Kamis, Desember 24, 2009

Matimatika Investasi

Part 1

Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfak-kan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menginfak-kan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfak-kannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan sipenerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Q.S Albaqarah 262)

Penjelasan beberapa kaedah bahasa yang digunakan
Infak dengan pengetian investasi.
Amwal dengan pengertian asset yang diinvestasikan.
Fisabilillah dengan pengertian usaha yang halalantayyiban membantu ekonomi umat islam

Matematika bunga

dalam hitungan matematika ekonomi berbagi mengurangi jumlah dan memperkecil pendapatan. Hitungan dalam matematika biasa perkalian adalah sebuah pencapaian fantastis, contoh 100 x 10 maka mendapatkan hasil 1000.

Matematika ini yang digunakan oleh sistem ekonomi berbasis riba atau bunga mengakibatkan terjadinya sebuah pertumbuhan bagi sebagian pihak yang mempunyai asset dalam bentuk pinjaman berkembang dengan porsi bunga berdasarkan pinjaman.

Pertama, pada posisi manapun apakah pada quadran Employee, Self Employee, Bussiness Owner, Investor berbasiskan Liabilitas (Dosa)

Kedua, Employee mendapatkan gaji dan bonus dari pemilik perusahaan yang pengelolaan keuangannya menggunakan riba. Memaksa kinerja yang semaksimal mungkin dengan atau tanpa gaji dan upah yang layak. Pemilik usaha berusaha melakukan efisiensi untuk mendapatkan laba dan kemampuan membayar beban bunga dan pokok hutang.


Matematika bagi hasil

Hitungan dalam matematika investasi ini sama dengan 1 yang diinvestasikan mendapatkan 700 %. Matematika investasi ini menggukan skema pertubuhan bagi hasil. Dengan ini bisa dijelaskan ketika berinfestasi menghasilkan 700 kali lipat bahkan lebih. Alurnya adalah sebagai berikut:

Seseorang melakukan usaha dan membutuhkan modal investasi apakah asset tenaga, ilmu atau modal. Usaha tersebut adalah sesuai dengan kaidah Halalan Tayyibah jauh dari Sistem Haram baik proses maupun sumber pengelolaan. Si Ahmad Siddiq menjalankan usaha dengan kebutuhan Rp. 1.000.000,00. Usaha ini adalah usaha yang diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun. Pendapatan harian sebesar Rp. 100.000,00-250.000,00.

Dengan ini Umar Fatanah membantu pembiyaan sebesar Rp. 500.000,00. Proporsi modal 50:50. Kesepakatan digunakan adalah berbagi resiko dan berbagi keuntungan. Bagi hasil berasal dari pendapatan sebesar 2% dari pendapatan dan dibagi kepada proporsi modal.1 tahun 365 hari dan mempunyai hari produktivitas 300 hari. Rata-rata pemasukan sebesar Rp. 150.000,00 dikalikan 0,02 % = Rp. 3.000,00. Dikali dengan 300 hari = Rp. 900.000,00 masing-masing mendapatkan Rp. 450.000,00 untuk satu tahun buku. Kemudian di kalikan 5 = Rp. 2.250.000,00.

Sebuah hasil keuntungan bersih dengan skema bagi hasil.Usaha dengan sistem bagi hasil menguatkan satu sama lain. Menjauhkan dari sifat ekploitasi dan beberapa kebaikan lainnya. Tali silaturrahmi terbagun dengan baik dan menguatkan pilar-pilar kehidupan.

Masihkan anda berinvestasi dengan matematika riba? Saatnya hijrah dengan matematika bagi hasil.

1 komentar:

antotea2 mengatakan...

Betul pak, setuju banget. Tapi sistem di perusahaan masih banyak yang menerapkan riba jadi serba salah.