Kamis, Februari 25, 2010

Solat itu Bagaimana Ayah?

Serial tulisan dari Jadi Anak Soleh Genius! Fasted.

Allahu akbar suara takbir sebagai pertanda dimulainya sebuah prosesi ibadah tiang dari agama. Tampil sebagai imam adalah Ayah yang di belakangnya ada seorang Anak dan juga istri tersayang yang menjadi makmum.

Assalamu'alaikum warahmatullah, Assalamu'alaikum warahmatullahi sambil menoleh kekanan dan kemudian dilanjutkan menoleh ke samping kiri. Maka berakhirlah prosesi yang menjadikan sebuah rumah bercahaya dengan solat berjamaah antara Ayah, Ibu dan Anak.

Dengan senyum sang Ayah mencium kening sang Anak, wahai Anak ayah ingin Ananda menggantikan ayahanda menjadi Imam solat dan juga menyolatkan Ayah ketika meninggal nanti 'Do'a yang ia panjatkan ke hadirat Ilahi. Kemudian sang anak mencium tangan sang Ayah. Kemudian istri mencium tangan suaminya yang telah menuntunnya yang tidak hanya memberikan nafkah materi namun mampu menjadi teladan. Sang Ayah memberikan hadiah terindah yakni kecupan manish di kening sang istri.

Begitulah prosesi magrib berlalu di sebuah rumah sederhana di tepi bukit yang beratapkan daun ilalang, berdinding bambu yang dinyam.

Ketika sedang makan malam sang Anak bercerita tentang apa yang ia lakukan siang tadi bersama dengan nenek di padang sawah yakni menanam padi. Dengan semangat sang anak bercerita bagaimana melempar benih dari tepi pembatas sawah ke tengah, menancapkan benih di lumpur sawah dan juga bentuknya yang hanya tinggal mata putih dan gigi yang yang tampak. Karna semua badan dan juga mukanya telah penuh dengan lumpur sawah.

Sang Ayah bertanya. Ananda senang menanam padi sama nenek? Senang sekali ayah. Ananda ayah mu bercerita dan berpesan sedikit saja. Solat itu seperti menanam padi di sawah, setiap batangnya adalah satu rakaat. Ketika kita berjamaah maka kita menanam dengan rumpun yang baik dan banyak.

Setelah kita selalu menanam benih padi Nak maka tugas kita adalah memelihara padi dengan mengalirkan air kebaikan untuk ia bisa tumbuh. Memberikan pupuk iman, ilmu dan ikhlas untuk ia bisa menghasilkan padi yang bagus seperti yang kita makan sekarang ini.

Ada saatnya kita mesti menyiangi atau membersihkan gulma yang tumbuh liar mengganggu pertumbuhan padi yang telah Ananda tanam beserta nenek tadi. Di sanalah kita bertobat dan beristigfar Ananda.

Dan kadangkala di beberapa benih kita akan diserang dengan penyakit padi, seperti bilalang riya, virus ujub dan juga penyakit malas tumbuh atau tidak baik dan sempurna dalam memenuhi rukun dan syarat solat.

Begitulah nak pesan Ayahanda. Kemudian sang Anak bertanya Sholat yang bagaimana Ayah bisa menghasilkan padi yang banyak sekali biar bisa menanam lagi beserta nenek Ayah. Dan Kenapa kita menanam padi sedangkan gulma tumbuh sendiri Ayah? Aku belum mengerti sepenuhnya Perkataan Ayah tentang solat, karna yang kutahu Ayah hanya bergerak-gerak ruku dan mencium lantai?

Sholat itu bagaimana sebenarnya Ayah? ...................(Jawaban Anda Kami Tunggu)

Salam untuk Ayahanda tercinta yang telah mengajarkan sebuah makna indah di waktu kita masih menjadi petani dulu. Untuk nenek dan kakek yang telah mengajarkan bagaimana menanam kebaikan kapanpun dan dimanapun. I Love u All so very miss U to we Meet.

Tidak ada komentar: