Rabu, Januari 12, 2011

Menulislah Anda akan kaya

Judul diatas adalah bentuk provokasi bagi siapapun yang ingin masuk dunia merangkai aksara. Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya menulislah anda akan bahagia. Menulis adalah aktivitas kesenangan dan bentuk menggapai kebahagian.

Dari selembar kertas putih menciptakan banyak kreasi dan inovasi. Mulai dari tulisan indah bernama puisi, pantun, pepatah. Tulisan berbentuk informasi, bernama koran, majalah. Tulisan berbentuk karya utuh berupa buku, artikel, skripsi, tesis dan desertasi.

Menulis sebagai kegiatan menyatukan prespektif, pemikiran, cara pandang yang satu sama lainnya terkadang saling bertentangan. Dengan menulislah banyak hal yang sebelumnya bertentangan dapat menyatu dan haromoni, namun tidak sedikit juga yang mulanya harmoni malah menjadi bermusuhan dan terukir menjadi abadi lewat tulisan.

Menarik apa yang pernah saya dengar dan juga anda barangkali, apa yang didapat dari dunia merangkai aksara. “Tidak kenyang perut anda dibuatnya”. Inilah beberapa pernyataan yang pernah saya dapatkan ketika asik dalam dunia merangkai aksara yang saya persiapkan untuk beberapa naskah buku terutama “Menjadi Sang Pemenang Pembelajar” dan “The Islamic Casflow Quadrant” serta “1/2 + 1/2 =tak terhingga, dialetika 1001 cinta” sebagai hadiah pernikahan nanti. Dan beberapa kumpulan tulisan hikmah di www.facebook.com/sang.pemenang.pembelajar.

Namun bagi saya menyusun kata adalah sebuah kekayaan yang melampaui sepiring nasi yang mampu mengenyangkan perut sekali makan, bahkan bisa mengenyangkan banyak orang yang menderita kelaparan.

Menulis adalah rangkaian proses mendapatkan kekayaan sekaligus kebahagian. Proses ini ditopong dengan kekayaan yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun kala ia tidak meninggalkan rekam jejak karya tulisan. Ali bin Abi Thalib menyampaikan bahwa ilmu akan menjaga orang yang berilmu, sedangkan kekayaan harta benda menjadikan orang tawanannya.

Bagaimana kita mengenal Tan Malaka dengan karyanya tulisannya Madilog, Gerpoleg, dari penjara ke penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan bernama pemikiran. Bagaimana kita mengenal Buya HAMKA dengan Tafsir Al Azhar yang diselesaikan dalam penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang ilmu keagamaan dan sastra. Bagaimana kita mengenal Mohammad Hatta kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang pemikiran ekonomi kerakyatan. Bagaimana kita tidak mengenal Hitler, Samuel Hantington, Jefri Lang, Hasan Al Bana, Dr. Yusuf Qardhawi, dan sederet nama-nama lainnya yang hadir tetap hidup dalam karya-karya mereka.

Kekayaan yang didatangkan oleh kemampuan merangkai aksara;

Kekayaan ilmu dan hikmah.

Inilah kekayaan yang datang dari sebagai efek pasti dari merangkai aksara. Menulis menjadikan seseorang mampu dan mau untuk terus belajar sepanjang hayat. Kekayaan ilmulah seseorang berada dalam status sosial yang lebih baik. Lewat menulis bisa mengenali diri dan mempunyai ilmu tentang diri sendiri. Lewat menulislah bisa mendapatkan hikmah yang banyak.

Inilah kekayaan yang belum didapatkan oleh yang mempunyai kekayaan materi semata.

Kekayaan Jiwa dan hati.

Berbagai pembelajaran hadir untuk menjadikan jiwa yang kuat lewat rangkaian aksara. Menulis membentuk jiwa kaya dengan berbagai pembelajaran, informasi dari rangkaian peristiwa demi peristiwa yang pernah terjadi. Menulis menjadikan hati lebih peka dan sensitif tentang berbagai hal. Menjadikan diri lebih mampu menghargai kehidupan, keberagaman dan penerimaan.

Penulis mampu menampung banyak permasalahan untuk dapat di urai menjadi sebuah solusi dan juga pedoman. Kemampuan ini ditopang oleh kekayaan jiwa dan hati yang tidak banyak dimiliki oleh para pejabat tinggi yang telah miskin jiwa dan hati karena tidak mampu mengenali diri lewat tulisan.

Kekayaan kebaikan yang kekal

Menulis adalah investasi abadi. Hal ini berlandaskan kepada Hadist Nabi Muhammad Saw tentang tiga amal yang tidak putus ketika seseorang telah meninggal. Menulis adalah bagian dari memberikan ilmu yang bermanfaat. Ia lebih kekal dari pada sebuah ucapan.

Ketika belum mempunyai kekayaan harta dan materi, dan juga anak yang soleh maka peluang terbesar adalah menuliskan ilmu yang bermanfaat. Inilah peluang terbaik yang tidak membutuhkan banyak pengorbanan, namun membutuhkan kemauan yang menggelora.

Kekayaan jaringan dan pertemanan

Menulis menciptakan jaringan dan pertemanan baru yang lebih baik. Lewat tulisanlah orang lain mengenal Anda. Berapa banyak pertemenan baik itu di kompasiana, facebook, twitter, blog yang terhubung lewat aneka tulisan. Lewat tulisanlah kita dikenal oleh berbagai kalangan dan profesi. Lewat tulisanlah kita di kenal di saentero bumi.

Pengalaman saya pribadi belum banyak bertemu secara langsung dengan banyak orang. Namun lewat rangkaian tulisanlah bertemu banyak pemikiran dan mendapatkan jaringan. Dengan banyak jaringan dan pertemanan rezki itu datang tanpa henti.

Kekayaan materi

Tidak dapat disangkal bahwa dalam dunia tulis menulis mendatangkan kekayaan materi. Lewat buku mendapatkan royalti. Lewat pelatihan mendapatkan honorium. Lewat memberikan motivasi mendapatkan gaji yang terkadang melampaui gaji Pegawai Negri. Lewat tulisanlah berbagai bisnis tumbuh berkembang, dunia pendidikan, penelitian terlahir dari karya tulis menulis.

Menulislah maka kekayaan itu akan datang sendirinya. Sudahkah Anda menulis hari ini?

Tidak ada komentar: