Kamis, Februari 25, 2010

Nyanyian Burung Pagi

Apakah ia akan mengalir digelapnya malam ketika alam masih bekerja secara terus menerus memperbaki kerusakan yang terjadi di siang hari. Beraneka tumbuhan tetap berbunga dan menggugurkan dedaunan. Binatang malam tetap waspada terhadap musuh yang sedang mengincar mereka.

Tumbuh dan berkembang dari satu tarikan ke ketarikan. Dari satu kekuatan ke kekutan. Patah tumbuh hilang berganti bergitulah alam dengan kekuatan yang maha sempurna saling melengkapi diri dan juga saling menjaga menjadi harmoni.

Kala pagi tugas sang mentari menyinari yang sebelumnya burung pun bernyanyi dengan merdu dia bercerita banyak hal, sebuah nyanyian kehidupan yang amat menyenangkan, menyedihkan, memilukan dan menakjubkan.

Nyanyian Burung Pagi dalam suara yang menyenangkan. Dengan senang hati mereka melakukan konser langung di suara yang jernih dan bening. Suara yang mempunyai ruh keindahan, kegembiraan menyambut datangnya pagi.

Nyayian yang memberikan semangat hidup, ucapan selamat bagi mereka yang telah bangun pagi untuk rukuk dan sujud kehadapan ilahi

Nyanyian Burung Pagi dalam suara yang menyedihkan. Dengan getar suara yang memilukan, melengking bak sayat pisau tajam hadirkan derita-derita. Kesedihan yang bergetar kuat dari dawai gitar biola yang membuat merinding bulu roma. Ia menangis dengan pagi yang mengutuki

Nyanyian Burung Pagi dalam suara yang memilikun. Ia menyampaikan kabar duka tentang “Hotel Emperan mesjid”, “pertapa kota”. “pengemis Kebaikan” Pemulung Hidup”. “Anak Ibu Lapar”,”Penyanyi bisu”,”Anak Ayah Gendong” dan “Ibu Perabotan” masih berjuang dihimpitan kesusahan di antara “Calon Nak Dokter” “Calon Bidan Ramah” “Politisi Umbar Janji”, “Penguasa Khianati Hati” dan jargon-jargon agama dari “Anjing Agama Menyalak”,” Ulama Boneka Penguasa” dan diantara orang yang berkata “anak-anak ah masa bodoh” dan juga sedikit nyanyian untuk “harga kegagalan pengusaha” dan juga untuk ayah yang tidak mampu menjawab pertanyaan anaknya “Ayah Panggilan Untuk apa Ayah”

Nyanyian Burung Pagi dalam suara yang menakjubkan. Di kala “Sapa elok mentari”,”Yang termuda di depan” dan obrolan kuliah pagi di “Kampus Warung Babe” dan juga “University of Pak Unus” di cilosari. Dan nyanyian takjub bagi “Ojek BuPaMaNeng” yang hari ini memberikan antar gratis untuk “Ibu Karya Hati”. Kicauan itu mengalun sebagai apresiasi bagi mereka yang bergerak atas dasar hati untuk menari ridho Ilahi.

Graha Insan Cita, suatu pagi. 17 Februari 2010

Tidak ada komentar: