Rabu, April 14, 2010

Analogi mempelajari sejarah


Sebuah metromini telah sampai di tempat tujuan. Para penumpang telah turun. Disana terdapat bapak sopir yang menjadi pemegang kendali utama. Knek yang membantu menaikkan penumpang serta menurunkan penumpang. Mengutip bayaran bagi penumpang.
Berbagai aktivitas dilakukan oleh penumpang. Ada yang tidur dengan pulas dengan guncangan kendaraan. Ada yang membaca Koran atau malah bermain dengan hp sambil berbicara atau main smsan. Ada yang menerawang dan hanyut dalam pikiran sendiri. Ada yang menawarkan dagangan kepada penumpang. Ada yang konser dengan berbagai lagu kesukaan dan berbagai aktivitas lainnya.
Dengan menggunakan analogi menggunakan metromini yang berjalan. Apa yang telah di lewati adalah masa lalu menjadi sejarah. Dan sekarang adalah masa sekarang dan didepan adalah sejarah masa depan. Masing-masing orang yang menumpang dalam perjalanan sejarah selalu mempunyai kesadaran untuk menjadi dirinya sendiri.
Barangkali ada yang menjadi pribadi yang mengukir sejarah dengan melakukan hal yang postof dengan membaca atau melakukan sesuatu. Sejarah saudagar atau entrepreneur adalah mencipkatan sebuah peluang usaha dari penumpang sejarah. Bagi sopir adalah orang yang membawa sejarah dari tempat asal sampai tujuan yakni habisnya trayek.
Banyak pandangan yang memberikan sebuah perjalanan berbeda dengan orang lain namun ia tidak mengerti mengapa ia berada disana.
Terdapat empat karakter orang dalam sejarah.
Pertama. Orang yang membuat sejarah. Inilah mereka yang mempunyai kesadaran tinggi tentang realitas dan juga hidup dalam realitas. Ketika kesadara itu menjadi pemicu untuk menciptakan idealitas dengan suara nurani. Berjuang untuk sesuatu yang merupakan hak dasar setiap orang. Mereka adalah para innovator, creator, pahlawan kemerdekaan dan juga para penemu.
Kedua. Mereka yang menyaksikan pembuat sejarah melakukan kerja mereka. Menjadi bagian tengah yang menunggu sejarah apa yang akan terjadi.
Ketiga. Mereka yang hanya bisa membicarakan sejarah dalam kehidupan. Mempelajari dan tidak mendapatkan apa-apa selain sebuah nostalgia belaka.
Keempat. Mereka yang melakukan sebuah perubahan sejarah dengan melakukan beberapa hal untuk mengaburkan kebenaran fakta-fakta sejarah untuk kepentingan.
Dimanakah posisi kita dalam sejarah untuk Islam, dan juga kehidupan yang lebih baik di dunia?

Tidak ada komentar: