Kamis, Februari 25, 2010

Oke Siip Bos

Aku menunggumu ....begitulah suara rigtone berbunyi dari sebuah hp yang terletak di dekat pinggang seorang. Dengan sedikit bergegas ia mengambil HP dan kemudian menekan tobol kypad berwarna Hijau.

Sebuah panggilan dari nomor 0812 66xxxxx dengan Nama Direktur Utama yang berada di hujung sana. Maka terjadilah percakapan yang hanya terjadi beberapa saat. Beberapa katanya yang keluar adalah oke, oke, dan kemudian siiip bereslah itu Bos. Dan di akhir ia bilang Siip Bos.

***

Masihkah kau mencintaiku.......indah mengalun dari sebuah lagu yang menjadi nada sambung khusus dari seseorang. HP bergetar keras yang terletak di meja belajar. Dengan agak tergesa-gesa ia setengah berlari mengambil HP.

Hallo, ada apa? kemudian ia sedikit melihat keatas dan juga mengambil kertas kecil, kemudian ia mengambil balpoin dan menuliskan sesuatu. Oke...Oke nanti akan ku kirim dan laksanakan, Siiip lah itu yang penting besok bisa khan. Diakhir pembiacaraan Makasih Buk Bos.

***

Dug-dug-dug gemuruh darahnya mendesir kuat ketika ia melihat sebuah panggilan masuk. Sudah lama ia memanggil lewat HP. Aku tak sanggup begini...itulah lagu yang sengaja di pasang untuk panggilan khusus ini.

Dari beberapa kegiatan yang lalu ia menderita kerugian finansial dari usaha yang berkerjasama dengan beberapa teman. Namun sayang ia menjadi kambing hitam dan mesti mempertanggungjawabkan di mata hukum.

Panngilan itu adalah hantaman keras baginya untuk bertanggungjawab atas kesalahan atas kegagalan yang ia tidak hanya sendiri yang berbuat. Karna usaha ada masa baik dan masa buruk. Telah ia coba mencari dana jaminan kegagalan usaha, ke teman, kebank, ke institusi ibadah.

Dengan senang hati semuanya hanya mampu menolak, karna tidak ada proteksi bagi orang berhutang dalam gagal mengelola usaha. Akan berbeda dengan mereka yang sukses maka pajak datang menyapa. Peminta zakat juga hadir dengan cara yang amat mengena.

Ketika ia sukses maka semua bilang Oke, oke, siiip siap bos, namun sekarang pergi entah kemana?

***

Kemudian datang panggilan di HP Kehidupan waktu panggilan itu sebelum matahari terbit "Hayya 'alasshalah, Hayya 'alalfalah" dan juga empat panggilan yang sama"

Setelah ringtone Azan dari HP kehidupan itu selesai. Maka ia dibiarkan tersimpan di dalam saku celana kemalasan, di samping pinggang kealpaan, atau di dalam tas penundaan.

Getarnya tak ada sama sekali, karna ringtone ini telah menjadi biasa terdengar di HP kehidupan. Ah cuma panggilan tak perlu di jawab segera, nanti juga bisa di telpon balik.

Karna HP ini tidak memberikan Pemutusah Hubungan Kerja yang ada hanya Pemutusan Hubungan Kebaikan, dan ini tidak ada amarah dan omelan bos yang ada hanya pemafaan dari sang punya dunia. Maka biarlah ia berada di dalam saku celana kemalasan, di samping pinggang kealpaan, di dalam tas penundaan atau di meja kesibukan.

Jarang terdengar jawaban Oke Bos aku akan segera kesana dan juga Siip bos laporan terbaik akan aku berikan dan Bos aku mau bercerita tentang banyak hal.


Catatatan sekembali dari menjawab panggilan tobe a winner.
Rumah Kehidupan sang Pemenang

Tidak ada komentar: