Kamis, Februari 25, 2010

Afala taqilun

Berfikir adalah sebuah gerak mental. Fikir berhubungan dengan kamampuan aqal. Kajian terbaru bahwa manusia bukan hanya sebagai makhluk cerdas secara intelektual, namun juga memliki beberapa kecerdasan emosional dan spiritual.

Persoalan-persoalan hidup, social dan kemanusiaan datang dan berkembang seiring perkembangan kemampuan kognitif manusia.

Afala ta’qilun adalah sebuah daya picu dalam alquran kepada ummat islam untuk berpacu mendaya gunakan akal fikiran untuk menyelesaikan tanggungjawab kekhalifahan di muka bumi. Penamaan benda diserahkan kepada manusia yang disimbolkan kepada Adam.

Befikir mempunyai model dan cara yang masing-masing memberikan jalan berbeda. Pada tulisan ini akan di bagi menjadi beberpa bagian. Ada berfikir cara orang umum, orang yang berilmu dan juga berfikir ulama. Setelah itu kita akan menelusuri teknik dan seni berfikir yang telah di gunakan oleh bebrapa ahli dalam bidangya, seperti Edwar de Bono, dengan berfikir lateralnya, berfikir holitik, berfikir kreatif dan berfikir ilmiah.

Cara dan metode berfikir menghantarkan seseorang pada peningkatan posisi secara social dalam masyarakat. Di sisi lain akan memberikan kedudukan di sisi Rabb. Banyak nama-nama besar ilmuan dan ulama yang sampai hari ini masih hidup dikala tulang belulang mereka telah menyatu dengan tanah.
Persoalan kemudian kenapa persoalan berfikir tidak menjadi sebuah kekuatan peradaban manusia Indonesia yang beriman. Banyak persolan hidup berasal dari hal sederhana yang selalu berulang dan berakumulasi yang mengakibatkan banyak persoalan.

Benarkah kita tidak mampu lagi berfikir?

Tidak ada komentar: