Selasa, Januari 25, 2011

Bias-bias menjadi sang pemenang pembelajar

Terkadang kita berada dalam gundah gulana, kesal, marah dan tidak berdaya. Persoalan demi persoalan hadir menyapa dan terus mengikuti kemana pergi. Kondisi ini memberikan dampak kepada penurunan kinerja, hubungan baik nan harmonis dengan keluarga apakah istri, suami, anak atau saudara. Terjebak dalam perilaku destruktif seperti menunda pekerjaan, malas-malasan dan juga mencari pembenaran atas pekerjaan untuk tidak maksimal.

Seperti malam yang hadir sebagai bentuk pembenahan atas kelelahan dalam hidup. Begitu juga kondisi jiwa dalam tekanan, stress dan juga tidak berdaya. Ini adalah momentum untuk menciptakan kesadaran baru tentang arti hidup, tujuan hidup dengan melihat secara detail dan menyeluruh semua lanskap kehidupan yang telah dilalui.

Terdapat beberapa hal perlu dilakukan untuk tetap menikmati kehidupan dan mendapatkan kebahagiaan yang melahirkan diri sang pemenang dan pembelajar.

Pertama. Melihat kembali impian-impian atau do’a-do’a kita kepada Allah Swt. Apakah do’a kita merupakan sesuai dengan ridhoNya. Terkadang kita keluar jalur dari harapan kita. Ketika melenceng maka pada saat itu teguran itu datang dengan bentuk tekanan, berada dalam kondisi lelah. Disinilah perlu istighfar dalam merancang do’a-do’a yang tidak relevan dengan kehendak Allah Swt. Dimana do’a melenceng dari kaidah Islam.

Kedua. Melihat kembali penjabaran dari do’a kita berupa desain atau langkah-langkah yang kita susun. Ketika berada di awal tahun kita mencoba untuk mendisain pada bulan itu melaksanakan itu dan berbagai keinginan lainnya. Barangkali ada desain kita yang terjebak oleh penyakit tamak, sombong dan tidak mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Ketiga. Menganalisa apa yang menjadi daya dorong kita untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Apakah berbisnis sekadar mendapatkan keuntungan semata? Bekerja sekedar mendapatkan gaji semata dan pujian? Belajar hanya sekedar mendapatkan angka-angka dan nilai kemudian ijazah? Spirit atau daya dorong membutuhkan gerak harmonis dengan tujuan hidup berupa Allah sebagai pusat hidup. Ketika yang memotivasi diri adalah ridho Allah swt, keuntungan kerugian, gaji, pujian dan popularitas adalah efek dan bukan tujuan.

Keempat. Memperhatikan dari waktu kewaktu tentang hal-hal yang kita kerjakan dalam hidup. Apakah setiap gerak aktivitas berupa transaksi bisnis, bekerja belajar merupakan bagian dari do’a kita, daya dorong kita dan desain kehidupan kita. SEcara sederhana seperti keinginan membuat sebuah tulisan, namun kita tidak menyentuh keybord atu tidak menggoreskan huruf dalam lembaran kertas. Inilah sering yang menjadikan kemandekan, kekosongan dan kekecewaan dalam melaksanakan banyak aktivitas.

Kelima. Mengevaluasi sejauh mana kita telah berbagi dalam kehidupan. Sering kita memperhatikan bahwa dalam beberapa status facebook, tulisan atau apapun dalam kehidupan berupa keluhan dan keluhan. Ketika kita berbagi sesuatu yang negatif maka alam akan menghimpun hal yang negatif. Sedangkan ketika kita berbagi hal yang positif maka alam menyiapkan banyak hal yang positif. Seperti ketika kita berbagi kalimat indahnya bunga yang mekar di taman maka alam memberikan respon penglihatan bahwa bunga itu indah dan sedap dipandang mata. Begitu juga sebeliknya ketika kita mengatakan bahwa bunga itu jelek maka kita akan mendapatkan banyak kejelekan di bunga tersebut.

Mari kita selaraskan kehidupan dimulai dari Dreaming kita berupa doa kepada Allah, Desain kehidupan kita, Drive atau daya dorong dalam kehidupan dan apa yang kita kerjakan dalam kehidupan serta apa yang kita bagikan untuk sesama.

Semoga bermanfaat, amieen

Nikmati Rendang Telur SEHAT-I, dengan cita rasa Gurih, Crispy, Renyah dan Sehat-i sebagai teman makan Anda beserta keluarga dan orang yang dicintai

Jumat, Januari 21, 2011

Sikap dan keputusan hidup

Berlalunya waktu dalam deretan detik demi detik yang menemani setiap langkah kehidupan setiap orang. Masing-masing mengisi ruang kehidupan, berinteraksi, berkomunikasi, bertransaksi, berkerja sama dan juga berkorupsi, bermanipulasi, dan segala jenis kegiatan untuk mengisi ruang kehidupan.

Dalam setiap hal dihadapan yang datang dalam kehidupan membutuhkan pengambilan sikap dan keputusan. Setiap sikap menentukan keputusan yang akan dilaksanakan. Ketika sikap tidak mau tahu dengan suatu hal, maka keputusan yang akan diambil adalah untuk tidak mau mengetahui, meneliti, menelaah, dan membiarkan sesuatu tersebut berlalu.

Contoh sederhana tentang sikap yang telah berlalu otomatis dan membudaya, sedangkan hal tersebut tidak sebaiknya dan pantas untuk tetap dilakukan. Contoh tersebut adalah membuang sampah. Sikap yang acuh tak acuh tentang sampah melahirkan keputusan-keputusan mengikuti sikap acuh tidak acuh terhadap kebersihan. Keputusan itu berupa, membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah, atau membiarkan lingkungan penuh dengan sampah.

Menelaah sikap hidup dan menelusuri hal-hal yang positif dan bermanfaat dalam diri melahirkan kekuatan untuk mengambil keputusan-keputusan untuk mencapai tujuan hidup. Sedangkan membiarkan sikap hidup dalam keburukan menyebabkan kehancuran hidup.

Semoga tulisan ini bermanfaat, mari kita bersikap lebih baik dan mengambil keputusan keputusan dalam kehidupan. amien

Senin, Januari 17, 2011

Inovasi Rendang Telur "SEHAT-I"

Rendang telur, cemilan yang satu ini cocok dijadikan santapan saat berkumpul bersama kaum kerabat dan handai taulan. Dengan rasa yang renyah, crispy dan gurih yang dihasilkan dari olahan bumbu alami tanpa pengawet dan pemanis buatan. Menambah nikmatnya makan berserta orang yang kita cintai.

Perkenalan pertama begitu terasa nikmat. Tersaji dengan warna coklat yang cerah cemilan ini terhidang di deretan sambal. Setelah menikmati baru tahu namanya adalah rendang telur.

Tergerak hati untuk membantu usaha mikro dan kecil di kampung halaman yang masih sistem manajemen konvensional dan berdasarkan pesanan. Maka dengan itu kami mengambil keputusan untuk membantu dalam hal pemasaran, pembinaan manajemen dan juga peningkatan produksi.

Tahap awal pembinaan adalah membuat merek atau brand dari rendang telor. Hal ini berguna sebagai identitas sebuah produk. Identitas produk memberikan jaminan kualitas dan mutu.

Rendang telor “SEHAT-I” diproduksi di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Ranah minang Sumatera Barat. Tidak ada pemindahan produksi hal ini membantu masyarakat sekitar dengan terbukanya lapangan pekerjaan. Dan juga ketersediaan bahan baku berkualitas sesuai dengan standar mutu terbaik untuk rendang telur “SEHAT-I”.

Rendang telur “SEHAT-I terbuat dari putih telur yang dikukus kemudian diiris tipis-tipis dan digoreng hingga kering. Barulah dimasak bersama dengan bumbu rendang sepeti biasa lazimnya rendang daging.

Rendang telur ini dimasak hingga bumbu mengering, tetapi tidak sampai gosong atau kehitaman. Rendang telur “SEHAT-I” sangat awet tak perlu dihangatkan kembali untuk dinikmati. Karena sudah mirip dengan abon sapi. Bahkan bisa jadi oleh-oleh yang menarik untuk keluarga dan teman-teman karena tahan lama, hal ini menggunakan damar sebagai pengawet alami.

Nikmatnya makan dengan rendang telur “SEHAT-I” membawa manfaat berlipat bagi usaha mikro dan juga menjadikan hidup lebih “SEHAT-I”.

Tersedia dalam ukuran:
Harga : Rp. 15.000,- berat 150 gram
Rp. 30.000,- berat 300 gram
Rp. 45.000,- berat 500 gram
Rp. 90.000,- berat 1 kg.

Pemesanan: Muhammad Yunus Telp + sms. 0831 8033 2903/0813 7435 3697 da. Jl Swadaya I no. 89 rt/rw 016/009 Kel. Pejaten Timur Kec. Pasar Minggu Jakarta Selatan.

No. Rek Bank Muamalat Indonesia 919 6326 299 an Muhammad Yunus. Untuk wilauah DKI Jakarta dan sekitarnya kami antar ditambah ongkos kirim.

Inovasi Rendang Telur


INOVASI RENDANG TERBARU !!!
dari RANAH MINANG
RENDANG TELOR “SEHAT-I
Crispy, Renyah, Gurih dan Sehat-i

 Hubungi sekarang: Muhammad Yunus 0831 8033 2903

Komposisi: Telor, tepung terigu, kelapa, jahe, bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, cabe dan bumbu lainnya.

Minggu, Januari 16, 2011

RENDANG TELOR “SEHAT-I”

Ranah minang terkenal dengan kelezatan masakan. Hampir disetiap daerah kita akan menjumpai rumah makan padang. Salah satu masakan yang telah mendunia adalah rendang. Masakan rendang dengan bumbu terpilih dan terbaik menciptakan rasa lezat nan nyammi.

Salah satu kelezatan masakan Ranah minang yakni Rendang Telur. Inilah hasil inovasi masakan terbaru. Rendang Telur merupakan makanan khas dari daerah Payakumbuh Sumatera Barat. 

Menurut cerita orang payakumbuh lah yang pertama kali menciptakan rendang yang berasal dari olahan telur ini. Telur dan tepung serta bumbu rendang diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan Rendang Telur yang begitu crispy, nikmat, renyah dan gurih.

Dengan warna coklat ditambah dengan bumbu yang matang sempurna memberikan kenikmatan tiada tanding. Suana makan terasa lebih nikmat bersama Rendang Telor “SEHAT-I”

Rendang telor “SEHAT-I” tercipta dari perpaduan bumbu asli rang payakumbuh, diolah oleh tenaga terampil dan profesional. Sangat cocok untuk menemani makan siang, malam dan juga sunguhan anda sehari-hari.

Dengan membeli Rendang Telor “SEHAT-I” anda telah membantu pengembangan Usaha Kecil dan Mikro di Ranah minang.

Tersedia dalam ukuran:
Harga : Rp. 15.000,- berat 150 gram
              Rp. 30.000,- berat 300 gram
              Rp. 45.000,- berat 500 gram
              Rp. 90.000,- berat 1 kg.

Pemesanan: Muhammad Yunus Telp + sms. 0831 8033 2903/0813 7435 3697 da. Jl Swadaya I no. 89 rt/rw 016/009 Kel. Pejaten Timur Kec. Pasar Minggu Jakarta Selatan.

No. Rek Bank Muamalat Indonesia 919 6326 299 an Muhammad Yunus. Untuk wilauah DKI Jakarta dan sekitarnya kami antar ditambah ongkos kirim.

Muhammad Saw dan Sahabat sang Milyuner

Nabi Muhammad dilahirkan sebagai contoh terbaik untuk di teladani. Kisah hidup beliau memberikan keteladanan dalam setiap sisi kehidupan. Keteladanan beliau tiada yang mampu untuk menandingi dan terus menjadi inspirasi untuk dikaji dari berbagai prespektif kehidupan. Salah satu aspek kehidupan beliau adalah menjadi seorang pebisnis trans nasional.

Menarik mengupas bagaimana rasulullah adalah seorang milyuner. Membangun sebuah bisnis dan itu berlangsung sebelum berusia 25 tahun. Mengupas dalam sisi ini jarang dilakukan oleh beberapa ahli sejarah. Diwaktu perigatan maulid nabi sering dikupas adalah sisi kehidupan beliau sebagai yatim piatu, akhlak. Sedangkan pada kajian kisah hidup lebih dominan persoalan perang.

Beberapa penulisan sejarah dan cerita yang banyak sampai kepada mastenta tentang rasulullah lebih terfocus bagaimana beliau menjadi seorang rasul setelah pegangakatan, pimpinan perang, pimpinan masyarakat atau neragara.

Sebelum Muhammad saw diutus dan diangkat menjadi rasulullah kehidupan beliau adalah serorang pengusaha atau entrepreneuship. Beliau adalah Bussines owner dan juga investor yang mengembangkan usahanya.
Muhammad Saw memulai dari seorang pekerja atau employee yakni dengan mengembalakan domba. Pekerjaan ini adalah pekerjaan upahan dari orang yang mempunyai domba untuk digembalakan dan mendapatkan upah. Inilah magang pertama Muhammad membentuk mentalitas pengusaha tangguh dan ulet.
Nabi Muhammad terlahir sebagai anak yatim. Ayah beliau Abdullah bin Muthalib meninggal ketika Muhammad Saw masih dalam kandungan ibunya. Ibunda tercinta meninggal ketika berusia 6 tahun dalam perjalanan untuk melihat kuburan suami tercinta .Kemudian rasulullah di asuh oleh kakek dan paman.
Hidup bersama kakek Abdul Muthalib adalah masa yang bahagia, namun tidak beberapa lama kakek tersayang meninggal. Kemudian hidup bersama paman beliau Abu thalib. Paman beliau mempunyai kehidupan yang amat sederhana secara ekonomi. Muhammad kecil harus membantu ekonomi keluarga sang paman dengan bekerja “serabutan” kepada penduduk Makkah.

Pilar utama Muhammad saw menjadi milyurner adalah pekerjaan mengembalakan ternak. Pekerjaan yang mengembalakan ternak umum dilakukan oleh para nab dan rasul, seperti Musa sebagai syarat untuk menikah. Nabi Daud dan Isa alaihussalam.

Pekerjaan menggembala ternak merupakan pekerjaan yang membutuhkan dan memerlukan keterampilan memimpin. Memimpin kawanan ternak dengan kemampuan praktikal dalam manajemen. Mengembala ternak harus mampu mengarahkan ternak ke padang gembalaan yang subur dengan rumput yang menghijau. Menggiring ternak ke mata air untuk tidak kehausan. Pengembalaan ternak harus mampu mengendalikan kawanan ternak untuk tidak tersesat. Menjaga kawanan ternak dari pemangsa dan juga pencuri ternak yang selalu mengintai kelengahan dari pengembala ternak.

Inilah tahapan terpenting dan pertama untuk mempersiapkan Muhammad saw menjadi milyurner. Beliau memulai sebuah intership dan menjadi karyawan yang mempunyai ruang tanggungjawab akan beberapa pekerjaan sekaligus.

Syafie antonio  dalam bukunya the super leader super manager menjabarkan fungsi leadership pengembala.
Pertama, Path-finding atau mencari. Pekerjaan yang dilakukan adalah mencari padang gembalaan yang subur.
Kedua Directing atau mengarahkan. Pekerjaan yang dilakukan adalah menggiring ternak kepadang gembalaan dan juga menggiring ternak kebali pulang.
Ketiga Controlling atau mengawasi. Pekerjaan yang membentuk karakter mampu mengawasi hewan ternak agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok ketika berada dalam kawanan gembalaan
Keempat Protecting. Melindungi. Pekerjaan yang menjadikan kebiasaan dan karakter mampu melindungi hewad dari pemangsa dan pencuri
Kelima Reflecting atau perenungan. Dimana dalam pekerjaan sebagai pengembala beliau mampu melakukan perenungan tentang alam bagaimana ia bekerja dan juga kehidupan manusia yang mempunyai berbagai kehidupan.
Dengan kemampuan yang terakumulasi dari mengembalakan ternak. Maka beliau memulai karir bisnis di usia 12 tahun. Inilah kepercayaan diri dari akumulasi dari pengalaman, skill dan pengetahuan mengembala domba. Perjalanan bisnis pertama adalah ketika mengikuti pamannya berdagang ke Syiria. Pada tahapan ini beliau masuk pada proses kerja magang (intership). Sebagai pengusaha.
Menjelang beliau berumur 25 tahun Muhammad Saw membangun bisnisnya selama 13 tahun dengan menjadi pedagang di berbagai tempat dengan pola bagi hasil (profit sharing) atau dengan upah.
Karakter Muhammad yang mejadi keteladanan dan kemampuan beliau menciptakan kemitraan dan juga binis regional dan salam satu kawasan adalah kejujuran, keteguhan memagang janji dan sifat yang lainnya.
Pernikahan beliau dengan khadijah yang awalnya adalah mitra beliau dalam berbisnis. Kemitraan ini telah berlansung lama dan dengan karakter Muhammad dewasa siti khadijah menikahi Muhammad dengan mahar 100 ekor unta muda dan dewasa.
Pada tahapan selanjutnya beliau masuk sebagai Investor dan sekaligus pemilik usaha. Menjelang usia 37 tahun beliau membangun kekuatan bisnis yang besar. Usaha beliau dengan siti khadijah menggunakan mekanisme Investasi dan jga parnership dengan para pengusaha yang ada.
Setelah pencapaian bisnis yang besar beliau terus berfikir, kenapa terdapat problematika manusia yang kehilangan arah dan juga kebenaran yang sebenarnya. Melihat berbagai potret ketimpangan sosial, kemiskinan di satu sisi dan keberlimpahan bagi orang lain. Dengan kekuatan finansial beliau mulai membantu orang-orang miskin kota Makkah. Membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan dan juga memberikan kemudahan demi kemudahan.
Empat pilar nilai dasar pembentuk nabi muhamma sang milyurner.
Shiddiq. Nilai kejujuran ini adalah pilar pertama Muhammad melakukan berbagai transaksi bisnis yang digeluti. Kejujuran beliau tentang barang yang dibawa, mulai dari kualitas barang, jenis, bentuk dan harga. Ketika pertama sekali menjadi mitra bisnis siti khadijah Muhammad mendapatkan kepercayaan untuk membawa barang dagangan lebih banyak. Penerapan kejujuran ini tergambar dari pesan beliau untuk tidak mencampur kurma kualitas baik dengan kurma kualitas jelek.
pilar kedua. Amanah. Dengan nilai kejujuran beliau dan kepercayaan pun tumbuh beriringan untuk melakukan berbagai transaksi. Pesona kejujuran ini menguatkan dan mengembangkan berbagai transaksi bisnis beliau dengan mitra-mitra bisnis di sepanjang saentero jazirah arab yang pernah beliau singgahi.
Kepercayaan dalam bisnis melahirkan berbagai hubungan baik antara pemodal dengan Muhammad untuk mengelola barang atau investasi.
Pilar ketiga. Fathanah, kecerdasan. Kemampuan membaca peluang-peluang bisnis yang ada. Dimana disetiap tempat perdagangan yang beliau singgahi membutuhkan berbagai jenis barang dagangan yang bebeda. Mengetahui peta persaingan perdagangan, pergerakan harga dan juga tren yang akan datang membutuhkan sebuah riset, naluri dan feeling.
Pilar kelima. Tabligh, komunikasi. Inilah salah satu kemampuan Muhammad menjadi milyuner. Kemampuan beliau dalam menjalin hubungan bisnis dengan konsumen, pemilik modal yang mempercayakan investasi. Kemampuan menawarkan dan memasarkan produk yang beliau bawa kepada konsumen yang membutuhkan, dan inilah yang disebut dengan marketing.
Kemampuan beliau yang lahir dari kombinasi sifat, kejujuran, kepercayaan dan kecerdasan menciptakan teknik dan seni komunukasi empati dan simpatik. Ungkapan-ungkapan beliau yang bernas, menghargai orang lain, memotivasi dan membahagian orang lain, hal ini terpapar jelas dalam ribuan hadist beliau.
Mari siapkan diri menjadi milyuner selanjutnya dengan meneladani sang milyuner terbaik Nabi Muhammad Saw. Dan itu adalah KITA.
Dan insya Allah akan menyusul milyuner selanjutnya Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf pada bagian kedua.
Catatan: Bagian draf buku The Islamic Cashflow Quadrant

Rabu, Januari 12, 2011

Menulislah Anda akan kaya

Judul diatas adalah bentuk provokasi bagi siapapun yang ingin masuk dunia merangkai aksara. Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya menulislah anda akan bahagia. Menulis adalah aktivitas kesenangan dan bentuk menggapai kebahagian.

Dari selembar kertas putih menciptakan banyak kreasi dan inovasi. Mulai dari tulisan indah bernama puisi, pantun, pepatah. Tulisan berbentuk informasi, bernama koran, majalah. Tulisan berbentuk karya utuh berupa buku, artikel, skripsi, tesis dan desertasi.

Menulis sebagai kegiatan menyatukan prespektif, pemikiran, cara pandang yang satu sama lainnya terkadang saling bertentangan. Dengan menulislah banyak hal yang sebelumnya bertentangan dapat menyatu dan haromoni, namun tidak sedikit juga yang mulanya harmoni malah menjadi bermusuhan dan terukir menjadi abadi lewat tulisan.

Menarik apa yang pernah saya dengar dan juga anda barangkali, apa yang didapat dari dunia merangkai aksara. “Tidak kenyang perut anda dibuatnya”. Inilah beberapa pernyataan yang pernah saya dapatkan ketika asik dalam dunia merangkai aksara yang saya persiapkan untuk beberapa naskah buku terutama “Menjadi Sang Pemenang Pembelajar” dan “The Islamic Casflow Quadrant” serta “1/2 + 1/2 =tak terhingga, dialetika 1001 cinta” sebagai hadiah pernikahan nanti. Dan beberapa kumpulan tulisan hikmah di www.facebook.com/sang.pemenang.pembelajar.

Namun bagi saya menyusun kata adalah sebuah kekayaan yang melampaui sepiring nasi yang mampu mengenyangkan perut sekali makan, bahkan bisa mengenyangkan banyak orang yang menderita kelaparan.

Menulis adalah rangkaian proses mendapatkan kekayaan sekaligus kebahagian. Proses ini ditopong dengan kekayaan yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun kala ia tidak meninggalkan rekam jejak karya tulisan. Ali bin Abi Thalib menyampaikan bahwa ilmu akan menjaga orang yang berilmu, sedangkan kekayaan harta benda menjadikan orang tawanannya.

Bagaimana kita mengenal Tan Malaka dengan karyanya tulisannya Madilog, Gerpoleg, dari penjara ke penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan bernama pemikiran. Bagaimana kita mengenal Buya HAMKA dengan Tafsir Al Azhar yang diselesaikan dalam penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang ilmu keagamaan dan sastra. Bagaimana kita mengenal Mohammad Hatta kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang pemikiran ekonomi kerakyatan. Bagaimana kita tidak mengenal Hitler, Samuel Hantington, Jefri Lang, Hasan Al Bana, Dr. Yusuf Qardhawi, dan sederet nama-nama lainnya yang hadir tetap hidup dalam karya-karya mereka.

Kekayaan yang didatangkan oleh kemampuan merangkai aksara;

Kekayaan ilmu dan hikmah.

Inilah kekayaan yang datang dari sebagai efek pasti dari merangkai aksara. Menulis menjadikan seseorang mampu dan mau untuk terus belajar sepanjang hayat. Kekayaan ilmulah seseorang berada dalam status sosial yang lebih baik. Lewat menulis bisa mengenali diri dan mempunyai ilmu tentang diri sendiri. Lewat menulislah bisa mendapatkan hikmah yang banyak.

Inilah kekayaan yang belum didapatkan oleh yang mempunyai kekayaan materi semata.

Kekayaan Jiwa dan hati.

Berbagai pembelajaran hadir untuk menjadikan jiwa yang kuat lewat rangkaian aksara. Menulis membentuk jiwa kaya dengan berbagai pembelajaran, informasi dari rangkaian peristiwa demi peristiwa yang pernah terjadi. Menulis menjadikan hati lebih peka dan sensitif tentang berbagai hal. Menjadikan diri lebih mampu menghargai kehidupan, keberagaman dan penerimaan.

Penulis mampu menampung banyak permasalahan untuk dapat di urai menjadi sebuah solusi dan juga pedoman. Kemampuan ini ditopang oleh kekayaan jiwa dan hati yang tidak banyak dimiliki oleh para pejabat tinggi yang telah miskin jiwa dan hati karena tidak mampu mengenali diri lewat tulisan.

Kekayaan kebaikan yang kekal

Menulis adalah investasi abadi. Hal ini berlandaskan kepada Hadist Nabi Muhammad Saw tentang tiga amal yang tidak putus ketika seseorang telah meninggal. Menulis adalah bagian dari memberikan ilmu yang bermanfaat. Ia lebih kekal dari pada sebuah ucapan.

Ketika belum mempunyai kekayaan harta dan materi, dan juga anak yang soleh maka peluang terbesar adalah menuliskan ilmu yang bermanfaat. Inilah peluang terbaik yang tidak membutuhkan banyak pengorbanan, namun membutuhkan kemauan yang menggelora.

Kekayaan jaringan dan pertemanan

Menulis menciptakan jaringan dan pertemanan baru yang lebih baik. Lewat tulisanlah orang lain mengenal Anda. Berapa banyak pertemenan baik itu di kompasiana, facebook, twitter, blog yang terhubung lewat aneka tulisan. Lewat tulisanlah kita dikenal oleh berbagai kalangan dan profesi. Lewat tulisanlah kita di kenal di saentero bumi.

Pengalaman saya pribadi belum banyak bertemu secara langsung dengan banyak orang. Namun lewat rangkaian tulisanlah bertemu banyak pemikiran dan mendapatkan jaringan. Dengan banyak jaringan dan pertemanan rezki itu datang tanpa henti.

Kekayaan materi

Tidak dapat disangkal bahwa dalam dunia tulis menulis mendatangkan kekayaan materi. Lewat buku mendapatkan royalti. Lewat pelatihan mendapatkan honorium. Lewat memberikan motivasi mendapatkan gaji yang terkadang melampaui gaji Pegawai Negri. Lewat tulisanlah berbagai bisnis tumbuh berkembang, dunia pendidikan, penelitian terlahir dari karya tulis menulis.

Menulislah maka kekayaan itu akan datang sendirinya. Sudahkah Anda menulis hari ini?