Minggu, Januari 10, 2010

Efek Makanan dan minuman Halal


Abu Bakar Ash Siddia RA yang sangat hati-hati dengan manakan yang beliaun konsumsi. Hingga pernah suaut ketik apembantunya menyajikan buah kurma, lalu beliau memakannya, namun beliau muntahkan kembali kurma tersebut. Setelah mengetahui bahwa buah kurma tersebut berasal daru USAHA HARAM . Beliau kerahkan segala daya untuk mengeluarkan makanan tidak halal tersebut agar jangan termakan.
Hal ini adalah kisah teladan seorang sahabat Rasulllah. Mengetahui sebuah efek makanan dan minuman yang tidak haram secara zat, namun haram di akibatkan oleh usaha menghasilkan kurma atau menjual kurma tersebut.
Berbanding terbalik dengan potret realitas kita. Sri Nurhayati dalam bukunnya “Halalkah Makanan Anda? Awas, produk haram mengepung kita”, 2008 Hal 38 menyatakan:
“Hal ini kontras degan hasil penelitian, 72 % tidak memenliti apakah daging yang mereka beli disembelih sesuai dengan syariat Isam atau tidak. Hanya 25,5% yang mengecek atau menanyakan kepada penjual, apakah hewan tersebut disembelih sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan 2,5% tidak memberikan jawaban”.
Halal dan haram adalah sebuah prinsip dasar bagi kaum muslimin menyangkut makanan minuman. Halal dan haram diterapkan untuk melihat apakah zat makanan itu bersumber dari yang haram atau di dapat dengan usaha yang haram.
Pengaruh haram terhadap kita
Pertama, Menjadikan neraka sebagai tempat bagi tubuh yang mengkonsumsi sesuatu yang haram. Dalam sebuah hadir yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Rasulullah bersabda: ”Setiap daging yang tumbuh yang diperoleh dari kejahatan (jalan haram), maka neraka lebih layak baginya”. Hal ini juga dikuatkan oleh sebuah pepatah inggris “You are what you eat”.
Kedua. Doa yang tidak ditolak. Hadist riwayat Muslim dan Turmuzi. Rasulullah bercerita tentang seseorang yang dalam kesusahan, berpakaian compang-camping, menadah tangan sambil berseru. “Ya Rabb, Ya Allah, Ya tuhanku…” Sedangkan dia makan, minum dan memakai pakaian dari pada hasil yang haram dan tidak halal. Maka mustahil do’anya diterima Allah
Ketiga. Ketika dalam makanan kita lebih banyak yang tidak baik dan halal. Perilaku keseharian akan membuat kita menjadi cendrung kepada yang tidak baik dan perbuatan yang melanggar demagkasi kehalalan baik secara etika pergaulan, keputusan.
Ibnu Qayyim Aljauziyah dalam kitabnya Al-fawaid menjelaskan akibat dari mengambil berat makanan haram dari pada yang halal:
1.       Kurangnya mendapat petunjuk dari Allah.
2.       Terhijabnya diri dari mengenali kebenaran.
3.       Hati menjadi rusak dank eras.
4.       Do’a tidak dimakbulkan Allah
5.       Tidak mendapat keberkatan pada rezki dan umur
6.       Terhalang mendapatkan ilmu
7.       Fikiran resah dan tidak tentram
Pada saat ini sudah saatnya kita menjadi pemegang kendali system produksi, system penjualan, system keuangan yang semuanya seayun dalam model halalan tayyiban.
Dukung gerakan Halalan Tayyiban baik dari membuat, membeli, mengiklankan, merekomendasikan dari produk yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari sisi zat. Menggunakan system perbankan yang halal dalam pengelolaan keuangan perusahaannya.
Saatnya kita menjadi pemain dan bukan penonton.
Tulisan ini di sponsori oleh:
Care 100, Program Baitul muslimin MUZAKKI bekerjasama dengan PT. MYANS INSANI SEJAHTERA dan Univ. Kehidupan IN-E-CHA.

Tidak ada komentar: