Senin, Desember 28, 2009

Wahid; One; Satu

Sebuah catatan ending di akhir tahun 2009
"Sebuah pohon sebesar Arga bermula dari sebuah biji yang sangat kecil. Perjalanan jau seribu mil dimulai dari satu langkah kecil". Lao Tsu

Di sebuah tempat kos-kosan di daerah menteng tinggal bertiga berteman yang dipertemukan dalam kesamaan nasib di ranah perantauan bernama Jakarta. Mereka adalah yang mencoba melaksanakan filosofi bahwa padi itu akan berbuah ketika pindah dari tempat asal tumbuh (semayan) ke sawah. Peribahas ini diambil dari ungkapan dalam suku Minangkabau.

Satu bernama Wahid, satu bernama One dan satu bernama Satu. Wahid adalah pribadi yang mempunyai latar belakang agamis dengan keluarga taat dan disiplin menjalankan ritual dan aturan agama. Berada dijakarta adalah keinginan mewujudkan eksistensi diri. Dengan latar belakang agama yang kuat Wahid mempunyai sebuah disiplin diri yang tinggi.

One adalah pribadi yang easy going dan merupakan perantau dengan latar belakang keluarga berpendidikan dan dibesarkan dalam lingkup kemajuan ilmu pengetahuan. Datang ke Jakarta adalah sebuah keinginan untuk mencari sisi lain dari peradaban. Mengenal Indonesia dengan melakukan penelitian yang berhubungan dengan wajah metropolitan warga Jakarta.

Satu merupakan warga Asli Indonesia. Dengan latar belakang masyarakat agraris dan berada pada tahap transisi peradaban. Bagian dari proses urbanisasi besar akibat dari kesenjangan pendapatan. Setiap tahun orang perantauwan mudik dengan membawa semua atribut kesuksesan secara fisik matreal.

Bagaimana mereka berkumpul dan berprilaku adalah sebua hal yang menarik. Tahun 2009 pada bulan januari minggu pertama mereka bertemu di Monas. Sebuah pertemuan yang tidak di segaja di malam pergantian tahun baru. Komunikasi berlanjut lewat media online seperti facebook, twiter dan lain sebagainya.

Wahid mempunyai kebiasaan unik yang menjadikan dirinya berbeda. Kampung asalnya adalah wilayah gurun pasir dengan sedikit pepohonan dan juga tanaman. Tanaman hanya terdapat di oase padang pasir. Ia memiliki sebuah kebiasaan unik untuk menanam sebatang pohon sehari untuk nanti di tanam di kampung asalnya. Pekerjaan ini ia bekerjasama dengan sebuah lembaga lingkungan hidup.

One mempunyai kebiasaan unik yang menjadikan dirinya targetman. Hampir setiap hari melakukan perjalanan ke pemukiman warga, mengambil data, gambar dan juga cerita. Objek adalah kebersihan selokan dan juga ketersediaan WC umum. Ia sering melakukan pembersihan dengan mengupah beberapa pemuda atau warga untuk membersihkan selokan dan juga WC umum. Dan sering ia malah ikut serta dalam pembersihan tersebut.

Satu mempunyai kebiasaan dirinya sehari-hari sebagai orang yang Indonesia banget.Setiap hari memilki kebiasaan yang lengkap dan juga mendatangkan hasil kalkulasi secara angka sama dengan ketiga temannya. Satu mempunyai pekerjaan untuk melakukan penempelan leaflet, brosur di berbagai kawasan perumahan setiap hari dengan 10 poster. Poster tersebut adalah sebuah iklan pesan.

Namun ia melupakan hal sederhana yakni membiarkan sampah poster berserakan di tempat pemasangan. Poster tersebut di pasang di sudut-sudut gang kecil yang mudah kelihatan oleh pejalan kaki. Sering membuang sisanya dekat pemasangan poster.

Setahun telah berjalan kegiatan dan kebiasaan masing-masing, Wahid dengan senang hati akan kembali ke negaranya dan membawa oleh-oleh kumpulan tanaman yang akan di tanam di kampung halamannya lengkap dengan cara pemeliharaan untuk padang pasir. Sistem penyiraman dan semuanya telah lengkap. Laporan ini di rangkum dalam pilot projek “365 yaum: 3.650 tree for city forest”

One juga telah merampungkan hasil penelitian, pengambilan gambar dan juga proses pemberdayaan kecil-kecilan dengan melakukan pembersihan selokan dan juga fasilitas WC umum. Hasil ini akan di presentasikan di sebuah lembaga untuk kegiatan filantropi social nantinya. Kelangkapan data dan juga analisa serta informasi terekam dalam sebuah laporan “365 day abot: Selokan, WC and People in Jakarta”.

Satu pun telah menyesaikan sebuah proyek dengan laporan dari pencapaian penempelan poster dalam tajuk berjudul“365 hari: 3.650 lokasi poster”. Dilengkapi dengan beberapa foto yang mewakili satu kawasan penempelan. Apa tindak lanjut ini Satu tidak mengetahi dari pihak yang mengontraknya satu tahun lalu.

***

Masing-masing telah memberikan yang terbaik untuk kerja professional mereka. Dengan jumlah kuantias waktu yang sama yakni 365 hari. 365 bentuk kegiatan dan juga efek-efek domino yang dihasilkan.
Dalam tataran produktifitas mereka adalah orang-orang produktif. Profesional dan bertanggungjawab atas pekerjaan.

Menelaah lebih lanjut aktivitas bertiga ini dalam bentuk Diffrensiasi, Targetting dan Positioning. Wahid membedakan dirinya dengan membuat sebuah pencapaian prestasi dengan membuat sebuah hutan kota di negaranya. One membuat sebuah pencapaian target dengan membersihkan selokan dan WC umum. Kemudian Satu memposisikan dirinya dengan potioning tempel poster dan biarkan sampahnya.

Kadang kita tidak menyadari beberapa aktivitas kecil kita dalam keseharian selama setahun membuat sebuah perbedaan besar dan nyata. Semangat tahun baru akan menggebu dengan berbagai hasrat untuk melakukan perubahan besar dalam kehidupan. Banyak janji dan juga komitmen yang diucapkan. Satu hal yang terlupakan bahwa banyak hal kecil dari perilaku kita yang tidak mendukung cita-cita perubahan kita. Mengutip apa yang pernah diucapkan oleh Aristoteles “ Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan”.

Finished in PIM Jl. Lombok 38, Menteng at 11.23 WIB

Tidak ada komentar: