Sabtu, Desember 26, 2009

Dilema sang VAK


Badrun mendapatkan kiriman dari saudaranya di malaysia. Hadiah teresebut sebagai ucapan terima kasih telah membantu untuk pemberangkatan ke Malaysia dulu. Di luar paket tersebut tertulis untuk sahabat terbaikku yang telah membantu. Ttd. Alfian. Negeri Sembilan.

Dengan senang hati, pembungkus dibuka dengan rapi dan hati-hati. Apa ya kira-kira isinya, karna di pembungkus luar ada tanda gelas yang bebunyi fragline. Dengan hati berdebar dilihat is dalam. Dan ternyata adalah sebuah barang elektronik Ipod dan sebuah Komputer Jinjing dan sebuah gaget.

Waduh apa benar ini paketnya? Maka dengan seketika terjadi dilematis, dan pertanyaan mang nga’ salah kirim apa? Kita hanya tahu HP doank. Ipod, komputer jinjing dan sebuah gaget.

Berapa saat Badrun termenung melihat barang yang semuanya serba asing. Dalam keadaan bigung ketika itu datang lah Mister V dengan gayanya yang klimis dan rapi. Ada apa mas? kok Begong. ntar kesambar setan lo? Ni gua dapet kiriman dari teman. Udah kenapa begong itu ada buku petunjuk baca aja buku petunjuknya. Di dalam kotak ada buku petunjukknya. Kamu jangan ngeledeklah aku kan ngak ngerti apa katanya. Kalau untuk baca sih aku bisa tapi ini bahasanya tidak dalam bahasa Indonesia.

Beberapa saat Si A dengan nyanyian siul lagu hit terbaru berjalan gontai. Hari ini begitu indah dengan lantunan melodi siul. Pada kenapa ? kayaknya ada rejeki nomplok ni. Gua mau tanya sama ente ini bagaimana sih caranya ngidupin ipod, komputer jinjing dan gaget ini. Buku petunjuknya ada tapi gua kagak ngerti bahasanya. waduh-waduh ente begitu aja repot. Sini dengan esey bolak balik utak atik. Wah kayaknya ane nga’ paham ni.

Berapa waktu berselang datang Mas K dengan ciri khasnya yang suka menepuk pundak. Antum semua dapat rejeki durian runtuh ye. Ada bungkus-bungkus segala ni. Udah kalau itu mang pencet-pencet aja. Kan biasa nga ngaruh seperti pencet-pencet yang biasa kite lakukan. Terjadilah sebuah perdebatan antara Mister V, Si A dan Mas K yang menyarankan dengan cara masing-masing dan mengklaim itulah cara terbaik.

***

Kadang kala ada sesuatu hal baru dalam hidup ini yang mesti di sikapi dengan kemampuan untuk belajar dengan cepat. Namun pelajaran yang dulu telah menjadi usang dan tidak berguna sama sekali. Alvin Toffler mengatakan:

“Mereka yang dikatakan butu huruf pada tahun 2000 bukanlah individu yang tidak bisa membaca atau menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak belajar dan belajar kembali”.

Saran Mister V adalah modalitas belajar yang di simbolkan dengan mata, dan begitu juga denga Si A yang disimbolkan dengan telinga. Sedangkan Mas K adalah modalitas belajar yang disimbolkan dengan tangan. Kalau sampai saat ini masih nga’ ngerti maka kita masuk dalam apa yang dikatakan oleh Alvin Toffler.

Mister V, Si A dan Mas K adalah modalitas belajar. Manusia diberikan kemampuan untuk memaksimalkan masing-masing modalitas belajar untuk keperluan belajar. Mister V adalah cara belajar yang mengandalkan mata, dengan karakeristik orangnya kalau berbicara cepat, suka baca dan kalau lagi nelopn suka coret-coret di wartel. Sedangkan Si A adalah Auditory, tipikal pelajar yang senang dengan membiarakan bukan dengan membaca. Hoby belajar berdiskusi.

Sedangan Mas K adalah orang yang senang bergerak dan mempelajari sesuatu dengan melakukannya. Baginya terori yang disampaikan itu tidak berguna dan membuat susah berfikir, membosankan dan jangan banyak omong. Jargonnya adalah just do it dan mesti jadi duit. Mas K adalah Kinestetik.

Ketiga ini bisa dimaksimalkan untuk belajar, namun sayang dalam dunia pendidikan lebih cendrung mengedepankan kecerdasan intelegensi berbasisi Mister V. Dan akhirnya Rasul pun berucap “Belajarlah sepanjang hayat dari semenjak lahir sampai mau masuk liang kubur” Karna Setiap orang adalah guru. setiap orang adalah pembelajar.

Bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar: