Rabu, April 14, 2010

Kompetisi personal


Dua orang mendapatkan tawaran sebuah kontrak pengadaan air bersih di sebuah kampung. Kampung ini telah lama mengalami persoalan-persoalan yang membuat kehidupan berjalan sulit. Penduduk kampung mesti melakukan perjalanan panjang untuk mendapatkan air bagi keperluan sehari-hari.
Kontrak ini sebagai sebuah peluang usaha dan juga membantu mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kontrak ini dirinci upah dalam setiap ember air yang masuk dalam bak penampung yang telah di bangun dan nantinya mengalir kerumah-rumah penduduk.
Si A dan Si B sama-sama menandatangai kontrak untuk memenuhi kebutuhan air. Si A dengan segera memulai membawa air keesokan harinya dan mendapatkan upah yang telah di sepakati. Dalam pikiran si A si B akan mengalahkan dalam persaingan langsung untuk mendapatkan upah.
Dalam pengambilan air Si A melakukan dengan membawa air menggunakan timba terbuka dan membawa dengan memikul yang berlaku berulang-ulang. Sedang Si B hanya mempelajari apa yang dilakukan si B dan mengikuti beberapa hari bagaimana Si A melakukan usaha. Si B mempunyai sebuah gambaran analisa dari mana sumber air berasal, dan bagaimana ketika musim hujan dan musim kemarau dan berbagai hal lainnya.
Setelah menyelesaikan pengenalan dan pemahaman ia kemudian berangkat dan membiarkan Si A menikmati hasil dari mengusakan air untuk penduduk. Selang beberapa tahun hak monopoli masih di pengang oleh Si A yang telah mempekerjakan beberapa orang karyawan yang sama-sama membawa air dengan memikul.
Kemudian si B datang dengan beberapa orang yang menyertainya. Melihat hal ini Si A memberikan sebuah sindiran bahwa si B tidak menyadari bahwa selama ini ia telah menyia-nyiakan kesempatan. Untuk menjaga bahwa ia mendapatkan hak monopoli Si A melakukan sebuah blak campaign bahwa Si B telah menyia-nyiakan kontrak pengadaan air bagi masyarakat.
Atas hal tersebut berbagai ungkapan terdegar sampai ke telinga Si B tentang dirinya yang telah mendapatkan sebuah kampanye negative dan juga fitnah. Dengan senyum si B hanya berkata kepada teman-teman yang ikut bersamanya beberapa hari yang lalu. Nanti kita akan buktikan bahwa kita bukanlah sebagaimana yang mereka persepsikan dan katakana.
Setelah beberapa bulan, teman-teman Si B memulai sebuah pekerjaan yang terdiri dari berbagai bidang. Pertama yang bertanggungjawab atas pemasangan instalasi air bersih yang diambil dari mata air dengan menggunakan pompa yang mempunyai debit besar. Kedua yang bertanggungjawab dalam memberikan penjelasan bagaimana menggunakan berbagai alat dan bentuk penggunaan alat yang akan di pasang nantinya pada setiap rumah. Ketiga. Melakukan penanam berbagai pohon di sekitar kawasan mata air berdiameter 2 km sebagai tempat penyangga dan penyedia ketersediaan air.
Waktu berlalu, Si B mengajak si A untuk bergabung dalam usaha ini dan mejadi bagian dalam mengelola pelanggan yang selama ini layani dengan cara lama. Namun Si A menepis ajakan tersebut karna merasa bahwa kualitas pelayanan selama ini dengan market share yang bagus bahwa si B tidak akan mampu menyaingi usahanya.
Singkat cerita, setelah semua selesai maka dimulailah pengaliran air dengan menggunakan pompa, system perpipaan dan penyaringan dimana air bisa langsung di konsumsi. Terjadi sebuah perpindahan pelanggan yang selama ini di layani oleh Si A. Melihat hal ini Si A melakukan sebuah perbaikan pola usaha dengan memperkerjakan lebih banyak waktu kepada tenaga kerjanya dan juga menekan upah.
Diakhir persaingan ini Si A mengalami kebangkrutan dan usahanya mesti gagal. Ia menyalahkan si B yang datang kemudian dan menghancurkan usahanya.
***
Menarik kisah diatas bahwa Si A dan Si B adalah dua pribadi yang menentukan pilihan-pilihan terhadap realitas yang sama. Masing-masing memberikan respon sesuai dengan kompetisi pribadi. Kompetisi adalah kemampuan yang menentukan bagaimana kita memanajemeni diri kita sendiri. Mencermati Si A adalah pribadi yang memiliki kompetisi personal yang berbeda dengan Si B.
Kompetisi personal terdiri dari, sadar diri, manajemen diri, dan kompetisi social. Kompetisi personal mempengaruhi berbagai kebijakan dan juga motif-motif yang melatar belakanginya. Dorongan diri mempengaruhi kinerja dan juga tingkat kualitas personal.
A. Sadar diri (self awareness)
·         Sadar emosi diri (emotional self awareness) membaca emosi sendiri dan mengetahui dampaknya, menggunakan “rasa keberanian” untuk mengarahkan keputusan
·         Manajemen akurasi diri (accurate self management) mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri
·         Percaya diri (self confidence) sadar nilai dan kemampuan diri yang baik
B. Manajemen diri
·         Pengendalaian emosi diri (emosi self control) mampu mengendalikan keinginan dan emosi yang rusak
·         Transparansi menunjukkan kejujuran, integritas dan dapat dipercaya
·         Adaptasi: fleksibel dalam beradaptasi pada situasi yang berbeda atau menyelesaikan rintangan yang ada
·         Pencapaian (achievement) dorongan untuk memperbaiki kinerja untuk memeuhi stanar terbaik
·         Inisiatif kesiapan untuk bertindak dan meraih kesempatan
·         Keoptimalan: melihat bagian positif dari setiap kejadian
C. Kompetisi social
Mementukan bagaimana seseorang memanajemeni relasi
A.      Sadar Sosial (social awareness)
·         Empati: merasakan emosi orang, mengerti prespektif mereka dan tertarik terhadap kepentngan mereka
·         Kesadaran organisasi: membaca arus, jaringan keputusan dan politik pada tingkat organisasi
·         Pelayanan: mengenal dan memenuhi kebutuhan pelanggan
B.      Manajemen Relasi (relationship Management)
·         Kepemimpinan inspirational: mengarahkan dan memotivasi dengan visi yang tegas
·         Pengaruh: menggunakan sejumlah taktik untuk membujuk
·         Mengembangkan orang lain: mengembangkan kemampuan orang lain melalui umpan balik dan petunjuk
·         Katalisator perubahan: berinisiatif, memanajemeni dan memimpin dengan arah yang baru
·         Manajemen konflik memecahkan perselisihan
·         Membangun hubungan: menciptakan dan memelihara sejumlah hubungan
·         Kerjasama kelompok dan kolaborasi membangun kelompok dan kerja sama
Goleman Kecerdasan Emotional (2002) hlm 39
Menyimak kisah diatas bahwa Si B memiliki Kompetisi diri yang lebih baik dalam mendorong-motif-motif dalam mengambil keputusan usaha yang dijalankan yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan, alam sekitar dan juga kemudahan lainnya.
Sudahkan kita menakar kompetisi diri kita?
Salam Sang Pemenang Pembelajar
Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Tidak ada komentar: