Senin, Desember 21, 2009

UNTUK SAHABAT TERBAIKKU


Ditanggal engkau lahir dan menjadi berada di dunia kefanaan yang mengasyikkan.
Telah lama kita bersama dalam banyak hal. Kebahagian yang kadang datang diakhir episode sebuah perjalanan. 
Dalam perjalanan ternyata banyak kisah kecil yang terlupakan dan tidak terperhatiakan dengan seksama.
Berliku harimu menjadikan hidup mesti bahwa berdiri diatas kaki sendiri. Keputusan itu mempunyai catatan yang banyak untuk menjadi inspirasi, motivasi.
Semua doa masuk mengalir dalam perbendaharaan langit. Ibarat awan hitam yang berkumpul untuk menjadikan hujan, yang telah lama ditunggu. Hujan yang membuat bumi basah dan juga memberikan kesegeran yang menghidupkan.
Hujan bukan sebuah kemurahan namun adalah hasil dari tanaman pohon-pohon kebaikan dalam hutan kedamaian yang bergerak melepas udara kebaikan untuk mendapatkan curahan doa kebaikan.
Di puncak gunung sebuah mata air memancarkan kejernihan. Itulah awal dirimu yang akan menempuh perjanan menuju muara kehidupan.
Pada awal kehidupanmu dirimu bersih dan jernih. Orang terdekat dirimu senang dan bahagia dengan kehadiran sosok dirimu. Menjadi inspirasi ketika orang lain mandek. Menjadi obat ketika orang lain sakit. Menjadi penggugah ketika orang lain putus asa.
Dalam perjalanan waktu perlahan dan pasti dirimu telah bertemu banyak ragam dan banyak orang lain, karna hidup mu mengalir sesuai dengan ketatapan. Kadang di suatu tempat mesti singgah beberapa lama. Warnamu mulai berubah dan juga telah banyak hal yang ada dalam kehidupan mu. Jernihkanlah dirimu dan bersihkanlah debu yang mengotori.
Disatu perjalananmu terdapat keputusan yang berat untuk dirimu. Terjun itulah pilihan yang mesti diambil atau diam dan tinggal di danau kecil selamanya. Kau putuskan untuk terjun mengarungi sesuatu yang pasti namun tidak engkau ketahui sejauh mana resiko yang dihadapi.
Terhempas di bebatuan dan menjadi bulir-bulir kecil yang terserak. Engkau pun pernah mengalami menjadi bulir-bulir kecil yang terserak di antara bebatuan kehidupan. Namun ada ketegaran dan hasrat yang meyakinkan diriku akan siapa dirimu. Perlahan engkau kembali menelusuri celah-celah kehidupan. Dibeberapa kampong kehidupan banyak cerita yang kau dapat, banyak perlakuan yang kau terima.
Namun hari ini ada kemarau panjang yang menerpa dalam perjalanmu. Dan itu tidak sekali dua kali pernah engkau lalui. Air kehidupan mu berbagi untuk berbagai kehidupan. Karna perjalanan baru sampai oase. Berhentilah sejenak untuk memulai langkah baru, kerasnya padang pasir yang menghisap air kehidupanmu lebih ganas dan engkau sadari itu. Kemandekan adalah kematian, keberdiaman adalah pembusukan yang tanpa disadari.
Dan satu hal yang membuat kami memberikan standing aplus untuk dirimu. Cita-cita besarmu bergelora dan mendesak segera mengalir kembali menjalani perjalanan kehidupan. Beberapa langkah air kehidupanmu menipis, dan dalam satu episode habis. Jangan menyerah sahabat terbaikku. Dan jangan pernah engkah menyerah sekalipun.
Karna pada moment ini tidak ada selebrasi, hanya ada kesunyian dan kesendirian. Seperti perjanan Rasulullah hijrah ke Madinah hanya di temani oleh Abu Bakar. Hijrah rasul menempuh jalan berbelok dan itu tidak rute biasa jalan kehidupan. Dan aku merasa dirimu menempuh hal yang sama, menempuh jalan yang berbeda.
Sahabat apabila engkau telah sampai dalam riuh rendah keberkumpulan dalam danau kecil di perkampungan jangan engkau berpuas diri dan larut. Bersegeralah berangkat kembali. Menelusuri jalan kehidupan selanjutnya. Karna hanya sebuah riuh rendah pujian dan cacian. Perjalanan mu adalah meninggalkan jejak kebajikan.
Satu hal yang aku ingatkan untuk sahabatku “ To be your self, and get what you want with good consciousness”  pernyataan itulah yang pernah engkau torehkan. Dan perkataan Imam Ali, ketika engkau lahir dirimu menangis dan orang lain tertawa bahagia, namun ketika dirimu tiada engkau tertawa dalam kebahagian dan orang lain menangis karna kehilangan orang terbaik mereka.
Selamat hari jadi engkau menjadi manusia seutuhnya di bumi persada ummat manusia.

Tidak ada komentar: