Kamis, Februari 25, 2010

Al Maalik

Al-Malik (Yang Maha Mengusai)

Maka Mahatinggi Alah, raja yang sebenarnya, tidak adaTuhan (yang berhak di sembah) selain Dia; Tuhan (yang memiliki)Arsy yang mulia” (Q.S al-Mu’minun; 116)

Al-malik secara bahasa beratri raja atau penguasa. Al-Malik mengandung pengertian penguasaaan terhadap sesuatu karena kekuatan pengendalian.

Allah al-Malik, artinya Allah Maharaja. Dialah Raja alam semesta. Allah berkuasa atas segala sesuatu. Dia ukan hanya raja dan berkuasa di dunia, tapi juga raja dan berkuasa di akhirat. Dikutip dari Rahasia Asmaul Husna, Syafe’I el bantanie.

Al-Quran memberikan paparan dan juga pernyataan “Mahasuci Allah yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keudanya; dan di sisi-Nyalah ilmu tentang hari kiamat, dan hanya kepada-Nyalah kami dikembalikan” (Q.S Az-Zukruf;85)

Dalam disiplin action. Pengakuan Allah sebagai maharaja yang memiliki kerjaan bumi dan langit yang kita puji dalam membaca al-fatihah, memberikan pengertian bahwa kita menundukkan diri dengan patuh kepada yang maha meguasai.

Tingkat kepatuhan kita berhubungan dengan kemampuan untuk mampu menguasai pendelegasian wewenang berupa menjadi khalifah (wakil/bayangan) Allah di muka bumi.

Menjadi khalifah Allah di bumi untuk membuktikan kepatuhan kita kepada yang mahamengusai maka manusia diberikan aqal fikiran sebagai kekuatan atau chip yang mampu menerima aturan main untuk menjadi raja yang mengendalikan seluruh muka bumi.

Ketika manusia mampu untuk menjadi raja bagi alam dengan mengenali diri dan raknyanya kemudian mengelola sesuai dengan amanah yang memiliki kerajaan.

Contoh sederhana, ketika Seorang pimpinan memberikan sebuah wewenang untuk seseorang mengelola sebuah cabang perusahaan. Maka pada saat pendelegasian wewenang seorang pimpinan/CEO telah mengetahui perangkat system apa saya yang dibutuhkan untuk memberikan wewenang, bagaimana orang yang di beri wewenang. Maka sang pemimpin akan melakukan evaluasi sampai sejauh mana pendelegasian tugas dan wewenang itu berjalan dengan aturan dan tujuan yang hendak di capai.
Disiplin Al Malik dalam Action 99 Asmaul Husna menyadarkan kita bahwa kita mesti mengetahui dan mengerti tentang system, pola, bentuk, perilaku apa yang kita pimpin, mulai dari diri sendiri, ruang lingkup yang lebih luas dalam kehidupan berorganisasi, bermasyarakat. Kita bertanggungjawab sepenihnya terhadap ruang lingkup yang kita miliki.

Disiplin Al-Malik pada Action kita memaksimalkan mengelola apa yang kita kuasai seuai dengan prosesor aqal yang di pandu oleh program dari alquran dan sunnah. Kedua ini memberikan kita sebuah kemampuan untuk berbuat secara disiplin bagaimanan menjadi pengendali, pemelihara, penguat tentang apa yang kita kuasai.

Kita adalah yang menguasai diri kita sendiri. Kekuasaan kita adalah kemampuan untuk memilih dan memililah di antara banyak hal yang selalu datang selih berganti. Ketika menggunakan disiplin action Al-Malik kita akan menjadi raja yang mengerti bagaimana mengelola apa yang menjadi tanggungjawab kita.

Kita tidak akan ikut campur dengan apa yang tidak dalam genggaman kita, atau dalam kekuasaan kita. Apabila seseorang telah ikut campur pada yang tidak menjadi wilayah kekuasaannya maka bersiaplah terjadi benturan, konflik dan juga tragedy-tragedi kemanusiaan. Ketika sesuatu telah di luar kendali kita maka serahkanlah ia sepenuhnya di bawah kendali Al-malik dan yang orang yang kita berikan wewenang dan nanti akan di control dengan cara dan system tesendiri.

Disiplin action al-Malik mengajarkan kita untuk selalu disiplin untuk mengetahui apa yang menjadi kekauasaan kita yakni diri sendiri dan juga amanah yang dilimpahkan kepada kita sesuai dengan pemberikan Al-Malik berupa aqal yang dipandu oleh Alquran dan sunnah yang menjadikan kita khalifah.
Semoga bermanfaat, Mari kita mengendalikan diri dengan Aqal di bawah program Alquran dan Assunah untuk kita menjadi khalifah Allah di muka bumi berkualitas Hambanya yang Allah wariskan bumi di tangannya.

Salam sang pemenang pembelajar

Tidak ada komentar: