Kamis, Februari 11, 2010

Mengelola Cash in Flow Anda

Bagian dari buku The Islamic Cashflow Quadrant, by Muhammad Yunus

KEsejaheraan adalah gagasan, diperlukan langkah nyata untuk mewujudkannya. Kesejahteraan adalah tunas harapan, diperlukan optimesme untuk menumbuhkannya. Kesejahteraan adalah usaha yang diperlukan ketuhan hati untuk mencapainya. Parlindungan marpaung

Pemasukan itu relative dan fluktuatif bagi kita yang berada pada quadran Islamic Self Employee dan juga Islamic Business Owner atau Islamic Investor. Dan akan berbeda dengan Islamic Employee. Apapun profesi yang mendatangkan uang dan penghasilan karna ada satu idiom Pengeluaran itu pasti dan pemasukan itu relatif.

Pengelolaan cash in flow adalah menciptakan system yang menjadikan kita orang yang sejahtera dan berkecukupan.dan mesti dikelola denga beberapa kebijakan uang masuk. cash in flow dapat dikategorikan sebagai:

Pertama, Uang masuk aktif yang berasal dari gaji, bayaran aktivitas, bonus. Pendapatan aktif adalah pendapatan yang besifat kontiniu dan merupakan kompensasi langsung atas suatu kegiatan. Pendapatan ini akan sirna ketika tidak melakukan apapun. Bagi karyawan pendapatan aktif berasal dari gaji bulanan, tunjangan, bonus terhadap prestasi. Bagi pekerja lepas, pendapatan aktif karna datang membangun asset

Pemasukan sekecil apapun menggunakan kebijakan keuangan personal dengan skala proporsi

Pertama, 10 % untuk tabungan. Hal ini berguna untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang diluar prediksi. Tabungan ini berguna untuk melakukan pembelian barang dengan cara cash untuk mengurangi beban bunga dengan cara mencicil. Sebaiknya menggunakan instrument akad jual beli dengan lembaga keuangan syariah. Menjadikan rumah sebagai sebuah asset yang di sewakan.

Tabungan ini di letakkan di nomor rekening khusus yang tidak mempunyai biaya administrasi yang banyak memotong saldo keuangan Anda.

Kedua, 10 % untuk investasi. Hal ini di gunaan untuk mempersiapkan diri Anda mempunyai pemasukan pasif. Saran terbaik adalah menempatkan dana anda pada saldo Khusus yang di ambil pada jumlah tertentu dan di investasikan pada instrument investasi yang halal dan berkah. Seperti Depositio bagi hasil pada perbankan syariah, atau menginvestasikan pada usaha kecil dan menengah.

Menginvestasikan pada tanaman keras atau pembelian ternak yang di pelihara oleh orang lain dengan system bagi hasil. Hal yang mendasar dari investasi adalah standar halal sebuah system dan juga kemampuan untuk menggerakkan ekonomi sector riil.

10 % proteksi asuransi. Milikilah proteksi asuransi yang memberikan protksi yang aman dan menguntungkan dengan pola bagi hasil. Pilihlah asuransi yang pengelolaan keuanannya tidak menginvestasikan uang Anda di tempat yang tidak sesuai dengan syariat agama. Hal ini telah membantu Anda dan juga kaum muslimin.

5% untuk amal yang terdiri dari zakat dan dan infak. Pengeluaran ini bisa dengan menggunakan dua system yang bebeda. Sebagian ulama memberikan argumentasi bahwa 2,5 % zakat harta di hitung pada saat telah haul atau setahun dengan menjumlahkan seluruh pendapatan kemudian di kurangi dengan pengeluaran dan sisa uang atau asset yang ada apabila sampai satu nisab maka dikeluarkan zakatnya.

Namun kadang kala kita tidak memeliki laporan keuangan yang tertulis dan juga bagaimana menghitung pengeluaran dan mengetahui sisa akhir dari uang dan asset yang ada, maka sebagian ulama dan pendapat menyarankan untuk mengeluarkan 2,5 % zakat dari penghasilan yang anda terima. Ukuran zakat 2,5% berhubungan dengan model pendapatan Anda.

2,5 % disiapkan untuk membantu saudara atau juga tetangga yang mengalami musibah. Seperti membiayai pengobatan orang tua, membantu biaya persalinan kakak atau adik atau saudara yang lainnya. Hal ini dibutuhkan untuk menguatkan silaturrahmi antar sesama dan menghilangkan rasa permusuhan dan kejuekan sesama keluarga atau kerabat.

5 % untuk pinjaman tanpa bunga/ bantuan bencana/cicilan hutang. Sisihkanlah 5% dari pendapatan Anda yang di gunakan khusus untuk membantu orang lain dalam menyelesaikan kebutuhan mendesaknya. Karna banyak tetangga kita atau saudara kita yang kepepet uang meminjam pada system rentenir di pasar atau yang menggunakan motor. Kebanyakan adalah berbungkus koperasi dan lain sebagainya. Apakah kita sudi saudara kita seiman masuk dalam perangkap system ribawi sedangkan kita memiliki kelebihan dalam sector keuangan.

Account ini di keluarkan untuk membantu teman atau orang lain serta juga sebagai persiapan untuk membantu ketika ada bencana seperti gempa bumi, banjir dan lain sebagainya. Atau dipersiapkan untuk mencicil hutang dari pembelian motor, mobil, rumah atau asset yang kita jadikan investasi.

60 % untuk memenuhi kebutuhan dan opersional. Dari keseluruhan pendapatan kita maka 60% di jadikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan rumah tangga mesti mampu di prediksi dari sisi pengeluaran. Pada sisi pengeluaran kita akan menggunakan pembelian berdasarkan perencanaan kebutuhan, keinginan dan juga kesenangan.

Dalam banyak cerita dan juga kasus yang ada kebanyakan pengeluaran masuk pada keinginan dan besenang-senang belaka. Kebijakan ini membetuhkan sebuah konsistensi untuk merubah perilaku dan cara berfikir tentang pengeluaran.

Apa yang kita lakukan sehari-hari akan kita petik di kemudian hari. Taburlah ide, tualaih gagasan. Taburlah gagasan tuailah perbuatan. Taburlah perbuatan tuailah kebiasaan. Taburlah kebiasaan tuailah karakter. Taburlah karakter tuailah nasib. Steven R. Covey.

Demi masa sesungguhnya manusia selalu merugi. Kecuali. Mempunyai kelompok/komunitas/masyara
kat beriman dan mempunyai masyarakat berkarya prestatif yang di bingkai dalam penguatan kebenaran dan juga konsistensi dalam beriman, berkarya dan juga memperjuangkan kebenaran. (diterjemahkan ulang dari surat wal ‘asri ayat 1-3)

Semoga bermanfaat, tulisan ini bagian dari buku “The Islamic Cashflow Quadrant” di tulis oleh Muhammad Yunus.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

apa yang saya cari, terima kasih