Selasa, Januari 12, 2010

Kuda Hitamku



ia berlari dengan gesit menuju seantaro kab. padang pariaman. Menemani sang majikan kepelosok negri. Mampu menanjak dengan ringkihan kesabaran dan kadang kala ngambek pada tempat-temat tertentu.
umur kuda hitamku sudah 25 tahun. sebuah umur sarat pengalaman hidup, perjalanan panjang, keseleo dan luka-luka dalam memenuhi tugas. Majikan ku yang satu ini adalah anak majikan ku. Lewat diriku lah majikan muda ini bisa membawa kuda-kuda lainnya. Belajar menunggangi kuda belajar di daerah solok bio-bio menemui pak sidi.
Ketika padang pariaman di hoyak gampo 30 September 2009. Kuda hitam ku menemani untuk berkeliling seluruh pariaman. Hal ini bisa dilihat dalam catatan “dari Mesjid ke Surau”. Kuda hitam itulah julukan yang sering disematkan oleh diriku dan juga beberapa orang. Sudah melintasi ruas-ruas jalan di seluruh Sumatera Barat, Jambi dan sedikit ke daerah Sumater Utara. Perjalanan itu bersama Sang Majikan Bapakku.
Kuda hitam di beli  dengan harg Rp. 900.000,00 bermerek GL tahun pembuatan 1984 dengan lampu depan persegi. Berbeda dengan buatan tahun 1982 yang masih menggunakan lampu bulat.
Perjalanan pertama adalah melakukan pengobatan gratis sambil mencari gambar mesjid dan mushalla yang hancur berantakan akibat gempa. Kemudian di lanjutkan dengan perjalanan full mencari gambar mesjid dan mushalla di daerah bagian atas Pd. Pariaman.
Pengalaman terunik adalah  perjalanan menuju kawasan pesisir pantai dari Kab. Padang pariman, dimulai dari Kota pariaman terus masuk ke ulakan tempat makam kramat syeh burhanuddin dimakamkan yang terkenal dengan tradisi “Basafa”. Perjalanan ini mengikuti jalan yang menuntun entah kemana.
Target bidikan adalah mesjid dan surau yang hancur. Dan tak lupa pula gambar pemandangan atau ide bisnis yang di buat dalam serial “Bisnis in Capture”. Spak board kuda hitamku lepas setelah mengambil gambar gereja yang berada di daerah pasar usang. Gereja yang pernah menjadi kerusuhan social di Padang.
Perjalanan akhir dari kuda hitamku adalah masuk ruang operasi di Mandiangin untuk mengganti tali kekang yang telah rusak. Spak boar dan juga ganti oli di Bengkel “UCOK SERVIS” dekat Lampu merah Simpang empat Mandiangin arah menuju jalan kantor walikota Bukittinggi sebelah kanan.
Aku rindu menunggagi kuda hitamku..

Tidak ada komentar: