Senin, Januari 25, 2010

Manajemen Penasaran


Disuatu tempat atau keadaan kita tanpa segaja seakan ditarik untuk melakukan sesuatu. Seakan kita dihipnotis dan di kendalikan oleh keinginan kita. Dan setelah mendapatkannya ooo ini ternyata, itulah ungkapan yang sering kita ucapkan. Itulah sebuah penasaran yang ada pada diri kita.
Banyak metode penasaran datang kepada kita. Kadang kala kita tergelitik untuk mengetahui sesuatu dari hal kecil yang sederhana. Kadang kita digelitik dengan sesuatu yang wah. Kadang kita digelitik dengan permainan komposisi warna, suara. Kadang kita terjebak dengan emosi senang, sedih, takut, berarti dan bahagia.
Pada tulisan ini kita akan mencoba bagaimana Penasaran itu datang dengan menggunakan metode apa, dan menggunakan metode tersebut.
Merancang penasaran adalah membuat kita atau orang lain takjub. Muncul sesuatu yang selalu saja kita dan orang lain untuk bertanya dan tidak ada kepuasan.
Penasaran menggunakan tiga komponen utama: Pertama, menggugah emosi. Penasaran mesti bisa menggugah emosi suka, takut, sayang, berarti. Tanpa mengetahui sisi emosi maka penasaran tidak berarti. Kedua, menggelitik intelektual, pada tataran ini muncul pertanyaan-pertanyaan yang menggugah dan dicari jawabannya. dan terakhir mengharu biru spiritual, pada pendakatan ini membutuhkan sebuah kekuatan yang luar biasa untuk dapat membuat penasaran yang mengharu biru spiritual. Sedikit yang mampu sampai pada tahap ini.
Bagaimana membuat sebuah penasaran. Kita menggunakan pendekatan AIDA untuk membuat, mengelola dan menajemen yang bernama penasaran.
Pertama A sebagai akronim dari Attention. Menarik perhatian inilah hal yang pertama untuk membuat penasaran. Kalau kita jalan-jalan dalam sebuah mall atau media ruang, atau menonton sebuah televis maka iklan atau pamplet yang menggunakan aneka warna warni, tulisan spidol, kartun dan yang semuanya menyedot perhatian.
Contoh terbaik adalah pengemis dengan kondisi yagn sedah tuan, memeliki penyakit, dan cacat. Pada saat itu ia mampu menarik perhatian anda.
Kedua I sebagai kepanjangan dari Interest. Setelah mendapatkan perhatian bangkitkan minat. Setiap orang memelili 2-3 minat bersama. Kalau dalam facebook sering kita dapati orang bergabung dalam berbagai group maka di sana adalah minat mereka
Keempat A sebagai kepanjangan dari Action. Kenapa A dari Action dulu inilah yang dibutuhkan oleh setiap orang yakni Action atau tindakan. Joso Susilo dalam gerakannya salam action memberikan sugesti untuk melakukan action. Action yang menarik perhatian dan juga minat yang di kemas dalam penasaran akan membawa seseorang untuk melakukan lagi, lagi, lagi.
Candu adalah kata kunci dalam Action. Candu membuat action terus menerus yang membuat orang ketagihan. Pada manajemen penasaran, kita membuat orang lain candu untuk terus menerus.Contoh terbaik adalah rokok. Dimana orang akan terus-menerus berada dalam cengkraman rokok.
Ketiga D sebagai kepanjangan dari Desire. Menjadikan Attention Interest dan Action sebagai sebuah hasrat yang menggelora.
Mampukah kita untuk memanagemen penasaran?
langkah pertama PLANning bukan plan. Kenapa? jawabanya adalah plan hanya sekedar sebuah rencana yang tidak hidup alias mati. sering kali kita punya plan dan menguap dan tak bisa ditangkap lagi dalam evaluasi. Maka kita membutuhkan PLANning yakni perencanaan yang melibatkan banyak aspek. Dalam manajemen penasaran melibatkan emosi, intelektual dan spiritual.
langkah kedua DOing kerjakan saja. Jangan berfikir yang rumit dulu, menggunakan apa yang menjadi kesenagan yang telah mencandu. Seperti slogan merk NIKE Just Do it. Kadang kala kita dihambat oleh pikiran kita sendiri. Ini sering terjadi dalam setiap tindakan. Pengaruh ini disebabkan oleh miskinnya dukungan terhadap hal yang kita kerjakan. Dalam dunia pendidikan sering di sebut dengan pengrusakan mental sistematik dengan tidak memberikan penghargaan atas capaian ketika kita masih kecil. Sebuah penghargaan yang tidak didapati.
Langkah ketiga CEKing.Hal ini sering menjadi kendala bagi sebagian orang atau badan yanmasih baru. Dan kadang kala ini adalah hal yang pahit bagi pemula untuk melakukan CEKing. Ibarat orang yang merasa dirinya tidak apa-apa bisa melakukan banyak hal, namun pada saat ini mesti cek maka semua ketakutan akan datang menghampiri.
Manajemen penasaran membutuhkan seperangkat CEKing melalu poses PLANning dan DOing yang menjadi kerangka CEKing. Tidak terlalu rumit menyusun daftar CEKing dengan menggunakan tahapan PLANing dan DOing yang telah dilakukan.
Langkah keempat ACTIONing. Pendekatan ini adalah lebih pada proses melakukan secara massif, konsisten dan mesti melibatkan banyak sumber daya. Manajemen Penasaran pada tahap ACTIONing membutuhkan totalitas dari segenap komponen untuk menjadikan sebauh kekuatan penasaran.
Apakah Anda tertarik untuk membuat sebuah penasaran hari ini atau anda dibuat penasaran hari ini?

Diselesaikan di PIM, Jl. Lombok 38, Menteng Jakarta Pusat di Pagi Penasaran

Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia


Tidak ada komentar: