Jumat, Januari 08, 2010

Bisnis Seputar Parkir



Parkir adalah kebutuhan untuk meletakkan kendaraan di suatu tempat, baik kendaraan roda dua, mobil maupun sepeda yang menjadi trend di Indonesia. Parkir membutuhkan lahan yang tidak sedikit untuk menyusun kendaraan, mobil dalam suatu kawasan. Parkir motor membutuhkan minimal panjang 1,5 meter dan lebar 50 cm persegi. Ketika ada seratus motor maka kebutuhan lahan menjadi 15 m x 5 m.
Sifat parkir ada dua dilihat dari lama parkir. Pertama, parkir sebentar untuk beberapa keperluan apakah itu di sebuah gedung, kantor, swalayan, hypermarket. Kedua, parkir lama, parkir yang menempati tempat parkir lebih dari 2 jam dan kebanyakan adalah orang yang bekerja dalam gedung tersebut. Menggunakan kendaraan ke kantor, bekerja dan memarkir untuk jangka waktu yang lama.
Beberapa pengelolaan parkir terbagi menjadi tipe pengelolaan. Pertama, parkir yang di kelola secara professional dengan melibatkan badan usaha berbentuk PT. atau CV yang mengelola suatu kawasan, gedung dan juga tempat belanja berupa swalayan atau hypermarket. Ciri khas ini adalah adanya struk parkir yang diberikan oleh pengelola yang akan diminta kembali ketika keluar dari area parkir. Terdapat system database kendaraan yang masuk dan keluar, system pelaporan dan juga pendapatan yang di perolah dari parkir. Kedua, parkir yang di kelola secara biasa, tidak menerapkan system manajemen. Kecendrungan memanfaatkan sebuah event atau moment kegiatan yang ramai. Pengelolaan ini memiliki dinamika dan ciri sendiri. Tanpa sebuah database yang jelas, laporan keuangan yang tidak tahu mesti kepada siapa uang mengalir. Inilah namanya Parkir Liar dalam persepsi pemangku kepentigan yakni pemerintah.
Uang yang mengalir dalam bisnis parkir adalah sangat menggiurkan. Hanya dengan jeda sejam satu motor menghasilkan Rp. 1.000,00 dan untuk mobil Rp. 2.000,00 dan dibeberapa tempat sepeda motor telah menjadi Rp. 2.000,00. Ketika ada dalam satu jam 50 motor, dan 20 mobil maka pendapatan adalah Rp. 90.000,00, hanya sejam kerja, luar biasa.
Potensi inilah yang menjadikan lahan parkir menjadi sumber pemasukan yang luar biasa dan minim resiko. Resiko kehilangan dan juga kerusakan tidak ditanggung oleh pengelola parkir. Hal ini sering tertulis di karcis pengelolaan resmi, apalagi parkir yang tidak resmi.
Banyak tangan yang berkepentingan dengan aliran uang parkir. Karna bisnis adalah Hight return, low Cost (Pendapatan tinggi dengan resiko kecil). Daerah atau kawasan parkir menjadi rebutan beberapa orang, mulai dari aparat kepolisian, preman dan juga mereka yang mencium aroma bisnis yang besar untuk di kelola.
Beberapa perusahaan menerapkan zero cost parking- mengingat parkir adalah biaya dari sisi pengguna kendaraan, namun pendapatan dari pengelola gedung- untuk memberikan nilai lebih sebuah servis. Beberapa swalayan atau modern market memberikan zero cost parking untuk memaksimalkan pengunjung datang berbelanja. Ini adalah sebuah keunikan untuk memberikan service yang memuaskan pelanggan.
Parkir dan uang yang beredar di bisnis ini adalah sumber pendapatan baik bagi mereka yang professional, maupun tidak professional. Parkir liar adalah parkir yang tidak dikelola dengan standar aturan, aliran uang masuk dalam kantong orang-orang tertentu dan tidak masuk dalam pendapatan pemerintah dari segi penerimaan pajak parkir atau pajak pendapatan perusahaan pengelola parkir.
1 rupiah adalah menentukan ciri khas kita dalam dunia parkir dan kehidupan. Mempengaruhi keberlanjutan roda pemerintahan, membeli beras dan kebutuhan dapur bagi pengelola parkir yang berbagi dengan preman dan segelintir oknum aparat pembeking, mempengaruhi karakter bangsa yang kurang ramah terhadap tamu. Terakhir sebagai sebuah biya ekonomi tinggi dari sisi pandang bisnis.
Benarkah 1 rupiah dari bisnis parkir-profesional maupun liar- untuk kebaikan bangsa Indonesia, yang ramah dan santun?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yup,parkir adlh masalah sosial disekitar kita yang jadi PR pemerintah,khususnya yg liar yg bikin geram,tanpa ada timbal baliknya mereka dibayar,mereka mengejar rupiah tanpa 1 tanggung jawab,apa hal sprti ini mo berkelangsungan??