Kamis, Februari 25, 2010

Azan Panggilan Untuk Apa Ayah?

Di subuh yang masih membelut tubuh. Udara yang berhembus dengan perlahan membawa hawa sejuk membuat diri kembali merapatkan selimut untuk menjaga stabilitas suhu tubuh. Pagi yang kabut mengandung rintik-rintik hujan yang masih menempel di dedaunan dan juga rerumputan berkumpul menjadi embun yang bening. Suasa sejuk dengan kesegaran udara yang di hasilkan dari penurunan polusi udara di siang hari.

Beberapa orang telah terbangun. Sebagian sedang melakukan pembersihan anggota tubuh, yakni mengambil air berwudu’. Sebagian telah siap dengan perlengkapan persiapan untuk melaksanakan ibadah solat subuh. Solat yang dilakukan merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan sebuah kesadaran akan diri yang terdiri dari kesadaran religiusitas, kesadaran intelektual dan juga kesadaran pengorbanan yang amat berat yakni mengorbankan kesenangan diri sendiri.

Bagi sang anak Inilah pengalaman pertama, berada di daerah yang banyak mesjid dan mushalla. Sebelumnya ia telah pernah diajak oleh Ayahnya untuk berkunjung namun berbeda dengan tempat Paman yang ada suara menggelegar di pagi buta. Tempat yang pernah didatangkan oleh mereka adalah tempat yang jauh berbeda. Tempat yang secara budaya amat berbeda dengan lingkungan yang ia kenal di pedalaman perkebunan yang terletak jauh di pelosok.

Pagi itu ada suara yang berbunyi keras sebelum pagi dimana sinar mentari lembut telah hadir menyapa makhluk bumi. Karna di kampung mereka aktivitas suara yang ada hanya bunyi burung yang selalu di iringi sinar mentari dan juga tetesan embun pagi yang bening jatuh serasi dengan beberapa daun tua yang telah menguning sebagian.

Suara itu menggelegar yang membuatnya terkaget dengan jantung berdebar kuat. Dan ia dengan gemeteran antara dingin dan juga gerakan darahnya yang berputar lebih kencang dari biasanya.
Allaahuakbar Allaahuakbar
Allaahuakbar Allaahuakbar

Asyhaduallaailaahaillaah
Asyhaduallaailaahaillaah

Asyhaduannamuhammadarrasulullah
Asyhaduannamuhammadarrasulullah

Hayya ‘alashalaah
Hayya ‘alashalaah

Hayya ‘alalfalaah
Hayya ‘alalfalaah

Ashalatu khairumminannauum
Ashalatu khairumminannauum

Allaahuakbar Allaahuakbar
Laailaahaillallaaah

Ketika pagi setalah mandi dan sarapan pagi ia bertanya kepada Ayahnya. Ayah setelah kita datang kesini menghadiri pernikahan adiknya. Karna kemarin ia tidak mendengar karna suara bising music live dangdut yang diiringi dengan orgen KN 14000. Ada yang membuat aku terbag
Wahai para Ayah sudahkah kita azankan anak kita yang baru dilahirkan dan di iqomatkan

Tidak ada komentar: