Jumat, Desember 18, 2009

ANAK PANTI



Gerimis menemani aktivitas makhluk hidup, di sebuah tempat di gang kecil samping jalan ibukota besar metropolitan, tepatnya hari rabu 18/11/09. Kudapati aku berada di tangan seorang bocah kecil yang tersenyum mengambang dan wajah pucat pasi dengan keringat dingin mengucur.
Berlari dari pinggiran jalanan. Berteriak dengan nafas yang berburu, kak...kak...kak...di siang panas berdebu. Nafasnya terengah-engah menuju seorang yang berwajah anggun, di tempat biasa mereka becengkrama bersama.
Entah kenapa hari ini dia mendapatkan anugrah luar biasa. Kejadian ini baru pertama kali dalam sejarah hidup. Sambil gemetar ia memegang diriku. Hanya sekali-kali ia melihat soekarno hatta tersenyum memandangnya dengan senyuman indah mereka. Senyum orang yang mampu menggerakkan kemerdekaan dan menanamkannya di sanubari manusia Indonesia.
Ya aku sekarang berada di samping Presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Di sebelah diriku ada gedung dengan atap melengkung. Sebuah gedung untuk mereka yang mewakili masyarakat Indonesia. Gedung dimana kabarnya tempat menentukan beberapa kebijakan di negri ini, termasuk aku apakah layak ada atau akan di tarik dari peredaran. Tapi itu masih jauh, dan banyak factor yang mempengaruhinya, kecuali ekonomi kita superpower.
Sianak berharap kakak asuh di suatu panti mau membelikan beberapa keinginan yang selama ini telah menyibukkan fikirannya. Sebuah tas sandang bermotif tokoh kartun yang mempunyai kekuatan angin dan bumi Avatar dan juga pensil berwarna. Aku tersimpan baik sampai esok hari karna besok sang kakak baru bisa menemani sang bocah dan teman-teman lainnya ke sebuah pasar terdekat.

Tidak ada komentar: