Selasa, April 13, 2010

Riba bencana ekonomi



Plato (427-347 SM) pernah menyampaikan sikap, ‘suku bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas di tengah masyarakat’. Sedangkan Aristoteles sebagai murid plato (384-322 SM) memberikan pandangan bahwa fungsi uang sebagai alat tukar (medium if exchange), bukan alat untuk menghasilkan tambahan melalui suku bunga.
Menarik mengkaji bagaimana sebuah pertambahan uang yang di pinjamkan telah ada semenjak Plato dan Aristoteles hidup. Dan sampai sekarang masih banyak yang melakukan dan mempunyai metode yang lebih canggih dan juga perubahan-perubahan metode dengan tetap menggunakan prinsip-prinsip yang sama.
Berkembangnya riba dari tingkatan paling bawah, dengan menggunakan buku sederhana sampai yang mempunyai system dan dilegalkan dengan undang-undang telah menjamah hampir seluruh aspek kehidupan.
Q.S annisa 29, Q.S Albaqarah 278-279,
Apabila riba dan zina sudah merata di suatu daerah, maka mereka telah menghalalkan dirinya untuk mendapat siksaan Allah.( H.R Hakim dan yang seperti itu diriwayatkan juga oleh Abu Ya’la dengan sanad yang baik)
Hikmah diharamkannya riba
1.       Riba adaah suatu perbuatan mengambil harta kawannya tanpa ganti
2.       Bergantung kepada riba dapat menghalangi manusia dari kesibukan bekerja.
3.       Riba akan menyebabkan terputusnya sikap yang baik (ma’ruf) antara sesama manusia dalam bidang pinjam meminjam.
4.       Pada umumnya pemberi piutang adalah orang yang kaya, sedang peminjam adalah orang yang tidak mampu. Maka pendapat yang membolehkan riba, berarti memberikan jalan kepada orang kaya untuk mengambil harta orang miskin yang lemah sebagai tambahan.
riba terdapat unsur pemerasan terhadap orang yang lemah demi kepentingan orang yang kuat.
yang kaya bertambah kaya. yang miskin bertambah miskin
Bagaimana kita mesti keluar dari bencana ekonomi ini?
1.       Bertransaksi lah dengan perbankan yang telah menggunakan system bagi hasil dan sesuai dengan syariah.
2.       Ketika tidak ada, maka gunakan yang telah mempunyai unit usaha syariah
3.       Bangunlah sebuah lembaga ekonomi syariah berbasis masjid.
4.       Jangan pernah simpan uang anda di tempat yang telah nyata haram dan lebih baik memberikan pinjaman atau alat usaha dengan system bagi hasil bagi tetangga yang mempunyai usaha.
Baitul Muslimin MUZAKKI sebuah tawaran metode dan aplikasi sebuah lembaga keuanan yang berbasiskan masjid dan juga pengembangan jamaah melalui berbagai kegiatan meliputi pendidikan bekerjasama dengan Universitas Kehidupan Insani Entrepreneurship Charity dan di topang oleh usaha PT. MYANS INSANI SEJAHTERA sebagai payung hukum unit-unit usaha bersiat waralaba.
Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Tidak ada komentar: