Minggu, Oktober 09, 2011

Cahaya kehidupan pagi

Cahaya mentari terasa hangat menyinari permukaan bumi yang telah diselimuti oleh dinginya malam hingga subuh mejelang. Satu persatu pucuk pohon menikmati sentuhan hangat cahaya mentari pagi yang datang setiap hari tanpa pernah untuk datang terlambat.

Sinar mentari ibarat panduan yang datang kepada siapa saja untuk berbuat dan menentukan langkah setiap hari. seorang sahabat pernah mengirim sms dengan bunyi bahwa "Ketika engkau bermuram durja, berprasangka negatif, berfikiran tidak baik dan semua yang tidak baik dalam kehidupanmu. Sesungguhnya di alam semesta banyak cahaya yang terus menerangi dirimu, jangan tutup dirimu dengan prasangka negatif sahabat"

Disetiap kejadian, apakah daun berguguran, percikan air, bunyi burung, perjalanan kaki, peredaran darah, dan pertumbuhan sel kita tetap memiliki cahaya yang menuntun terhadap kebaikan demi perbaikan diri. Cahaya yang mampu memandu untuk hidup bermakna sebagai tanda sukses secara spiritual. Hidup bahagia sebagai tada sukses secara emosional. Hidup memiliki kebutuhan untuk berkarya dalam kehidupan berupa keluarga, rumah, kendaraan adalah tanda sukses secara material.

Namun terkadang, banyak diantara kita menyelipkan kegundahan akan kehidupan yang tidak terjamah oleh cahaya kehidupan. Cahaya yang tidak mampu untuk menembus kepekatan diri. Ibnu Taymiyyah menjelaskan ketika cahaya kehidupan itu tidak mampu lagi menuntun dan menerangi maka bersihkanlah diri. Ibarat cermin maka ia telah banyak berdebu dan kotoran yang melengket.

Untuk mendapatkan rasa cahaya kehidupan, hal pertama yang dapat dilakukan adalah berhenti sejenak dari rutinitas kehidupan. Dalam beberapa pelatihan bernama meditasi. Dalam agama kita berada dalam ibadah sholat yang dilaksanakan 5 kali sehari. Sholat adalah tempat berhenti sejenak untuk mendapatkan kembali cahaya kehidupan.

Sebelum cahaya mentari pagi menyapa kita, ada tempat terbaik untuk berhenti sejenak memikirkan apa yang akan kita kerjakan hari ini. Memulai membersihkan diri dari kotoran-kotoran yang masih tersisa di sela tidur pulas. Dimana pagi ini kita memulai memberikan diri cahaya kehidupan untuk dituntun menjadi manusia bermakna dan bermanfaat.

Kala subuh berdialog dengan ini, apa yang membuat diri ini untuk terus bernafas, bergerak, melakukan aneka pekerjaan yang telah menunggu untuk diselesaikan. Apakah sekedar untuk mendapatkan uang, kekuasaan, pengaruh, rasa hormat? Atau malah berfikir untuk merusak kehidupan, dengan menipu, merekayasa kebohongan dan memutar balikkan fakta?

Dipagi adalah bentuk do'a kita untuk diri mendapatkan cahaya kehidupan dari bimbingan Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita bersihkan diri dari kotoran kehidupan. Mari ucapkan do'a-do'a kebaikan yang kita mulai dari orang yang kita cintai dan memberikan cinta dalam kehidupan yang memenatkan jiwa.

Semoga bait do'a kita untuk orang tua, anak kemenakan, sanak saudara, handai tolan, sahabat, kekasih, tetangga menjadi kekuatan alam selalu memberi kita 'cahaya kehidupan'.

Untuk sahabatku yang selalu mengingatkan.....

***
Ingin menikmati cahaya pagi di berbagai daerah? Mau Sehat dan mendapatkan Pendapatan Tambahan Jutaan? Klik Disini

Tidak ada komentar: