Jumat, Januari 22, 2010

Rem Cinta


Membuat pergerakan lambat dan juga kadang mesti berhenti untuk tidak terjadi hal yang tidak diinginkan oleh pengendara. Itulah fungsi rem yang menjaga terjadinya peristiwa fatal dalam berkendara.
Peristiwa fatal dengan publikasi yang hari ini hampir menghiasi media massa, elektronik. Diantaranya, membuang bayi yang masih orok, pembuangan anak, hamil ditinggal oleh sang pacar. Bunuh diri karena ditinggal sang pacar. Dan peristiwa lain yang tidak pernah terungkap.
Kenapa dan bagaimana ini bisa terjadi? Apakah tidak cukup rambu normatif agama, moral dan juga nasehat. Kenapa dan bagaimana selalu banyak peristiwa fatal terjadi? Perselingkuhan berlawankan perselingkuhan, menjual istri dan juga menjual perawan anak. Kenapa dan bagaimana bisa?
Apakah dalam cinta tidak terdapat sebuah metode dan cara untuk mengurangi peristiwa fatal ini. Dalam mengendarai mobil, sepeda motor dibutuhkan instrument bernama rem. Begitu juga dengan persoalan cinta yang membutuhkan beberapa kesempatan untuk melakukan rem.
Apakah itu dibengkolan yang tajam atau bengkolan sedang. Pada bengkolan tajam rem cinta anda untuk tidak mengakibatkan kecelakaan fatal dengan tidak memanfaatkan berbuat yang semestinya tidak dilakukan.
Melakukan rem pada kesempatan memberikan jalan kepada orang lain. Rem cinta ketika kita tidak bisa berkomitmen dan berikan kesempatan orang lain untuk mendahului cinta anda. Pedih memang, namun ketika rem cinta tidak berfungsi maka terjadilah pembunuhan sadis karna alasan cinta yang tak kesampaian dan juga kasus pembunuhan dan penganiayaan suami, istri karna tidak memiliki rem cinta.
Rem cinta yang terdiri dari pijakan terhadap pedal larangan yang langsung menarik tuas-tuas yang menghubungi rem cinta. Cobalah sekali-kali cek komponen rem cinta anda apakah masih berfungsi untuk selamatnya perjalanan cinta anda.
Bagaimana menurut anda apakah cinta itu punya rem?

Tidak ada komentar: