Kamis, Desember 17, 2009

KU BERTEMU SURAU YANG HILANG



Konsep i’tikaf di mesjid pada 10 hari akhir adalah proses pendidikan dan pembentukan karakter muslim mencapai kualitas sempurna muttaqin.
wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan terhadap orang yang terdahulu mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa. (Q.S Al-Baqarah 2:183)
Surau dalam khazanah minangkabau adalah sebuah pendidikan non formal yang berbasiskan kepada komunitas anak muda. aktivitas Surau meliputi banyak aspek pembentukan perilaku, penanaman nilai-nilai, pendidikan keterampilan dan juga sikap hidup untuk menghadapi persoalan-persoalan hidup. Menurut pepatah rang minangkabau, Kai nan di bantuak ikan paus ka di panciang (benar ngak ya) kembali kepada tentang pendidikan surau adalah sebuah pendekatan kehidupan yang di sentralkan di mesjid atau mushalla. Pendikan surau dalam rentang sejarah mengedepankan beberapa aktivitas pendidikan ruhiyyah dengan solat dan kajian-kajian tarikat, pendidikan keterampilan dengan belajar pasambahan dan pepatah, keterampila seni bela diri dengan silat. Pendidikan surau menghasilkan out dengan kualitas alim ulama, cadiak pandai, dengan pandeka.
Surau menjadi tumpuan masyarakat untuk membentuk karakter generasi minangkabau. keterampilan silat berkembang pesat dengan latihan-latihan yang dilakukan pada malam hari. Kemudian pada jadwal tertentu belajar bagaimana mengolah kata dan merangkai kata-kata dalam negosiasi adat. Bapantun dan barundiang menggunakan analogi analogi atau percontohan-percontohan yang merupakan sastra tinggi dalam khazanah kebudayaan minangkabau.
Sukabumi di daerah lembur situ terdapat sebuah komunitas yang mencoba membangun karakter anak-anak untuk mencintai surau. Metode pelaksanaan menggunakan akhir bulan ramadhan dengan konsep i’tikaf. Orang dewasa bersama anak-anak lelaki mereka mengikut iktikaf. Anak-anak tidur dimesjid beserta orang tua mereka. Melakukan kegiatan berupa belajar, bermain, berlatih. Dalam pendekatan iktikaf beberapa aspek yang menjadi sebuah keunggulan baik bagi orang dewasa maupun anak-anak diantaranya:
Konsistensi solat berjamaah. Konsistensi lahir dari kedekatan orang di mesjid. Hampir bisa dipastikan mereka yang iktikaf akan melakukan solat berjamaah 5 waktu sehari semalam dan jugan solat qiyamulllai. Konsistensi ini membentuk pribadi yang berdisiplin tinggi, tuntas dalam pekerjaan, mempunyai skala prioritas, menggejar keunggulan dan merupakan pribadi yang unggul. Solat berjamaah berlaku bagi seluruh peserta iktikaf.
Konsistensi baca alquran. Pembiasaan bacaan alquran mendidik sisi aqidah, ruhul islam. Melahirkan sebuah tradisi Iqra (membaca, meneliti, menelaah dan mengumpulkan) di peserta iktikaf. Aspek ini yang melahirkan sebuah kualitas generasi yang cinta ilmu pengetahuan, cinta akan kebenaran dan mempunyai spirit yang agung dalam kehidupan. Mereka cinta ilmu dan tidak pelit untuk berbagi ilmu. Khatam alquran adalah sebuah ajang prestasi dan itu tidak hanya sekali, namun berulang kali.
Pembekalan ilmu pengetahuan.  Kegiatan iktikaf pada pagi hari disii denan kajian-kajian ekonomi islam, hukum-hukum islam yang memberikan masyarakat pembelajar. Menerapkan muslim is leaning civilization.
Persaudaran dan persamaan. Pola ini terbentuk dengan kegiatan sahur berjamaah. Pebekalan diantar oleh istri atau dijemput pulang dan dibawa ke mesjid. Kemudian biasa berbagi lauk pauk. Hal ini juga berlaku pada saat iftar besama selama iktikaf di mesjid. Sebuah pesona keindahan persaudaraan dan persamaan.
Penurunan penyakit sosial kemasyarakatan. Masyarakat yang terlah terdidik dengan sentuhan ruhiyah dan pendidikan surau yang pernah rasul praktekkan. Akan menghindarkan dirinya dari perbuatan yang merusak, karna ini bukanlah potensi ibadah dan mendapatkan sebuah amal soleh. Sebuah kerugian yang besar dari prspektif ini bagi masyarakat mukmin. Maka tidak ada lagi pemabuk, penjudi dan juga mereka yang menjadi beban sosial masyarakat.
Distribusi ekonomi yang merata. Hal ini terlaksana bahwa sumber ekonomi tetap berjalan dan menghasilkan barang dan jasa. Namun tidak lepas keluar dari kawasan tersebut. Uang beredar lebih banyak dan sering di kawasan tersebut. Maka kemakmuran akan tinggi. Dalam hal ini perlombaan atau kompetisi untuk berinfak menjadikan sebuah distribusi dana yang bagus untuk dikembalikan kepada yang mengalami kesulitan ekonomi untuk berhari lebaran. Zakat fitrah untuk makan orang miskin. Zakat harta dan juga infaq sedekah.
Kesimpulan.
Islam itu indah dan tinggi dan hanya kitalah yang membuat islam itu indah di long day activity. Salam we are the best.

Tidak ada komentar: