Kamis, Desember 24, 2009

Kota – bogor dari stasiun ke stasiun*


Prolog
Tulisan ini adalah sebuah deskripsi analitis tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat urban Jakarta dengan sengenap dinamika dan polah tikah. Tulisan ini didukung oleh sebuah perjalanan potret dari camera dengan sebauh alur yang diikuti oleh catatan perjalanan.
Urbanisasi adalah sebuah fenomena dari kemajuan industrialisasi. Kota memberikan segala kelimpahan materi dan akses kemajuan. Pada sisi lain kota memberikan wajah suram yang tak ramah bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi dan menaklukkan kota.
Kereta api adalah moda transportasi publik yang melayani hampir semua pekerja sektor formal dan swasta jakarta. Kereta api pertama kali di operasikan oleh belanda untuk memudahkan akses pasukan dan juga perdagangan. Stasiun kota sebagai tumpuan terakhir dari berbagai penjuru. Kota bogor dan dilanjutkan ke sukabumi adalah sebuah jalur yang telah lama ada. Namun hari ini hanya aktif melayani jalur Kota Bogor. Jalur lainnya adalah Kota- Bekasi yang melayani rute sampai di penghujung negri bernama surabaya.
Perjalanan pertama di mulai dari stasiun Cikini.
Statiun cikini berada pada kel. cikini Jakarta pusat. Stasiun dengan 3 tingkat. Pada bagian bawah adalah pusat pertokoan yang khusus untuk kembang dan juga parcel. Namun semenjak di Undang-undangkannya tentang pemberian dari pejabat ke pengusaha atau sebaliknya. Maka bisnis mulai meredup. 
Tukang ojek berjejel menawari jasa pengantar bagi mereka yang membutuhkan kecepatan waktu dan tidak mau terjebak oleh macet untuk sampai di kantor atau tempat usaha. Menjadi fenomena unik adalah terjadinya persaingan sempurna. Masing-masing merayu penumpang yang turun dari kereta api untuk memanfaatkan jasa. 
Tidak ada sebuah antrian, sebagaimana lazim pada customer di perbankan atau di depan counter pembayaran supermarket. Ada kadabra sudah dapat dibayangkan bagaimana customer ojek di bikin puyeng dengan penawaran yang masuk, dan juga tingkah polah yang tidak menyenangkan.
* Catatan ini bertema "Jakarta Gigapolitan"

Tidak ada komentar: