Kamis, Februari 25, 2010

Korupsi dalam solat

Barangkali kita pernah solat dengan seorang imam yang gerakannya tenang. Ketika bacaannya ayatnya panjang, rukuknya lama, sujudnya lama dan hampir menghabiskan solat melebihi waktu 5 menit. Maka sering kita kesal dan marah kok imam ini lama betul selesainya.

Kemudian kita menaiki bus atau kereta api dengan dan tanpa tempat duduk yang hampir menghabiskan waktu 30 menit atau kurang, maka dengan tenang kita asyik dengan pikiran sendiri karna ada yang hendak di tuju atau yang di dapati apakah itu pekerjaan, panggilan, deal bisnis atau bertemu dengan orang yang kita cintai.

Barangkali kita juga pernah berjamaah dengan orang yang amat cepat gerakan solatnya dan kita keteteran untuk mengikutinya, seringkali ini ketika solat tarawih yang 23 rakaat. Seakan tidak cukup waktu untuk membaca lapaz do’a ketika rukuk dan sujud.

Kemudian kita sebagian barangkali enak solat cepat-cepat karna bisa makan kolak atau menyantap hidangan atau nonton televise.

Barangkali kita pernah melihat seseorang yang begitu cepatnya solat seakan-akan wajahnya tidak melekat ketika sujud. Tanpa kita sadari ia telah selesai, Atau kita barangkali yang tergesa-gesa untuk menyelesaikan kebutuhan diri.

Banyak pengalaman kita melakukan solat sepanjang hayat, atau memperhatikan orang solat. Ternyata ada diantara solat-solat kita telah kita hilangkan atau kita korupsi. Mungkin karena kedangkalan ilmu kita bagaimana solat dalam tuntunan nabi, solat yang dapat menentramkan hati. Solat yang mampu memberikan energy.

Adalah sebuah kegiatan mengurangi beberapa bentuk bacaan dan juga gerakan. Dalam solat terdapat 13 rukun dan beberapa syarat sah sebuah solat.

Diantara bentuk korupsi dalam solat yang terkadang kita tidak sadar melakukannya atau menyadari melakukan korupsi dalam solat. Karna kualitas solat adalah kemampuan diri menahan dari perbuatan fahsya (keji) dan mungkar (mengingkari system Allah/ dinul Islam). Diantaranya:

Pertama, berniat. Ketika kita berniat dengan tidak tenang. Sering kali mengingat atau melapaskannya tidak menghadirkan fikiran bahwa kita akan menghadap ilahi yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. ucapan lidah yang dengan asal melapazkan niat dan ketundukan hati yang masih tidak mengerti dan mahami. Ketika kita akan takbiratul ihram maka sebelum itu kita melepaskan semua kepentingan hidup, kesenangan hidup, dan setlah itu melapaskan niat untuk solat.

Kedua. Ketika membaca bacaan mulai dari iftitah, alfatihah, doa ruku’, I’tidal sampai akhir yakni salam. Maka ketika kita membaca dengan kalimat yang tidak memenuhi standar bacaan berupa makharijul huruf, mad (panjang pendek), tajwid, tammim, idgham. Maka secara sadar dan tidak sadar kita telah mengkorupsi dalam solat

Ketiga. Tergesa-gesa melaksanakan solat seperti diburu oleh pemburu, seperti sedotan bebek yang mengambil makanan dilumpur, seperti piston yang bergerak cepat naik turun dalam karbu bakar sebuah mesin.

Kesempurnaan rangkaian solat dan gerakan memberikan sesuatu kenikmatan, ketengan, kesehatan dan juga kecerdasan yang telah di buktikan oleh Nabi Muhammad saw, para sahabat, ulama, ilmuan islam yang sampai sekarang ini kita ketahui lewat karya-karya mereka.

Maka tidak heran korupsi meraja lela karna sebagian dari ibadah kita barangkali telah kita korupsi.

Semoga bermanfaat.

Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Tidak ada komentar: