Minggu, April 04, 2010

Jakarta on foot, 31 Maret 2010


Jakarta on foot, 31 Maret 2010
Ilmu adalah sebuah dasar bagi kemajuan. Orang yang mempunyai ilmu adalah mereka yang mempunyai derajat yang tinggi. Mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah dan juga di sisi manusia. Ilmuan adalah orang yang mampu mengetahui sesuatu dan dengan itu ia mengerti apa yang menjadi tugas seorang ilmuan yakni mengabdikan diri kepada Allah Azzawajalla dan ingin berbuat untuk menjadikan kehidupan itu lebih baik.
Berangkat dari adab seorang penuntut ilmu adalah mendatangi sang guru, maka Jakarta on foot pertanggal 31 Maret 2010 adalah sebuah perjalanan yang masih berada di Jakarta untuk menemui salah satu guru kehidupan dan juga ia yang Allah amani kemampuan yang luar biasa.
Mempunyai kepribdian tangguh dan tidak mau berkompromi dengan sesuatu yang bathil menjadikannya memilih hidup dalam kesederhanaan dan juga kekuatan transcendent yang amat mengangumkan.
Bertemu dengan beliau adalah karunia dan juga dengan keluarga beliau yang menjadikan anak-anaknya pribadi yang kuat dan juga tidak mau berkompromi dengan kebenaran. Anak-anak adalah pribadi berkarakter kuat, mempunyai integritas, semangat keislaman yang amat tinggi. Inilah sebuah pembuktian bahwa seorang ayah menjadikan keluarganya menjadi keluarga yang mencintai Islam dan hidup dalam system dan metode islam.
Di rumah beliau kita akan menjumpai sebuah tempat khusus untuk solat yang dijadikan tempat solat berjamaah bagi keluarga. Disana terdapat alquran yang selalu beliau baca dan kaji. Bertemu dengan beliau menghadirkan nuansa syukur akan karunia Allah swt.
Hidup tanpa ilmu dan iman adalah bencana yang menghadirkan banyak persoalan kehancuran yang dimulai dari skala pribadi dan juga skala rumah tangga. Inilah bahaya yang telah merusak rumah tangga muslim, walau hanya tidak mempunyai alquran dan juga sajadah dan hanya mengerti tentang islam sedikit.
Kemudian guru kehidupan yang tidak aku kenal sama sekali adalah seorang ibu dengan suara yang perih dan juga derita yang menghimpun ia melantunkan sebuah lagu yang popular untuk dapat di berikan jasa bayaran dengan beberapa receh atau ribuan bergambar pattimura dan juga pangeran antasari. Amat jarang ia bisa bertemu dengan Soekarno Hatta yang tersenyum dan juga gambar Oto Iskandar Di nata.
Seringkali ia tersenyum dengan senyuman kakak tua raja yang berada dalam uang logam seratus dan juga gagahnya  rajawali yang selalu setia menggenggam bhineka tunggal ika. Ia seakan berkata, inilah bangsamu dan inilah ummatmu yang hanya bisa memberi receh dan tidak mampu memberi melampaui itu.
Terkadang ia juga mendengar suara merdu jalak bali dalam uang 200 rupiah hasil pengembalian pembelian di supermarket atau mall makanan atau pakaian baru. Namun dirimu hanya bisa memberikan sisa receh yang mesti diberikan oleh banyak orang untuk dapat memberikan sesuap makan dan membeli sepotong pakaian di akhir tahun atau bahkan barangkali tidak bisa sama sekali.
Indahnya bunga melati ditaman jalan selalu memberikan nuansa berbeda ketika ia berada di uang receh 500 yang masuk dalam kantong plastic dari anakmu yang meminta haknya dari kita yang Allah berikan kelebihan rezki dan kemudahan dalam mendapatkan karunia Allah. Keindahan bunga melati mampu menukar dengan beberapa potong roti untuk mengganjal perut yang lapar dan mesti berbagi dengan sibuah hati.
Ibu nyanyian lirihmu telah ajarkan berbagai pembelajaran, semoga dirimu kuat mendidik mereka menjadi pribadi yang tangguh, karna hari ini aku bisa mendo’akanmu dan berbagi sedikit rezki Allah yang bisa mengurangi rasa laparmu. Karna ku tahu pemberian dari sisi niat adalah urusan yang member dengan Allah swt , namun dari segi jumlah amat mempengaruhi keputusan-keputusan dalam hidupmu yang membawa kepada yang lebih baik.
Bertemu dengan dirimu anak muda, mengingatkan aku ketika masih mempunyai kesempatan untuk belajar di pusat ilmu pengetahuan. Dengan waktu yang tersedua lebar bertemu dengan mereka yang mempunyai ilmu dalam bidang praktikal atau teoritik memberikan sentuhan akal budi yang kuat bagi dirimu.
Dengan senang hati engkau berbagi meja di Perpustakaan DKI Jakarta diantara ruang-ruang kosong lainnya. Mendapatkan pendidikan berkualitas di universitas bakrie yang dipunyai oleh korporasi bakre grup adalah momentum dan kesempatan yang luar biasa untuk menjadi pribadi yang unggul.
Belajar bagaimana menjadi manager handal, mempelajari berkomunikasi dalam dunia marketing versi 2.0 yang lebih mengedepankan interaksi dua arah dan dialog. Maka engkau ajarkan kepada diriku bagaimana menjadi pribadi yang unggul lewat hal-hal sederhana tentang melakukan pembagian pasar dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka.
Sebenarnya engkau ajarkan diriku bagaimana mengenal pelanggan sampai dengan kebiasaan, pola interaksi dengan kehidupan, persepsi, paradigm, keyakinan dengan mempelajari databes kehidupan. Meriset satu persatu dan memberikan sebuah gambaran utuh masing-masing dan merancang metode dan cara berkomunikasi untuk memasarkan jasa atau produk.
Terima kasih telah berbagi ilmu pengetahuan untuk diri ini yang menjadi pembelajar dan mejadi sang pemenang.
Hidup dengan bekerjasama dalam usaha bagi hasil menjual Bakpau di depan kerajaan bisnis bakrie engkau adalah guru kehidupan ku hari ini tentang sebuah pilihan-pilihan dan juga beberapa nasehat yang berguna untuk diri ini melakukan perbaikan yang bekelanjutakan.
Menjadi anak rantau adalah pilihan yang engkau ambil dari Daerah Nusa Tenggara Barat dengan julukan 1000 mesjid yang insya Allah saya akan sampai di sana nanti dalam perjalanan “BEYOND Masjid”. Engkau mengajarkan bagaimana berusaha dan juga tentang bekerjasama atas dasar kejujuran dan juga atas dasar kepercayaan.
Bertahan hidup dengan menjadi penjual bakpau adalah pilihan untuk mendapatkan rezki yang halal bagi anak istri, walau kadang mesti bertarung dengan kebijakan pemerintah karna tidak sedap di pandang mata di depan mereka atas nama keindahan.
Bekerja sampai malam memberikan dirimu sebuah keuletan dalam menyelesaikan tanggungjawab sebagai seorang ayah dan juga sebagai seorang suami yang membahagiakan dengan menghantarkan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga.
Ungkapan-ungkapan penyataan dirimu adalah sebuah pembelajaran untuk diri ini mampu berfikir dalam bertindak dan bertindak dalam berfikir dalam merealisasikan secepatnya “Baitul Muslimin MUZAKKI” yang mampu membebaskan masjid dan tetangga mesjid dari jebakan ribawi dan mampu memberikan perlindungan atau proteksi dari sandang, pangan sebagaimana Rasulullah Saw telah ajarkan kepada kita.
Rute Perjalanan
Komplek Angkatan Udara Triloka karna malam itu bersilaturrahmi dengan teman pengusaha Ayam Bakar PIM yang mempunyai usaha di komplek Bank Panin. Melangkahkan kaki menuju perempatan pancoran menunggu kendaraan yang berjalan rapat merayab di pagi hari.
Satu dua datang mobil namun hati ini belum berkenan, maka ketika metromini 640 jurusan Pasar Minggu Tanah Abang adalah sebuah pilihan dan mengambil posisi duduk di samping sopir ditempat yang mempunyai pemandangan menyeluruh tentang realitas kehidupan di jalanan Jakarta.
Kemudian turun menjelang semanggi, karna kita mesti melanjutkan perjalanan dengan mobil kopaja 66 yang mempunyai trayek perjalanan Manggarai Blok M. Inilah realitas system transportai yang mempunyai sopir tidak memiliki pilihan yang lebih santun dan juga baik terhadap penumpang. Salah satu bagian yang tidak melayani penumpang dengan baik adalah operan penumpang ke mobil sama jurusan. Hal ini amat tidak mengenakkan bagi penumpang. Sebuah pelemparan tanggungjawab sebuah usaha kepada orang lain. Kejadian operan penumpang adalah jamak dilakukan oleh metromini, kopaja dan juga angkutan di Jakarta.
Menemui sang guru denganberjalan kaki, dengan alamat yang hanya berdasarkan ingatan pernah bersilaturrahmi di malam hari memberikan sebuah pengalaman unik dan sekaligus sebuah kemahakuasaan Allah bahwa ketika suata tempat terdiri dari rumah mewah maka di dekatnya akan terdapat pemukiman yang seperti siang dan malam. Baik dari segi ekonomi, status social, dan juga kedudukan. Disinalah Allah menguji setiap orang yang mengaku beriman atau berislam bahwa kita adalah sebuah saudara.
Sekembali dari rumah guru kehidupan dan mendapatkan ilmu yang insya Allah akan di kembangkan dan sesuai amanah beliau untuk izzatul Islam wal muslimin dan do’a beliau semoga Allah berkahi. Wahai guru insya Allah dangan berfikir dalam gerak dan bergerak dalam berfikir cita-citamu menjadi realitas insya Allah.
Dari pasar mayestik menaiki metromini jurusan Ciledug-Blok M yang kemudian ditukar dengan kendaraan Kopaja 66 untuk menemui guru-guru yang lain yang hanya sempat belajar lewat hasil karya mereka berupa buku-buku yang memberikan sebuah pelita di kala gelapnya perjalanan. Sebagai penguat bagi Sang Pemenang Pembelajar.
Pustaka DKI adalah pilihan untuk menikmati berdialog dan menemuni guru-guru yang sebagian mereka telah tiada dan masih tetap hidup, seperti Imam Qayyim AL jauziyah, Buya Hamka, dan mereka yang masih hidup.
Sekembali dari Pustaka maka perjalan dilanjutkan untuk pulang ke Ciloari 17 dengan dua pilihan, pertama menggunakan Kopaja 20 jurusan Lebak bulus- Senen tau Kopaja 66 jurusan Manggarai-Blok M. Pilihan adalah siapa yang lagi menuggu penumpang di depan epicentrum yang dimiliki oleh Grub Bakrie.
Kopaja 66 adalah pilihan yang pas karna ia adalah yang menurunkan penumpang. Perjalanan ini berhenti di jembatan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjalan Metromini 17 jurusan Manggarai – Senen. Pilihan ini diambil untuk mempersingkat perjalaan kaki yang telah meminta untuk disitirahatkan dan itu adalah hak kaki yang memberikan kewajiban untuk menghantarkan menemui banyak guru kehidupan.
Catatan ringan
1.       Milikilah guru dalam kehidupan yang bisa membimbing kita untuk berada dalam jalan kebaikan atau meningkatkan kualitas diri dari segi keimanan, keilmuan dan keikhlasan dan juga totalitas action
2.       Ketika ada panggilan kebaikan untuk membantu walau hanya dengan senyum dan juga sapa dan disertai dengan pemberian yang bukan sisa yang kita tidak suka atau kurang minati akan memberikan sebuah kebahagian dan penyembuhan luka-luka dari sayatan perihnya kehidupan baik yang kita bantu atau diri kita sendiri
3.       Selalulah berfikir positif akan banyak hal dalam perjalanan, karna ketika kita berfikir positif maka energy positif itu akan datang beserta kita dan menjadikan kita pribadi yang mampu bersyukur dan menjadi sang pemenang dan menjadikan diri kita siapa untuk menirima pembelajarn yang menjadikan kita sang pembelajar
4.       Dengan kemampuan kita di bidang-bidang keahlian kita maka berniatlah untuk saling berbagi pengetahuan atau trip untuk mereka yang tidak mempunyai waktu seperti Anda mendapatkan karunia Allah yang maha luas
5.       Jagalah sikap dan perilaku dengan selalu mencas sisi spirutal dengan sholat berjamaah atau solat tepat waktu untuk menjadikan anda pribadi yang kuat dan selalu online dengan Allah
Semoga bermanfaat tulisan ini ‘Jakarta on Foot, 31 Maret 2010. Tulisan yang lain menyusul dengan kondisi dan realitas yang penulis hadir dalam realitas kehidupan.
Ya Allah kuatkanlah kami dalam merealisasikan Jalan lurus yang kami minta dalam bacaan alfatihah yang kami ulang 17 atau lebih dengan totalitas menyembah kepadaMu dan juga minta tolong kepada Mu. Degan kekuatan kasih sayang yang kami ucapkan dalam Bismillahirrahmanirrahim.
Salam Sang Pemenang Pembelajar

Tidak ada komentar: