah mereka yang mendapatkan energy ikhlas. Kekuatan energu ikhlas yang mampu meringankan beban untuk mencari ridho Allah swt dalam setiap aktivitas kehidupan. Selain itu buku ini memiliki ruh yang berasal dari perjalanan keikhlasan penulis berjuang di jalan Allah sebagai ulama.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Ujrah (fee) pada Qardh (talangan) ONH

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dimulai dari Bank Muamalat Indonesia yang pembentukannya di inisiasi oleh Majlis Ulama Indonesia tahun 1996. Kemudian pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 beberapa perbankan syariah bermunculan. Sekarang hampir setiap perbankan konvensional memiliki UUS (Unit Usaha syariah) diantaranya BII syariah, BCA syariah dan BUS (Badan Usaha Syariah) diantaranya Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, Bukopin Syariah.

Perkembangan perbankan syariah di topang oleh fatwa Majlis Ulama Indonesia tentang pengharaman riba dari bunga perbankan syariah. Fatwa ini berlaku pada terhadap semua jenis produk perbankan syariah. Fatwa Dewan Syari’ah Nasioanal no: 02/DSN-MUI/IV/200 tentang tabungan menyatakan bahwa “Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga. Sedangkan tabungan Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.

Dengan fatwa DSN-MUI ini memberikan kekuatan hukum dan moril kepada perbankan syariah untuk mengumpulkan Dana Pihak Ketika (DPK) berupa tabungan dan deposito berakad Mudharabah (bagi hasil) dan Wadiah (titipan). Sedangkan untuk pembiyaan perbankan syariah memiliki beberapa produk dan jasa.

Perbankan syariah untuk pembiyaan seperti membeli rumah mobil, barang menggunakan akad jual beli (murabahah). Salah bentuk produk murabahah adalah iB KPR Perbankan Syariah yang bertujuan untuk pembelian rumah bagi masyarakat. Sebagian akad perbankan dalam pembiayaan berakad mudharabah, musyarakah (kerjasama) dan ijarah (sewa). Untuk akad ijarah pihak perbankan mendapatkan ujrah (fee) atas sewa menyewa.

Perkembangan produk perbankan syariah untuk membantu  masyarakat melakukan ibadah haji  adalah qardh ONH atau lebih populer disebut dengan dana talangan haji. Defenisi Qardh dalam Fatwa DSN MUI no 19 tahun 2001 adalah yakni suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan Syariah pada waktu yang telah disepakati oleh Lembaga Keuangan Syariah dan nasabah.

Ketika Perbankan syariah memberikan Qardh kepada nasabah maka nasabah memiliki kewajiban untuk mengembalikan sejumlah qardh yang disepakati sebagaimana Dalam fatwa DSN MUI no 19 tahun 2001 bahwa Ketentuan Umum al-Qardh
  1. Al-Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah (muqtaridh) yang memerlukan.
  2. Nasabah al-Qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.
  3. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah.
  4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana dipandang perlu.
  5. Nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad.
  6. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidakmampuannya, LKS dapat:
  • a. memperpanjang jangka waktu pengembalian, atau
  • b. menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajibannya
dalam ketentuan Qardh yang nasabah berkewajiban membayar biaya administrasi yang dikeluarkan untuk melakukan akad Qard. Biaya administrasi ini berupa, biaya matrei, notaris, kertas dan biaya lainnya yang melingkupi akad tersebut.

Nasabah Qardh dapat memberikan tambahan secara sukarela dimana tidak di perjanjukan dalam akad antara perbankan syariah dengan nasabah. Jika perbankan menetakan Ujrah (fee) maka masuk pada riba. Ketika masuk pada riba maka masuk kategori haram dalam hukum Islam tentang Dana talangan haji yang dikeluarkan oleh perbankan syariah.

Penutup

Kajian tentang ujrah (fee) untuk qardh (dana talangan) masih dalam kajian beberapa ahli ekonomi Islam. Sebagian mengatakan masih ada aqad lainnya tidak menjadikan ada ujrah. Wallau’alam bishawab.

***

Catatan: Tulisan ini bagian dari pembahasan mata kuliah Fiqh Muamalah di Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra. Tertanggal Rabu, 16 November 2011

***
Ingin Naik Haji atau Umrah ke Tanah Suci?? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Rabu, November 16, 2011

Membuka Tabir Gelap Perguruan Tinggi

Mengupas sisi gelap perkuliahan dan beraneka penyimpangan adalah sebuah keberanian untuk menilai diri sendiri, mengkritisi untuk mengambil langkah yang perbaikan. Perkuliahan dalam proses pendidikan di perguruan tinggi tidak semata sebagai sebuah transaksi pengetahuan, namun juga pembinaan generasi untuk melakukan esfafet kehidupan.

Membuka satu persatu sisi gelap perkuliahan adalah bentuk kejujuran kaum intelektual. Ketika kaum intelektual telah berizirah kebohongan maka dimulailah kehancuran sistematik dan tersistem. Hampir kaum intelektual menghuni suatu siklus dalam pemerintahan, pendidikan, perpolitikan, sosial kemasyarakatan. Ibarat air dari hulunya telah keruh, maka jangan berharap akan jernih sampai kemuara.

Penyebab banyak sisi gelap perkuliahan dalam pendidikan perguruan tinggi tidak terlepas dari berbegai aspek. Baik internal perguruan tinggi melalui kebijakan pengelola kampus. Maupun ekternal perguruan tinggi melalui keputusan dan ketetapan pada pengambil kebijakan tertinggi. Daya tekan sisi ekternal lainnya adalah perubahan sosial dan ekonomi yang membentuk sebuah budaya baru.

Beberapa sisi gelap perkuliahan dalam perguruan tinggi yang berakumulasi menjadi sisi gelap perguruan tinggi, diantaranya:
  1. Jual beli nilai. Menelusuri masalah jual beli nilai antara dosen dengan mahasiswa adalah realitas yang benar terjadi, namun sulit untuk di buktikan. Penyebab ini adalah kemampuan untuk menyimpan rapat-rapat antara pihak pengajar atau dosen dengan mahasiswa. Budaya jual beli nilai bersumber dari keinginan mudah untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan bagusnya nilai maka membantu Indeks Prestasisi Kumulatif mahasiswa. Dengan bagusnya IPK maka menjadi prasyarat untuk dapat diterima dalam berbagai keperluan, baik melamar pekerjaan, melanjutkan studi atau peningkatan kepangkatan.
  2. Titip absen. Tradisi ketidakjujuran yang bermula dari kemauan hadir secara administratif namun tidak hadir secara substantif. Efek ini berlaku untuk mensiasati aturan kecukupan mengikuti ujian. Ketika tidak mencukupi kehadiran maka mata kuliah yang diambil akan gagal.
  3. Budaya jiplak dan contek. Kebiasaan ini tidak hanya pada tataran ujian, namun juga pada pembuatan tugas akhir mahasiswa. Berupa skripsi bagi Sarjana 1, Thesis bagi Magister  dan Desertasi bagi Doktoral. Kasus jiplak atau lebih sering disebut dengan plagiatiesme dalam perkuliahan menjadikan kualitas lulusan di bawah standar yang semestinya.
  4. Mempermudah dan mengurangi standar perkuliahan. Praktek ini memiliki metode dengan mengurangi kesulitan dalam model perkuliahan, metode ujian dan penilaian. Tujuan akhir adalah bercokolnya nilai-nilai bagus dari hasil perkuliahan.
  5. Obral dan pemalsuan ijazah. Terbukanya kasus ijazah palsu dalam beberapa penerimaan pegawai negeri sipil membuka tabir bahwa terjadi pemalsuan ijazah yang melibatkan perguruan tinggi, manajemen perguruan tinggi dan sekaligus staff pengajar.
Semua sisi gelap dunia perkuliahan dalam perguruan tinggi membutuhkan perbaikan dari setiap pelaku dalam perguruan tinggi. Perbaikan ini meliputi:
  1. Staff Pengajar atau dosen. Pada tataran staff pengajar atau dosen perbaikan ini meliputi penguatan integritas pribadi. Dosen memiliki otoritas dalam menentukan bagaimaan proses perkuliahan berlangsung dan sistem pengajaran yang diterapkan. Penguaran integritas ditopang oleh sistem manajemen perguruan tinggi untuk membantu dalam bentuk kebijakan-kebijakan penguatan kapasitas dan kapabilitas staff pengajar.
  2. Manajemen perguruan tinggi. Tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi adalah komitmen untuk menjadikan perguruan tinggi memiliki tata kelola berbasis akuntabilita dan transparansi. Dimana manajemen perguruan tinggi yang di pengang oleh pimpinan perguruan tinggi memiliki sistem yang menguatkan kejujuran intelektual dan menguatkan sistem pendukung kejujuran intelektual.
  3. Mahasiswa. Memiliki daya kritis dan konstruktif untuk menciptakan proses pendidikan. Bagaimanapun mahasiswa adalah subjek sekaligus objek pendidikan di perguruan tinggi. Penguatan daya kritis dan konstsruktif melalui berbagai kajian, pelatihan, workshop dan aktivitas ektrakulikuler.
  4. Pemerintahan melalui dirjen perguruan tinggi lewat pembinaan, pengawasan yang berani melakukan tindakan tegas dan berani untuk menegur, memberhentikan suatu perguruan tinggi yang melakukan penyimpangan aturan.
  5. Masyarakat, Industri, Pemerintahan dan pemakai hasil perkuliahan diperguruan tinggi. Hal ini membutuhkan komitmen untuk menggunakan standar tamatan yang memiliki sikap, skill dan pengetahuan yang teruji.
Setidaknya berharap perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat melalui perbaikan terus menerus dalam lingkungan perguruan tinggi yang bertanggungjawab menghasilkan lulusan anak bangsa. Semoga...

***
Ingin mendapatkan usaha sambil kuliah? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Menulis dan tulisan bergizi dan bernutrisi

Semua kehidupan akan berakhir seiring kematian yang datang tanpa pemberitahuan. Lewat rangkaian karya, prestasi dan tulisan setiap orang akan hidup selamanya dan terus berumur panjang.
Dalam aktivitas menyusun aksara menjadi kalimat bermakna atau tepatnya aktivitas tulis menulis memiliki suka dan duka. Suka yang telah menjadikan aktivitas tulis menulis bagian kebiasaan dan kebutuhan. Ketika tidak menulis artikel, feature, fiksi dalam satu hari maka ada yang berkenan.
Andreas Harefa dalam bukunya Happy Writing menjelaskan bahwa aktivitas menulis adalah pekerjaan tangan sekaligus membuat bahagia. Menulis akan melahirkan kebahagian bagi tangan dimana ia menjadi saksi sebuah karya bermanfaat bagi penulis sekaligus orang lain. Disisi lain juga memberikan kebahagian bagi organ tubuh lain.
Aktivitas menulis menjadikan otak mendapatkan nutrisi lebih bergizi. Pemberian nutrisi ini dengan melakukan aktivitas membaca. Melakukan analisa yang menghubungakan memori dengan memori lainnya. Kegiatan menulis melahirkan senam otak untuk menjadikan sel-sel neutron otak aktif kembali. Hal ini menyebabkan terjadi perlambatan pikun.
Namun tidak sedikit menulis menjadi duka sekaligus mendatangkan petaka bagi penulisnya. Sering duka ini lahir dari rasa frustasi mau menulis apa, cendrung dalam menulis ilmiah. Sebagian tulisan menjadi duka ketika tulisan menjadi sumber fitnah dan kebohongan. Bagaimana tulisan memiliki moral rendah. Kualitas tulisan ini bersumber dari moralitas rendah para penulis.
Sedangkan dalam sisi emosional menulis mampu mengurai hal-hal negatif menjadi positif. Ibarat sampah organik yang dikomposkan menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman.  Beberapa penelitian menyatakan bahwa aktivitas menulis mampu mengobati penyakit terutama berhubungan dengan mentalitas. Salah satunya adalah ketidakpercayaan diri. Aktivitas menulis secara simultan dan konsisten mendatangkan rasa kepercayaan diri.
Menjadikan aktivitas menulis menjadi aktivitas bernutrisi dan bergizi memenuhi unsur pengayaan baik ketika menulis, menjelang dan sesudah menulis. Aktivitas menulis bernutrisi setidaknya mesti memiliki berapa sumber diantaranya.
  1. Niat yang tertata rapi. Komponen utama ini menjadi panduan untuk dapat menulis menjadi aktivitas bernutrisi dan bergizi tinggi. Penataan niat menulis bermanfaat dalam menjaga ritme menulis. Dalam banyak kasus niat menulis mudah kandas di awal dan beberapa hari. Ketika niat menulis untuk mendapatkan nilai dalam perkuliahan oleh mahasiswa, maka ketika telah selesai perkuliahan maka aktivitas menulispun usai sudah. Ketika niat menulis untuk mendapatkan kepangkatan bagi dosen, guru, maka ketika pangkat lebih tinggi di dapat maka aktivitas menulis pun berhenti. Menata niat memberikan panduan untuk terus menulis. Ibarat perjalanan ke suatu tempat, kita telah mengetahui rute-rute yang akan ditempuh. Rute ini berbentuk peta yang memandu untuk sampai pada tujuan aktivitas menulis. Menata niat menulis dapat dilakukan dengan membuat sebuah peta niat. Seumpama tahun ini berniat untuk memperlancar menulis. Tahun selanjutnya berniat untuk dapat menulis di media seperti koran, majalah. Tahun ketiga telah memiliki buku dari hasil kegitaan menulis.
  2. Passion yang stabil. Emosi sering bergejolak, terkadang naik kemudian suatu hari turun. Menjaga frekuensi dorongan menulis membutuhkan aspek internal diri dan ekternal diri. Secara internal terdiri dari niat dan motivasi yang dikombinasikan dengan penghargaan diri. Sedangkan dari sisi ekternal meliputi lingkungan, sarana penunjang, komunitas. Aspek lingkungan yang terdiri dari lingkungan keluarga, kerja. Aspek sarana penunjang terdiri dari pena, kertas, komputer, sambungan internet, buku, perpustakaan. Menciptakan passion yang stabil dimulai dari menyatakan manfaat apa yang akan diperoleh melakukan aktivitas menulis. Semakin melekat dengan diri dan semakin menantang passion akan stabil.
  3. Kepekaan nurani. Sumber kepekaan nurani menjadikan aktivitas tulis menulis adalah sebuah panggilan jiwa. Menulis menjadi aktivitas yang melibatkan seluruh kesadaran kemanusiaan, kesadaraan keberartian dan kesadaran kepedulian. Banyak karya tulis lahir dari kuatnya kepekaan nurani yang bergetar melihat fenomena-fenomena kehidupan. Tidak sedikit yang mampu meneterkan air mata, menggerakkan banyak orang dalam lintas waktu yang panjang. Membuka kepekaan nurani berasal dari kesadaran bahwa hidup itu mulia dan setiap orang memiliki kemuliaan. Dengan ini menulis adalah perbuatan mulia dan memuliakan orang dengan segala keterselubungan kemuliaannya dari apa yang tampak oleh mata.
  4. Jelajah imajinasi. Semua pada awalnya berasal dari imajinasi, begitulah penyataan pendekataan filsafat idealisme. Tiada hambatan untuk menelusuri dunia imajinasi. Memperhatikan hidup masih berada dalam fase anak-anak. Berbagai imajinasi lahir dan sangat menakjubkan. Sebuah benda kecil bisa menjadi pesawat tempur, atau kapal yang indah. Gundukan pasir bisa menjadi sebuah istana yang megah lengkap dengan cerita kehidupan penghuninya. Menjelalah dalam dunia imajinasi memberikan sumber-sumber yang mampu memberikan nutrisi dan gizi dalam aktivitas menulis. Karena setiap kata pada awalnya bertempat di dunia imajinasi yang kemudian menjadi bentuk rupa.
  5. Menapak realitas. Setelah melakukan jelajah imajinasi maka menapaklah dalam realitas kehidupan. telusuri apa yang terjadi dan hubungan-hubungan diantaranya. Kenalilah bentuk dan rupa apa yang terjadi. Bertatap muka dan bercengkrama dengan fakta, kejadian yang tidak pernah berhenti selama dunia masih ada. Bercumbu dengan aliran pasang naik dan surutnya keriuhan, kehebohan, kehancuran dan kenistaan. Karena dari itu akan memberikan gizi bernutrisi untuk berkontribusi.
  6. Mengunyah bacaan. banyak sumber bacaan terhampar, baik buku, majalah, koran, artikel dan bahkan iklan. Kunyahlah dengan menggunakan gigi-gigi geraham berbagai bacaan. Jangan telan mentah-mentah semua bacaan yang ada. Robek dengan gigi seri, lumat dengan gigi geraham. Mengunyah bacaan berguna untuk mengeluarkan sari pati dari berbagai bacaan. Terkadang dari sedikit penggalan kata maka melahirkan banyak makna. Terkadang dari banyak bacaan hanya melahirkan sedikit makna. Mengunyah bacaan akan mengenali cita rasa tulisan. Mengetahui pahitnya tulisan yang merupakan trauma, kehancuran dan kebenaran. Manisnya tulisan yang bersumber dari kebahagian yang dibungkus dengan banyak kebaikan.
  7. Mencerna dengan analisa. Berbagai bahan tulisan, baik bacaan, imajinasi membutuhkan analisa sebagai alat pembentuk, pencetak, pemilah dalam aktivitas tulis menulis. Ia menyisihkan berbagai berbagai komponen gizi dan nutrisi. Sebagian menjadi ampas dan di buang karena belum dibutuhkan.
  8. Membagikan hasil manfaat. Tiada segala sesuatu tercipta sia-sia. Semua rangkaian kehidupan bergulir dari tahap demi tahap. Setiap tahap memberikan input yang bermanfaat untuk proses selanjutnya. Ibarat pohon bukan hanya buah yang memberikan manfaat namun juga daun, akar, batang yang terus berguna untuk apapun dan siapapun.
Setelah memiliki sumber nutrisi dan gizi dalam tulis menulis, maka hasil akan melahirkan tulisan bernutrisi dan bergizi yang bermanfaat bagi orang lain dalam lintas zaman dan perbedaan masa. Hal ini sebagaimana ungkapan Ali bin Abi Thalib Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
Karena jangan sampai “rabun membaca buta menulis”. Dari ungkapan Taufiq Ismail yang menjadikan kita mengalami busung lapar pengetahuan, diare kebodohan dan tumor kepandiran.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Selasa, November 15, 2011

Apakah Perguruan Tinggi Memiliki tanggungjawab sosial?

oleh: Muhammad Yunus

Kontribusi perguruan tinggi bukan hanya pada aspek lulusan, pendidikan namun juga mesti memiliki kontribusi bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kontribusi ini berasal dari cititas akademika dengan tri dharma perguruan tinggi, yang saling melengkapi.Hal ini sering dinamakan dengan Academic Social Responbility.

Perguruan tinggi sebagai bagian dari institusi pendidikan pencipta akademisi, praktisi untuk meningkatkan kuliatas masyarakat, bukan sekedar penghasil tenaga kerja bagi dunia industri. Aspek penekanan perguruan tinggi menghasilkan lulusan lebih besar menghasilkan tenaga kerja untuk keperluan industri.

Perguruan tinggi mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, akademi memiliki peran signifikan melahirkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam survey Human Development Indeks Indonesia masih jauh di bawah Malaysia, Thailand, Singapura yang masih berada dalam satu kawasan. Peranan peningkatan HDI oleh perguruan tinggi melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Aspek Academic Social Responbility perguruan tinggi.

Tanggung jawab sosial perguruan tinggi secara umum dan menjadi kewajiban mahasiswa yakni berupa Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan sosial, bakti lingkungan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara serempak di berbagai daerah. Kewajiban ini bagi mahasiswa semeter akhir di liburan semester genap menjelang semester ganjil. Pelaksanaan KKN di beberapa perguruan tinggi diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Aspek ekonomi.

Perguruan tinggi dengan memiliki fakultas ekonomi, dengan jurasan manajemen, akuntansi, studi pembangunan memiliki potensi untuk melakukan pengabdian dalam aspek ekonomi. Civitas akademik fakultas ekonomi mempunyai peran untuk penguatan sumber daya ekonomi dalam pelaksanaan kegiatan Academic Social Responbility. Civitas akademik fakultas ekonomi mampu mendorong kegiatan peningkatan ekonomi, terutama bagi masyarakat sekitar kampus berada.

Hampir di setiap keberadaan perguruan tinggi, maka ekonomi masyarakat secara perlahan terangkat. Dengan menyediakan tempat penginapan atau kos-kostan. Usaha catering, rumah makan, toko kelontong, rental dan jasa lainnya. Peran perguruan tinggi selama ini kurang memperhatikan aspek penguatan ekonomi masyarakat sekitar kampus.

Sedang di sisi lain, pelaksanaan KKN oleh mahasiswa jarang melakukan penguatan aspek ekonomi masyarakat. Hal ini mengacu kepada bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Penguatan aspek ekonomi bisa dilakukan dalam studi tentang pola ekonomi masyarakat, hambatan pertumbuhan masyarakat. Dari hasil ini mengeluarkan bentuk pengauatan aspek ekonomi masyarakat berupa program penguatan ekonomi, pelatihan-pelatihan penguatan ekonomi. Contoh; Suatu masyarakat dengan sektor ekonomi bertumpu pada pertanian maka peningkatan aspek ekonomi masyarakat bisa dilakukan kombinasi antara pelatihan pertanian organik oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan pelatihan pengelolaan usaha oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Aspek sosial

Dalam aspek sosial perguruan tinggi dapat memaksimalkan Fakultas Ilmu sosial & Ilmu Politik dan Fakultas Hukum. Peranan sosial perguruan tinggi meliputi bidang pengembangan institusi sosial masyarakat. Penyelesaian kasus-kasus sosial masyarakat.

Kehadiran perguruan tinggi dengan dinamika civitas akademik melahirkan problem sosial bagi lingkungan. Kasus terbanyak dan heboh adalah kumpul kebo ala mahasiswa seperti terjadi di beberapa kampus besar di Indonesia. Seperti yang terjadi di kota Yogyakarta seperti pernah ditulisa di kompasiana. Dan masih banyak masalah sosial kemasyarakatan yang menjadi bahan penguatan aspek sosial dalam academic social responbility.

Sedangkan pada pelaksanaan KKN oleh mahasiswa dapat melakukan pembimbingan masyarakat menyelesaikan proses-proses masalah sosial kemasyarakatan.

Aspek Lingkungan

Dengan keberadaan fakultas MIPA, pertanian, kehutanan penguatan aspek lingkungan dalam academic social responbility mengarahkan pada penguatan lingkungan yang berkelanjutan.
Isu tentang perubahan iklim menjadi daya dorong bagi perguruan tinggi melakukan tanggungjawab terhadap lingkungan. Belajar dari Universitas Indonesia, UGM dan Universitas Diponegoro, Universitas Andalas menjadikan kampus berwawaan lingkungan. Menciptakan pengelolaan lingkungan nan hijau berupa hutan kampus, situ dan juga kegiatan ramah lingkungan.

Untuk aspek lingkungan pelaksanaan KKN oleh mahasiswa dapat melakukan upaya penelitian, penelahaan kerusakan lingkungan dan memberikan solusi-solusi bagi permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat. Perbaikan lingkungan dapat dilakukan berdasarkan problem yang terjadi, apakah lingkungan perdesaan atau perkotaan yang memiliki masalah kompleks.

Aspek pemberdayaan masyarakat

Aspek terakhir dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bisa menggunakan basis mahasiswa berasal, atau pemberdayaan sebuah desa atau tempat yang membutuhkan pemberdayaan. Perguruan tinggi dapat memaksimalkan seluruh potensi Fakultas yang ada dalam penguatan pemberdayaan masyarakat.

Isu pemberdayaan masyarakat lebih kuat dan terasa pada aktivitas Lembaga Swadaya Masyarakat dan kurang maksimal dilakukan oleh perguruan tinggi. Penekanan pemberdayaan masyarakat dalam tanggung jawab sosial perguruan tinggi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, baik berupa pendampingan terstruktur maupun penguatan kelembagaan masyarakat.

Bentuk program Academik Social Responbility
  1. Desa Binaan. Program desa binaan adalah bentuk program yang berkelanjutan terhadap sebuah desa, atau kecamatan. Hampir semua kegiatan civitas akademika di arahkan melakukan program terstruktur dan berkelanjutan terhadap desa binaan. Moment KKN bagian dari program dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi.
  2. Pemberdayaan Usaha. Perguruan tinggi menjadikan focus Academic social Responbility pada pemberdayaan usaha, baik bagi lingkungan terdekat perguruan tinggi maupun diluar kawasan perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang mentasbihkan diri sebagai kampus wirausaha mempunyai sasaran jelas dan tepat menjadikan pemberdayaan dan pembinaan usaha kecil dan menengah.
  3. Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan. Kegiatan ini mengacu pada menjadikan lingkungan kampus berwawsan lingkungan, atau membuat pelestarian lingkungan.
Seiring dengan semangat dan ketetapan pemerintah kepada perusahaan untuk melakukan Corporate Social Responbility, maka kampus memiliki mitra strategis dan taktis untuk melaksanakan aksi tanggung jawab sosial yang saling bersinergi dan menguntungkan.

Dengan pemaksimalan pelaksanaan Academi Social Responbility  oleh perguruan tinggi secara menyeluruh, membantu masyarakat untuk menyelesaikan beberapa permasalahan mereka yang belum terselesaikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.

***
Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Senin, November 14, 2011

Islamic Public Finance (1)


oleh: Muhammad Yunus

Bagian pertama

Suatu hari khalifah umar bin khattab berjalan menelusuri madinah dimalam hari. Kebiasaan ini beliau lakukan bentuk tanggungjawab kepemimpinan. Suatu malam beliau bertemu dengan seorang ibu dengan tiga orang anak yang sedang memasak. Anak-anak menangis sambil menunggu ibu mereka memasakkan makanan untuk makan malam itu. Namun yang dimasak oleh ibu tersebut bukan makanan namun batu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mengulur waktu bagi kelaparan sang Anak.  Umar bin Khattab bertanya kenapa Ibu memasak batu, bukan makanan yang bisa dimakan oleh anak. Jawaban dari ibu tersebut bahwa ia tidak memiliki sesuatu untuk dimasak, dikarenakan ketiadaan uang dan makanan.

Khalifah Umar bin Khattab mengambil tindakan dan keputusan untuk mengambil makanan dari Baitul Maal. Makanan tesebut diserahkan bagi Ibu untuk dimasak dan diberikan kepada anak-anak yang sedang kelaparan. Baitul Maal adalah tempat penyimpanan hasil dari ghanimah (harta rampasan perang), zakat, infak, shadaqah dan kharaj.

Baitul Maal berfungsi sebagai tempat penyimpanan, pengelolaan dan pendistribusian dari sumber keuangan publik dalam Islam. Baitul Maal menjadi bagian tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian. Ia menjadi bagian kebijakan dalam bidang ekonomi pada masa khalifah dan beberapa pemerintahan berlandaskan Islam. Baitul Maal menjadi pembiyaan publik dalam Islam. Beberapa sumber pembiyaan ini terdiri dari zakat, infak, shadaqah, wakaf, ghanimah, jizyah, kharaj, fai.

Zakat

Penggunakan zakat memenuhi ketentuan al-quran (Q.S Attaubah:60) yang terdiri dari 8 golongan dan sasaran jelas. Golongan asnaf 8 yang menjadi prioritas utama dalam zakat prespektif public finance adalah:
  1. Fakir. Adalah orang yang tidak memiliki kemampuan untuk produktif yang diakibatkan oleh kecacatan atau ketidakmampuan untuk menghasilkan. Dalam Islam golongan fakir menjadi sasaran utama untuk mendapatkan prioritas zakat. Pembagian ini mengikuti kondisi golongan fakir. Pada tahap awal adalah menjaga kemampuan fakir untuk dapat mengakses barang dan jasa di pasar. Dimana orang yang atidak memiliki kemampuan untuk mengakses pasar dipaksa untuk masuk pasar. Hal ini bersumber dari pemberian hak zakat untuk fakir. Penerapan ini di beberapa negara non Islam berupa biaya hidup bagi penyanang cacat dan pengangguran, contoh di Kanada, Amerika dan beberapa negara di Eropa.
  2. Miskin. Adalah orang yang memiliki kemampuan untk produktif, namun tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya. Kebutuhan ini mengikuti standar kehidupan layak, makan 2 kali sehari, pakaian yang cukup dan sekaligus tempat tinggal yang layak. Golongan miskin mempunyai hak dalam zakat untuk dapat memenuhi kebutuhan kehidupan. Pembiyaan untuk golongan miskin dapat diberikan berupa instentif ekonomi, kesehatan dan peningkatan kemampuan keterampilan.
Dari kedua golongan tersebut dalam Islamic Public Finance dari sumber zakat diarahkan dan distribusikan untuk mengurangi ketidakmampuan golongan fakir dan miskin mengakses barang dan jasa yang tersedia di pasar barang dan jasa.

Multi efek zakat untuk ekonomi

Ketika zakat didistribusikan kepada golongan fakir dan miskin. Maka akan terjadi peningkatan daya beli atau konsumsi. Dimana golongan ini mendapatkan sumber ekonomi untuk ditukarkan atau diperdagangkan di pasar. Pendistribusian zakat bagi golongan fakir dan miskin memaksa terjadi transaksi ekonomi antara yang memiliki produksi barang dan jasa dengan pengguna barang dan jasa. Jika zakat bagi fakir dan miskin berjumlah 500.000/bulan untuk 10 orang. Maka akan meningkatkan transaksi ekonomi membeli barang dan jasa sebesar 5 juta perbulan.

Namun jika tidak terjadi pendistribusian zakat untuk fakir dan miskin maka terjadilah kekacauan ekonomi berupa perampokan, penodongan dan juga tindakan pencurian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketika zakat tidak menjadi instrumen bagi pembiyaan golongan fakir dan miskin maka terjadi ketimpangan distribusi kekayaan yang bertumpu pada orang yang memiliki kemampuan secara ekonomi. Sedangkan pinjaman yang mewajibkan pengembalian pokok dan tambahan seperti Kredit Usaha Rakyat untuk golongan ekonomi tidak mampu, maka akan menjadi pemerasan ekonomi bagi golongan dan akhirnya akan memiskinkan secara sistematis.

Bersambung…bagian (2)

Catatan: Tulisan ini bagian dari Mata Kuliah Islamic Public Finance pada Magister Ekonomi Syariah Universitas Azzahra. Semoga kegiatan mengikat ilmu ini bermanfaat dan bagian dari zakat intelektual.