Sabtu, Desember 26, 2009

Zakat: keajaiban distibusi ekonomi

Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat (amil), para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang (gharimin), untuk jalan Allah (fisabilillah), dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (Q.S Attaubah: 60)

Zakat mempunyai dua sisi yang menjadikan ia sebuah piranti dalam rahmatallil’alamin untuk umat manusia. Dalam zakat terdapat sisi ubudiah yang terasuk dalam rukun Islam. Zakat merupakan kewajiban bagi kaum agnia yang Allah berikan kelebihan rizki. Sisi lain Zakat dijadikan sebuah kekuatan distribusi ekonomi yang terstruktur dan pembagian yang jelas. Terdapat 8 golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat.

Zakat adalah sebuah metode distribusi kekayaan yang mempunyai efek komprehensif dan terintegrasi dibandingkan dengan distribusi sistem pajak yang dipungut oleh negara. Pada zaman Rasulullah zakat menjadi kekuatan ekonomi yang menggerakkan negara madinah. Pada zaman abu bakar orang yang tidak mau membayar zakat di perangi dan zakat merupakan bagian dari Baitul Mal negara.

Keunggulan zakat dalam hal distribusi adalah penempatan orang yang menerima zakat. Berbeda dengan pajak yang mendapatkan fasilitas pajak adalah mereka di sahkan oleh undang-undang dan juga sesuai dengan ketetapan negara. Pajak melalui berbagai tahapan yang dikumpulkan dalam APBN dan APBD dan di alokasikan kepada pos-pos. Penetapan pos-pos ini di tentukan oleh Undang-undang dan juga kepentingan pembangunan dan tak dilupakan beberapa kebijakan mengarah pada KKN.

Zakat dalam hal distribusi mengikuti kaedah orang terdekat. Anjuran Islam berbuat baik itu untuk keluarga, karib kerabat dan orang yang terdekat. Maka terciptalah sebuah keadilan distribusi kekayaan. Inilah ketetapan Allah yang menjawab tentang kesenjangan kekayaan dalam berkehidupan. Ada masa yang kita rindukan tidak ada lagi ummat Islam yang miskin menjadi peminta-peminta di manapun kita dapati di negri yang kita Cintai ini.

Kamu adalah ummat terbaik dengan menerapkan 3 hal: Membudayakan hal-hal yang baik, Membinasakan hal-hal yang buruk, tunduk dan yakin kepada Allah (Q.S Ali Imran:110)
www.bmmuzakki.blogspot.com

Tidak ada komentar: