Kamis, Juli 14, 2011

Kenapa Kuliah membosankan?


Perkuliahan dan interaksi antara dosen dengan mahasiswa memilki banyak cerita. Baik suka dalam prespektif mahasiswa maupun duka yang membekas sampai menjadi warisan dari generasi demi generasi. Dunia perkulihan dan sistem perkuliahan memang memiliki perbedaan pendekatan dengan sekolah. Tidak sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan akademis bagus dalam perkuliahan ternyata selama di bangku sekolah adalah berkemampuan biasa. Namun tidak sedikit yang memiliki kemampuan bagus di bangku sekolah namun sering kandas ketika berada dalam perkuliahan.

Berbagai julukan muncul kepermukaan dari mahasiswa tentang bagaimana perilaku dosen, metode dosen dan juga keputusan dosen yang memberikan nilai terhadap hasil kerja mahasiswa berupa tugas, ujian tengah semester dan akhir semester.  Ada dosen killer yang menjadikan julukan ini sangar di prespektif mahasiswa yang memberi nilai apa adanya atau memang tidak memenuhi standar kualitas yang di harapkan. Ada dosen gaul yang dapat berinteraksi dengan mahasiswa dan menyelami dunia mahasiswa. Dan masih banyak gelar-gelar non akademik lainnya untuk dosen di berbagai perguruan tinggi.

Menjadikan perkuliahan menjadi berkesan dan bermanfaat ada beberapa syarat pengkondisian sebelum perkuliahan berlangsung.
  1. Kontrak belajar. Hal ini mengatur tentang bagaimana perkuliahan akan berlangsung dalam 16 kali pertemuan kedepan. Mengatur tentang jatah untuk tidak mengikuti perkuliahan. Mengatur tentang penilaian dan komposisi nilai untuk mata kuliah.
  2. Satuan Acara Perkuliahan. Berisi tentang materi-materi yang akan didibahas untuk 16 kali pertemuan. Berisikan Tujuan Instruksi Umum dan Khusus serta metode mengajar
  3. Silabus. Berisi tentang pembahasan dan buku pendukung pembahasan. Penyampaian silabus biasanya di berikan awal perkuliahan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Keluhan Mahasiswa terhadap dosen

Hal ini menjadi bagian dari ketidakpuasan mahasiswa terhadap dosen pengampu mata kuliah. Hal ini meliputi
  1. Metode penyampaian. Kemampuan dosen dalam mengemas materi perkuliahan tidak mengakomodasi kebutuhan mahasiswa. Hal ini bisa berupa penggunaan slide yang kurang menarik dan terkesan kaku. Dimana slide presentasi dosen tidak eye chating (menarik perhatian mata).
  2. Sikap dan perilaku dosen. Keluhan mahasiswa melihat sikap dari dosen dalam menyikapi beberapa permasalahan. Dalam hal ini adalah disiplin waktu. Ketika mahasiswa terlambat maka hukuman mahasiswa tidak dibenarkan masuk. Jika dosen yang terlambat tidak mendapatkan sanki apa-apa.
  3. Penguasaan Materi perkuliahan. Terkadang beberapa dosen tidak memiliki pembahasan up date tentang mata kuliah yang diampu. Hal ini biasanya terlihat dari materi demi materi yang disampaikan. Rujukan perkuliahan hanya pada satu buku atau terkadang sebuah diklat yang telah tua.
  4. Banyak tugas. Hal ini sering menjadi beban dan sumber keluhan mahasiswa terhadap dosen. Dimana mahasiswa merasa dibebankan dengan tugas-tugas yang menghiasi setiap pertemuan.
Keluhan Dosen terhadap mahasiswa

Sebaliknya dalam prespektif dosen pengampu beberapa mata kuliah dosen memiliki keluhan dan juga menjadi streotip tentang perilaku mahasiswa terkhusus dalam proses belajar mengajar berlangsung. Diantaranya:
  1. Mahasiswa malas membaca. Hal ini terlihat dalam bentuk jawaban dari pertanyaan yang diberikan dosen sebagai pemancing awal perkuliahan. Berbagai alasan sering muncul ketika di tanya apakah telah membaca bahan yang akan dipelajari.
  2. Mahasiswa lumpuh menulis. Hal ini sering terjadi ketika melihat hasil dari tugas membuat artikel atau makalah. Kelumpuhan menulis di perparah dengan kemalasan membaca mahasiswa.
  3. Disiplin diri dan perilaku. Menjadi sebuah model yang membuda dalam kalangan mahasiwa bahwa berpakaian rapi dan sopan adalah berat. Seakan berpakaian menggunakan baju berkrah, sepatu adalah sebuah keberatan. Maka tidak heran di beberapa kampus membuat pengumuman “Mahasiswa yang memakai oblong, sendal jepit tidak dilayani”.
Diluar keluhan dari masing-masing belah pihak dalam interaksi perkuliahan dalam perguruan tinggi. Banyak hal yang dapat menjadikan sebuah perkuliahan itu mengasyikan, mencerahkan dan sekaligus menginspirasi mahasiswa. Pendekatan ini dirumuskan dengan ASK ME yang terdiri dari Attitude, Skill, Knowledge, Meaning of Life dan Energy.

Attitute

Setiap pembahasan materi kuliah menyampaikan aspek sikap yang dibentuk dalam  mempelajari materi perkuliahan. Pendekatan ini berguna untuk mendatangkan passion mahasiswa dan hadir dalam perkuliahan. Pembentukan sikap ini lahir dari pendekatan studi dan pendalam kasus yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Skill

Pertemuan dengan durasi 120-150 menit sekali pertemuan belum mampu memaksimalkan skill mahasiswa dalam materi perkuliahan. Skill lahir dari melakukan sesuatu secara berulang dan terus menerus. Dalam hal ini pendekatan perkuliahan dengan sistem laboratorium, pengerjaan proyek, studi lapangan dapat membantu peningkatan skill mahasiswa. Beberapa mata kuliah seperti Manajemen Pemasaran bisa di gunakan pendekatan mahasiswa menjadi marketing dari berbagai model bisnis yang ada.

Knowledge

Memaksimalkan pengetahuan mahasiswa, maka pendekatan perkuliahan adalah melihat beberapa kasus dan di telaah dalam bentuk tulisan lepas yang menjadi tugas individu maupun kelompak. Dalam hal ini mahasiswa diberikan reward dan punishment. Peningkatan pengetahuan juga bisa dengan menghadirkan bacaan-bacaan terkini yang berhubungan dengan materi kuliah yang akan di sampaikan.

Meaning of Life

Dalam proses interaksi perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa terjadi dialog yang mampu merajut makna-makna tentang kehidupan yang berhubungan dengan materi perkuliahan. Sentuhan personal yang membawa pencerahan bagi mahasiswa untuk menapaki kehidupan dengan skill dan pengetahuan yang di dapat mengikuti mater perkuliahan.

Energy

Mengalirkan energy posistif, cara berpikir positif dan bertindak positif. Hal ini merupakan kepiawaain dosen meramu perkuliahan dengan memotivasi mahasiswa dengan berbagai model pembelajaran. Dan hal inilah yang membedakan antara mengajar hanya sebatas transfer pengetahuan dengan transformasi insan terdidik Indonesia.

Bagaimana pengalaman Anda ketika kuliah dan berinteraksi dengan dosen pengampu mata kuliah?

Tidak ada komentar: