Kamis, Desember 24, 2009

Telor atau Ayam


PErnahkah anda di Tanya dengan sebuah teka teki klasik tentang manakah yang lebih dulu antara ayam atau telur ayam? Mungkin anda menjawab ayamlah yang lebih dahulu baru kemudian ayam bertelur dan menetaskannya. Dan mungkin juga anda memberikan jawaban bahwa telorlah yang lebih dahulu kemudaian baru menghasilkan ayam.
Tidak ada yang salah dalam jawaban tersebut, anda mempunyai pilihan dan cara pandang (perspective) yang berbeda-beda mengenai teka teki bias ini. Namun amat menarik di telaah dan juga dijadikan sebuah pengenalan bagaimana anda melihat sesuatu?
Jawabannya sederhana jika diurut dari mana awal bertanya. Jika pertanyaannya mana dulu ayam dari pada telor ayam, maka jawabannya adalah dulu ayam. Jika pertanyaan sebaliknya maka jawabanya yang dulu adalah telor. Inilah yang bernama pilihan dan cara pandang.
Setiap jawaban mempunyai pilihan dengan cara pandang tertentu diikuti dengan logika berfikir dan bukti-bukti yang dikumbulkan untuk menguatkan pilihan dan cara pandang kita. Banyak pertentangan dari hal yang bias akan suatu hal telah menjadikan sumber konflik yang berkepanjangan. Setiap orang akan mengklaim pilihan dan cara pandang didukung oleh fakta-fakta dan opini dan barang kali juga kekuatan massa.
Untuk pertanyaan manakah lebih dulu antara ayam dan telor, anda tidak perlu berdebat dan melahirkan petikaian. Contoh yang relevan adalah apakah kita lebih dulu memberantas koruptor atau korupsi. Sebenarnya yang perlu perhatikan apakah telor yang ada dalam genggaman saya atau ayam. Ketika kita mempunyai telor dalam gengaman maka eramilah hingga menetas menjadi seekor ayam. Sedangkan bila ayam yang ada dalam genggaman Anda, maka peliharalah sampai ia menetaskan telur-telurnya.
Lebih baik mengerjakan sesuatu yang ada di depan mata kita ketimbang membiarkan pertanyaan siapa yang salah, siapa yang bertanggungjawab. Karena semakin banyak pertanyaan dan sanggahan maka akan melumpuhkan kemampuan dan melunturkan semangat dalam mengerjakan sesuatu.
Mungkin banyak hal yang tidak bisa kita kerjakan dalam saat ini. Lebih baik kita mengerjakan sesuatu yang kita bisa. Tindakan kecil apapun yang menjadi langkah pertama yang kita tapakkan menuju langkah kecil-kecil berikutnya bagi kesuksesan anda.
Mungkin terdapat passion di tahun 2010 yang merubah hidup kita. Maka mulailah dengan sebuah langkah kecil dan jangan  bertanya apakah kaki kanan dulu atau kaki kiri duluan. Ayunkanlah langkah pertama Anda.
Kesempurnaan berasal dari ketidak sempurnaan. Karna tidak ada maha karya yang lahir dari sekali duduk. Ada kontiniuitas dan langkah-langkah kecil dalam mewujudkan hasrat Anda.
“Better do something than do nothing while you can do…”(unknow)
Menteng, 23 Desember 2009

Tidak ada komentar: