Selasa, Januari 26, 2010

Bertamasya kemasa lalu 3



#buku petama#
Iki siji bropo mas? Iko ciek bara? Berape ni satu? Dan banyak kata-kata pertanyaan yang bertebaran di ragam bahasa local bangsa Indonsia yang terbentang dari Sabang sampai merouke. Hal yang saya tanyakan tahukah Anda dalam bentuk Bahasa Belanda atau Jepang yang pernah menjajah kita?
Sebahagian kita tahu, namun sedikit sekali, termasuk penulis juga tidak mengetahui dalam Bahasa Belanda dan Jepang. Namun ini berbeda dengan fakta yang saya dapati dengan sebuah buku dengan judul DE GEBIEDENDE WIJS VAN HE BIJWOORD. Merupakan sebuah kamus ucapan dalam bahasa jawa dan bahasa lainnya.
Sing ati-ati/ Ingkang atos-atos, maka terjemahan dalam bahasa Belandanya adalah Voorzichtig!
Akoe wis mangan/ Koela sampoenneda, maka terjemahan dalam bahasa Belandanya adalah Ik aleet (gegeteu)
Hal ini sekali lagi mengerti mengapa bangsa Belanda mampu berlama-lama di Ibu Pertiwi Nusantara Indonesia.
#buku kedua#
VOORWOORD
Een tweeledig doel heft den schijverbij de bewerking vandit boeje voor den geest gestaan.
Hij wilde de lezer open eenvondige en prettige wijze onderrichten in he gebruk der Javaan cbetaal….
Dari buku Van Dorp’s Handleiding Voor de Javaansche taar samengesteld dour K.E. MITTELSTAOT TWEE DE DRUK G.C.T. VAN DORPS COAV, Semarang-Soerabaia-Bandoeng, 1942
Sebuah buku yang diterbitkan sebelum Belanda menyarahkan penjajadan kepada Jepang.
Penjajahan adalah bentuk penguasaan secara fisik, social, system, pola, corak yang tidak mengakui eksistensi suatu Negara, system, pribadi.
Mental terjajah adalah kehilangan kepercayaan diri untuk menyatakan keaslian diri, keautentikan diri dan mampu berdiri diatas kaki sendiri. Ketika kita tidak mampu menentukan diri sendiri pada saat itu kita bertanya tentang penjajahan siapakah yang membelenggu diri kita?
Di selesaikan di PIM 26 Januari 2010 dari catatan harian yang dibaca ulang.

Tidak ada komentar: