Senin, Desember 28, 2009

dan Lalat pun berbagi Cinta


Pagi itu di sebuah perkampungan tepi kota dekat perumahan padat. Terdapat sebuah perkumpulan hasil akhir aktivitas manusia. Disela siraman mentari yang muncul di antara sela-sela dedaunan yang dihembus angin.

Seokor lalat telah lama memperhatikan dari udara, kira-kira di mana tempat pendaratan yang belum aku singgahi pagi ini? Apakah ada tambahan pasokan untukku hari ini? Karna kemaren rombongan kumpulan tetangga datang untuk bersilaturrahmi.

Sambil berputar di udara terlihatlah sebuah tumpukan kecil yang belum tersentuh. Aha ini dia, gumam sang lalat menukik menuju pendaratan. Karna tadi sesudah azan subuh telah datang kiriman dari warga sekitar berupa sisa potogan ayam untuk kami nikmati. Paket pagi ini berisi menu favorit kesukaan aku dan “gang of lalat” yang kupimpi.

Pendaratan yang hampir menyentuh helipad pada menu favorit yang sempurna, tiba-tiba ada sesuatu yang terlintas. Apakah aku mesti sendiri menikmati atawa mesti berbagi dengan teman-teman gang? Secara perlahan kecepatan terbang ku berkurang dan sedikit limbung yang mengakibatkan pendaratan yang tidak sempurna.

Sekilas kulihat teman “gang of lalat” di sekitar kawasan. Tak terlihat tanda-tanda, wah suatu hal yang mesti ku santap. Lahap aku menikmati sendiri makanan yang ada. Sayub sayub terdegar beberapa suara dari pengeras di hujung kampong dari mushalla. Seorang ustad membacakan kalimat yang bahasa lalatnya adalah “tidak mendapatkan makanan terbaik apabila makanan yang sekarang tidak dibagi”.

Makanan favorit kesukaanku adalah pemberian dari mereka yang terbaik untuk diriku? Seketika ku berhenti di jilatan ke dua apakah harus membagi menu favoritku dengan gang of lalat atau tidak? Mana tahu itu hanya bualan dan kata yang numpang lewat saja. Begitu pergolakan batin sang lalat.

Lama termenung, mentari beranjak perlahan dan mulai menyinari sebagian kawasan kampong. Apa salahnya saya berputar dulu utuk memberitahukan teman gang untuk mencoba makanan favorit temuan ku. Begitu lalat berkata dalam hati. Dengan sekali lompatan tibalah ia di udara dan meluncur berkeliling.

Ketika bertemu dengan beberapa kawanan ia meminta yang lain untuk menyebarkan berita ini ada jamuan khusus dengan menu istimewa diujung kampung kawasan pinggiran kota. Maka gang of lalat telah berkumpul dan dimulailah sebuah jamuan.

Sang lalat mendehem untuk meminta perhatian kawanan “Hari ini adalah hari yang baik, kita menikmati menu favorit kesukaan ku dengan teman-teman” “Ada yang luar biasa ketika berbagi, kalaupun saya santap menu ini sendiri maka tidak akan habis dan mubazir. Maka dengan ini mari kita nikmati untuk mendapatkan kesengan dan kegembiraan untuk mendapatkan makanan terbaik di esok hari, terima kasih”

Jamuan pun dimulai dengan diiringi senda tawa dalam suka ria.

Apakah kita juga berbagi cinta dari hasil "kekotoran"?

Finished di PIM tanggal 28 Desember 2009 jam 09.07 (diinspirasi oleh lalat yang pesta di sebuah bangkai di tepi jalan)

Tidak ada komentar: