Rabu, Oktober 12, 2011

KRL Ekonomi dan Commuter Line


oleh: Muhamad Yunus

Wuuuu suara penumpan KRL Ekonomi membahana di statsiun kereta api pasar minggu. Suara penumpang yang kecewa atas pemberitahuan kerusakan KRL Ekonomi pagi. Hari itu adalah hari senin tanggal 11 oktober 2011 kereta jam 07.00 WIB tujuan Jakarta Kota.  KRL Ekonomi dengan penumpang yang penuh sesak di dalam, dimana hampit tidak menyisakan ruang kosong untuk penumpang lainnya. Penumpang juga memenuhi bagian atap KRL. Resiko ini diambil oleh penumpang untuk dapat terangkut sesuai dengan jadawal kerja di tempat masing-masing. Berbagai kejadian tersengat, tersangkut dan terjatuh tetap tidak memberikan efek jera bagi penumpang.

Kepadatan penumpang KRL Ekonomi terjadi akibat penumpukan penumpang pada satuan waktu tertentu dan kurangnya ketersediaan gerbong KRL Ekonomi. Maka setiap pagi KRL Ekonomi akan mengangkut penumpang dengan penuh sesak dan sampai di atas atap yang tetap penuh dengan penumpang.

Selain KRL ekonomi PT. Kereta Api menyediakan Commuter Line untuk mengangkut penumpang ke berbagai tujuan di Jakarta. CL itulah singkatan yang diberikan. CL adalah kereta api baru dan sebagian lama yang telah didatangkan oleh pihak PT. Kereta Api untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta api. Commuter Line dengan fasilitas Air Conditioner memberikan kenyamanan untuk penumpang. Dengan harga karcis mulai 6.000 rupiah sampai 9.000 rupiah untuk berbagai jurusan. Namun untuk suasana pagi maka Commuter Line pun penuh sesak dengan penumpang.

Hampir setiap pagi dan sore hari KRL Ekonomi dan Commuter Line penuh dengan penumpang. Beberapa kendala dalam distribusi antara keduanya mengakibatkan sesaknya KRL Ekonomi. Pada kasus rusaknya KRL Ekonomi hari senin pagi di stasiun pasar minggu baru. Maka Commuter Line di serbu oleh penumpang untuk dapat sampai di stasiun tujuan dengan tepat waktu. Pagi itu 4 Commuter Line menjadi pilihan untuk bisa mengangkut penumpang KRL Ekonomi yang rusak.

Resiko dan pemandangan yang ada adalah Commuter Line menjadi seperti KRL Ekonomi, dimana penumpang berdesakan di dalam dan juga naik kea tap Commuter Line.

Ada perubahan dalam tatanan perkereta apian khusus Jabotabek. Perubahan tesebut adalah menghilangkan satu kelas dalam system pelayanan penumpang. Sebelumnya ada tiga jenis kereta api yang melayani penumpang, Bisnis, AC ekonomi dan Ekonomi.  Namun sekarang kelas dalam pelayanan penumpang di bagi menjadi dua yakni Commuter Line dengan fasilita AC dan KRL ekonomi dengan fasilitas AC alami dengan penih dinamika kehidupan di dalamnya.

Semoga KRL Ekonomi bertambah jadwalnya dengan penumpang yang tidak mesti sampai di atap KRL ekonomi dengan penambahan gerbong kereta api ekonomi. Dananya berasal dari APBN dan APBD DKI Jakarta yang tidak di korupsi tentunya.

KRL Ekonomi angkutan massal masyarakat Jakarta yang sangat membantu.

***
Pengen mendapatkan kendaraan? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Tidak ada komentar: