Selasa, Januari 05, 2010

Sel Cinta

Membelah mengikuti hukum deret. 1 menjadi 2 dua menjadi 4, 8, 16 dan seterusnya. Alam sela adalah tempat pertama regenerasi kehidupan manusia, dengan pembelahan sel maka kerusakan jaringan-jaringan dalam tubuh dapat di perbaiki.

Sel dapat membelah diri untuk mempernyak. Sel mempunyai siklus mulai dari sel baru, dewasa dan kemudian mati. Sel cinta di mulai dari satu kemudian dengan waktu yang sangat cepat mampu membelah diri menjadi ribuan bahkan triliyunan sel yang mengkloningkan diri.

Ketika ia telah berkembang biak dan menguasai maka mabuk rindu dan cinta adalah hal yang wajar. Banyak cerita bagaimana seseorang begitu berhasrat, gila dan juga setiap perbuatan dan ucapan mengeluarkan kata-kata cinta. Bahagia dengan senyum yang terus mengambang. Menjadi puitis dengan seketika dan menjadi penulis dengan surat-surat cinta.

Cinta itu sebuh siklus lahir, berkembang, dewasa dan mati. Kemudian membelah diri. Ketika cinta itu lahir semua dengan gegap gempita bergembira, si anak kecil cinta dirawat dengan seksama dan penuh perhatian. Seolah cinta mengalami perubahan ketika berkembang dan telah menjadi biasa ketika memasuki kedewasaan.

Kedewasaan dan juga kebiasaan tidak memberikan kesan dari cinta dan yang dicintai. Namun ketika ia mati meninggalkan segenap cinta yang kemudian membelah diri dan memasuki kehidupan cinta yang baru di hati yang pernah mencintai dan di cintai.

Sel membelah diri untuk sebuah alasan sederhana untuk kembali hidup dan mengkloning diri. Ada masanya sel mati semua ketika terserang persoalan virus kecemburuan dan juga perselingkuhan. Sel membelah diri menjadi abnormal. Menjadi ganas dan tidak terkendali yakni menjadi sel kanker dan tumor yang ganas. Dari sinilah lahir cinta yang merusak diri dan juga lingkungan.

Terjadi banyak kisah tragis membunuh diri, mengurung diri dari sel-sel cinta baru. Dan anti pati terhadap antiobitik, pengobatan dan terapi cinta.

Benarkah kita telah mencintai seperti sel yang membelah diri?

Tidak ada komentar: