Selasa, Februari 09, 2010

Kampus Warung Babe

Kampus adalah tempat bertemunya pecinta ilmu. Terdapat dosen yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang menjelaskan berbagai fenomena dalam sebuah kesimpulan bernama ilmu. Dan terdapat mahasiswa yang dengan semangat luar biasa mendapatkan ilmu yang merupakan bagian dari peningkatan kualitas diri dan juga kuantitas kehidupan dengan bertambahnya gelar di penghujung nama, seperti S.Ked, S.H, S.E dan gelar-gelar lain sesuai dengan bidang disiplin ilmu yang di pilih.

Dalam Kampus terdapat Fakultas dan juga jurusan. Pada setiap jurusan memiliki mata kuliah yang menjadikan satu kesatuan yang dibagi menjadi beberapa Satuan Kredit Semester. Mahasiswa yang cerdas dan juga disiplin maka akan menyelesaikan perkuliahan dengan waktu yang cepat dan hasil yang maksimal. Maka akan ada standing applus ketika di sebutkan namanya dan merupakan lulusan terbaik.

Dan tidak sedikit juga mahasiswa yang cerdas dan tidak disiplin. Menyelesaikan perkulian terlambat dari ketentuan yang ada, tamat dengan nilai yang memuaskan. Cukup untuk memenuhi diterima tahap awal sebagai calon tenaga kerja. Kebanyakan adalah yang bekerja sambil kuliah, aktivis organisasi ektra dan intra kampus, atau mereka yang terlena dengan kehidupan sendiri.

Dan yang terakhir adalah mahasiswa tidak cedas dan tidak disiplin. Kuliah hanya sebagai sebuah gengsi sosial karna kita adalah anak kampus. Pengetahuan akan keilmuan yang dituntutpun terbang seiring selesainya perkualian. Persoalan wisuda adalah persoalan yang tidak menjadi prioritas. Dan masih banyak cerita yang ada dalam dunia perkuliahan.

Namun, kampus warung babe adalah kampus kehidupan yang tidak membutuhkan papan tulis, spidol, dan juga penghapus. Tidak membutuhkan nilai A, B, C, D atau bahkan E. Kampus ini adalah kampus dimana setiap orang adalah dosen, setiap orang adalah mahasiswa, setiap orang adalah pembelajaran.

Pembelajaran pertama adalah pembelajaran kejujuran. Hal ini terjadi ketika seseorang meminta untuk dibuatkan susu, dengan senang hati Babe menyediakan dan terjadilah transaksi. Pembeli memberikan uang tiga ribu sebagai bentuk jul beli, namun dengan halus babe hanya mengambil dua ribu. Harga dua ribu adalah harga standar yang ditetapkan oleh Babe kesiapa saja apakah ia hanya singgah sebentar kemudian berbelanja atau pelanggan tetap seperti Penyanyi Bisu, Pertapa Kota, Pemulung Hidup, Kondektur Tanah Abang menunggu, Sopir Bajaj, Penyapu Jalan, Ojek BuPaMaNeng atau Pembawa Taksi dan Pengamen Kebaikan.

Masing-masing adalah dosen dan juga mahasiswa, membawa bahan ajar perkuliahan kejujuran. Semua transaksi di lakukan secara transparan. Penyanyi Bisu akan membayar berapa batang rokok dan juga secangkir kopi dengan harga yang sama dengan apa yang di beli oleh Pembawa taksi.

Kondektur Tanah Abang menunggu akan mendapatkan kopi dengan harga yang sama dengan Pemulung Hidup dan tidak ada perbedaan harga satu sama lainnya. Akan berbeda dengan transaksi yang ada di antara rakyat dengan pemimpin kita, kita bertransaksi untuk di pimpin dengan memberikan hak suara sebagai bentuk pertukaran untuk menyelesaikan persoalan hidup, Penyanyi bisu, pertapa kota, pemulung hidup dan juga yang lainnya.

Mata kuliah kejujuran adalah mata kuliah utama yang selalu menjadi suasana perkuliahan yang berlangsung secara live setiap saat dan tidak ada jeda yang masing-masing menampilkan karakter kejujuran. Ketika kejujuran adalah sebuah karakter maka perkuliahan di Kampus Warung Babe belajar tentang keikhlasan.

Bagaimana kita ikhlas menerima hidup dengan tingkat kepasrahan yang tinggi kepada sang Ilahi Rabbi. Pemulung Hidup ia menyampaikan keikhlasan dalam menjalankan hidup menjadi pelaku pembersihan sisa-sisa dari orang yang membuang sampah. Mereka dengan senang hati akan mengambil, keihlasan dan kesenangan akan terpancar dari wajahnya ketika bertemu dengan tambang emas mereka.

Babe dengan senang hati tidak mau menawarkan ngopi atau rokok kepada mereka yang baru turun di halte Salemba UI atau menganggu dengan membuang sampah sembarangan, namun ia akan melayani dengan sungguh-sungguh ketika orang membeli. Memberikan pembayaran tangguh bagi Pengamen Kebaikan yang berhutang sebatang rokok Ji Sam Soe dan segelas air minum dalam kemasan 500 ketika ia baru keluar dan belum medapatkan kebaikan penumpang.

Atau menghiklaskan memberi tahu alamat bagi mereka yang tersesat dan bertanya sambil menunjukkan prapatan mana dan ciri khas dari tempat tersebut. Dan mereka tidak pernah mengajarkan bagaimana berlaku curang, atau menyesatkan atau menjadikan orang lain bulan-bulanan.

Itulah mata kuliah yang satu sama lain belajar dan terus mempraktekkan kejujuran dan keikhlasan di Kampus Warung Babe, Halte Salemba UI.

Untuk teman-teman inilah pembalajaran hidup yang mahal dan hanya untuk mereka yang memiliki nurani dan kepekaan hidup yang tinggi. Besok kita akan kuliah lagi di tema-tema kehidupan lainnya. Karna wisuda kita adalah batu nisan yang terlupakan oleh mereka yang telah bertransaksi dengan kita lewat bilik-bilik suara.

Tidak ada komentar: