Sabtu, Januari 09, 2010

Rintik-Hujan-Cinta




Rintik-rintik hujan itu menari berirama bit di atap genteng sang kiyai, Malam ini hujan mengguyur RW di mana kiyai akan melakukan pengajian mingguan di musahalla. Irama bit berdetak kencang secepat pikiran sang kiyai berapa orangkah yang hadir mala mini? Adakah cinta datang menggubu jamaah untuk datang seperti hentakan lagu bit?
Rintik-rintik hujan itu bernyanyi R n B dengan suara yang bergemuruh kuat di atab genteng seorang karyawan yang mempunyai janji malam ini untuk menemuai seseorang yang akan menyempurnakan sebagian dari jiwanya. Rasa sesak dan juga deru rindu menghentak kuat  bak nyanyian R n B. kapankah ia akan berhenti?
Rintik-rintik hujan itu bernyanyi romantic dengan alunan yang lembut dan easy listening sepasang kekasih yang telah lama bersatu dalam keluarga. Mengingatkan bagaimana dahulu rintik-rintik hujan menemani hari indah mereka di sebuah gubuk di tengah sawah di pedesaan setelah mereka mendapat restu dari orang tua untuk menikah. Nyanyian itu sekan berputar ulang dengan lembut sambil menyeruput kopi hangat buatan kekasih hati.
Rintik-rintik hujan itu adalah belada protes social dengan alunan kesedihan dan kemarahan yang menggelar seperti lagu Iwan fals “Si budi Kecil”. Ia menerpa meraka yang dihimpit derita kota metropolitan. Mencoba untuk mendapatkan uang sebagai protes terhadap ketidakadilan social.
Rintik-rintik hujan itu merupakan lagu melankolis yang menggambarkan kepahitan kehilangan orang yang dicintai di tragedy hujan mengguyur Jakarta dan mengakibatkan bajir di tahun 2007. Mencintai mu seperti rintihan lagu rintik hujan di atas atap dari asbes.
Rintik-rintik hujan melantunkan tembang yang menyayat luka kehidupan. Langit menjadi atap rumahku, bumi sebagai alasnya…bait lagu itu menyayat luka kami yang tidak bisa tidur di bawah kolong rel kereta api cikini gondang dia, karna pagar itu membatasi.
Dan rintik-rintik hujan adalah sebuah lantunan semesta dalam music klasik kehidupan para penghuni dunia cinta.
PIM, derasnya Hujan, 9 Januari 2010, 19.40 WIB

Tidak ada komentar: