Jumat, Maret 19, 2010

Radar Sang Pemenang Pembelajar


Radar Sang Pemenang Pembelajar
Ya Allah. Tunjukkan kepada hamba-Mu yang benar menurut Enkau, benar juga menurut hamba, dan berikanlah hamba-Mu kekuatan untuk menjalankannya. Ya Allah. Tunjukkanlah kepada hamba-Mu yang salah menurut Engkau, salah menurut hamba. Dan berikanlah kekuatan untuk menjauhinya. Amin.
Bagi seorang sang pemenang pembelajar ia bukanlah pribadi yang menunggu dan terus menunggu kesempatan yang datang. Namun ia mencari kesempatan untuk menjadikannya dirinya Sang Pemenang Pembelajar.
Bagi seorang Sang Pemenang Pembelajar memiliki radar yang selalu memantau kesempatan apa yang ada. Radar itu berupa sebuah komponen yang memiliki beberapa instrumen-instrumen yang dapat mendeteksi banyak sinyal. Radar yang selalu online setiap saat dan real time.
Radar itu bernama waktu. Waktu adalah nama radar yang menjadi deteksi kesempatan bagi sang pemenang pembelajar. Kemampuan radar waktu adalah melihat berbagai sinyal-sinyal yang terdiri dari sinyal keimanan, sinyal keilmuan, sinyal keikhlasan, sinyal keberprestasian prestatif. Sinyal-sinyal tersebut merupakan kebutuhan untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan melakukan konsolidasi yang menjadikan ia Sang Pemenang Pembelajar.
Dalam radar waktu sang pemenang pembelajar maka akan menemukan sinyal-sinyal yang menjadikan ia sang pemenang pebelajar dalam berbagai pertarungan. Memenangi pertempuran dalam kondisi apa saja dan kapan saja. Dalam radar waktu sang pemenang pembalajar juga menumukan sinyal-sinyal yang merusak, menghancurkan. Sinyal-sinyal tersebut berupa sinyal kesyirikan, sinyal kebodohan, sinyal kemunafikan, sinyal kemalasan.
 Radar waktu mengenali sinyal kekuatan dan juga sinyal musuh yang mengancam, merusak dan menghancurkan system Sang Pemenang Pembelajar.
Maka dengan radar waktu yang dimiliki sang pemenang pembelajar akan mengetahui beberapa sinyak yang selalu berdetak dan memberikan gambaran apa yang datang.
Sinyal Keimanan
Sinyal Iman adalah sinyal pertama dan sering muncul dalam radar waktu sang pemenang pembelajar. Iman adalah sebuah gelombang khusus yang terkoneksi dalam frekuensi yang menghubungi beberapa tempat yang di pancarkan dari pusat frekuensi.
Sinyal iman akan menghubungi beberapa tempat dan juga posisi yang saling menyatu. Ia mengetahui letak posisi masing-masing dan laporan lengkap tentang kondisi dan juga kondisi terbaru.
Sinyal pertama. Terdapat dalam surat Ash Shaff ayat 10-15
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (Q.S As-shaff:10)
Sebuah tawaran yang datang di dalam radar waktu sang pemenang pembelajar. Tawaran berupa sebuah metode, prospektus lengkap dengan skema dan juga penjelasan. Hal ini berangkan dari kata ‘aku tunjukkan’ adalah sebuah pembimbingan tersistem dan tertrukur. Ada sebuah instruksi jelas tentang bagaimana, kenapa, untuk apa dan apa yang membedakannya dengan sinyal yang lain dalam radar waktu sang pemenang pembelajar.
Dalam prospectus perniagaan itu di paparkan tentang hasil yang akan di dapat yakni ‘menyelamatkanmu dari azab yang pedih’. Azab yang pedih adalah sesuatu yang membuat luka pada jiwa, mental, psikologis dan juga kehancuran, kebinasaan.
Azab bisa berbagai bentuk dan juga berbagi metode. Bagi Sang Pemenang Pembelajar azab adalah suatu kenistaan dengan mengabaikan sinyal yang telah member tahu akan adanya potensi yang merusak. Sesuatu yang menjadikan orang kehilangan akan kebermaknaan diri, kehancuran usaha, kehilangan orang yang di cintai, di tipu oleh rekan kerja atau mitra bisnis.
Inilah sebuah sinyal kuat dalam radar waktu Sang Pemenang Pemenang yang membimbing dan menindaklanjuti. Sebuah tawaran perniagaan lengkap dengan tata cara dan juga efek resiko yang diterima. Resiko dengan dan tanpa tidak mengikuti pola, petunjuk, system dan model  yang telah teruji.
Maka tanggapan adalah dengan melaksanakan dengan segera dan tidak menunda waktu. Tawaran dalam sinyal radar waktu Sang Pemenang Pembelajar itu adalah:
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Q.S As-shaff:11)
Syarat perniagaan transaksi yang terhindar dari azab pedih tersebut
1.       Mempunyai keyakinan. Keyakinan memberikan sebuah sesuatu yang berbeda dengan orang yang tidak mempunyai keyakinan. Dalam syarat Inilah pembeda keyakinan sang pemenang pembelajar dengan keyakinan orang lain. Yakni keyakinan kepada Allah dan rasul.
Keyakinan kepada Allah Swt memberikan sebuah kekuatan mahadahsyat dengan peneladanan oleh Rasulullah saw sebagai pribadi yang kuat keyakinan kepada Allah Swt.
2.      Kesungguhan, bekerja-bekkarya cerdas, bekerja-bekarya keras, ulet dengan segenenap asset berharga berupa uang, tanah, gedung dan juga asset jiwa, tubuh, pemikiran. Tumpuan keyakinan kepada Allah dan Rasulullah melahirkan kesungguhan dalam melaksanakan tawaran yang masuk dalam sinyal radar waktu Sang Pemenang Pembelajar.
Menjadi pribadi yang bekerja-berkarya cerdas, keras, ulet dengan memberikan yang terbaik itulah menjadikan Sang Pemenang Pembelajar
3.      Kecerdasaran. Mendapatkan keyakinan membutuhkan kemampuan untuk mengetahui, menganalisa, menyimpulkan dan mengambil keputusan yang tepat, dan itu muncul dari kecerdasan. Pesan kelimat ‘jika kamu mengetahui’ adalah penanda bahwa menerjemahkan sinyal dalam radar waktu Sang Pemenang Pembelajar membutuhkan serangkaian kecerdasan. Kecerdasan bertumpu dengan kemampuan otak sebagai tempat database dan juga program berfikir.
Kecerdasan dalam memahami ini dibutuhkana Rubbubiyyah Intelegent meminjam istilah K.H Toto Tasmara atau Trancendental Quotient istilah yang di kemabangkan oleh Syahmuharnis & Harry Sidharta
Setelah memenuhi tiga syarat maka transaksi itu telah di tandatangani dan menjadi sah baik secara hukum formal, maupun sebuah pengesahan secara sosial. Pengesahan ini meliputi anggukan universal dan mengikuti hukum Allah yang berlaku.
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (Q.S As-shaff:12)
Maka hal yang pertama yang di dapatkan adalah fasilitas yang mendukung bekerja Sang Pemenang Pembelajar dari sinyal Radar waktu.
1.       Pembersihan, perbaikan, maintanance akan kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi kinerja Sang Pemenang Pembelajar. Pembersihan dari belenggu-belenggu kegagalan, ketakutan, kecemasan, keraguan, sisa kehancuran atau belenggu kegagalan. Inilah makna dari ‘Allah akan mengampuni dosa-dosamu’. Kemudian ketika telah masuk pada zona zero, zona sterilisasi yang terbebas dari kuman dan virus-virus perusak sebuah transaksi yang amat menguntungkan.
2.       Fasilitas yang serba lengkap. Setelah Suasana tempat berkarya sang pemenang pembelajar telah zero dan steril maka perpindahan ke tempat, suasana baru. Hal ini dinyatakan dalam kalimat ‘memasukkanmu ke dalam jannah’ Jannah dapat di artikan adalah tempat yang menentramkan, menyejukkan dan memberikan sebuah ketenangan. Memahami jannah adalah kebahagian yang masuk dalam diri Sang Pemenang Pembelajar.
3.       Pembersihan dan pemberian fasilitas lengkap itu adalah sebuah keuntungan besar, laba besar, pertumbuhan yang melampau target. Atau unlimited
Fasilitas ini adalah sebuah kerangka dasar dari dreaming yang merupakan konsepsi niat yang dikukuhkan dengan daya ungkit kecerdasan transcendent, spiritual, emosioanal dan intelektual. Kemudian mulai melakukan designing.
Seperti solat ketika telah berniat solat maka tempat solat akan terlihat, focus menghadap kiblat telah jelas dan berada di tempat yang merupan terbebas dari hadast dan najis. Pengucapan kalimat Allahu Akbar adalah bentuk desireing yang akan diikuti oleh gerakan dan bacaan yang seiring sejalan.
Gerakan dari dalam adalah desering yang dinampakkan dalam akitvitas fisikli yakni do ing. Mengangkat tangan ketika takbir, rukuk ketika setelah berdiri dan sujud adalah bentuk prosesi doing.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S As-shaff:13)
Selanjutnya ketika sesuatu telah berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan dan telah memberikan nilai lebih. Seperti solat utama telah selesai maka akan di iringi dengan solat sunnah. Hal ini sesuai dengan ‘dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah’. Dalam ruang lingkup perusahaan adalah keinginan untuk mengembangkan usaha, meningkatkan produksi atau menambah lini produk. Inilah indahnya berbisnis dengan mengetahui dari radar waktu Sang Pemenang Pembelajar yang berangkat dari keyakinan. Ada beberapa karunia lain yang dapat di pahami 
1.       Bertambahnya kemampuan aspek financial dari laba usaha, logistic, financial, sdm, market yang terus berkembang. Hal ini adalah bentuk karunia baru. Bagi seseorang adalah tawaran untuk melanjutkan studi, mendapatkan beasiswa dan juga jejaring usaha.
2.       Sebuah Kemenangan yang telah dekat. Dengan penambahan kapasitas produksi, karnia lainnya maka sebuah kemenangan telah dekat untuk menjadi terbaik dalam bidang nya atau dalam berbagai bidang sekaligus. Hal ini dinyatakan ‘dan kemenangan yang dekat (waktunya)’.
3.       Maka sampaikanlah, iklanlah tentang datangnya bantuan dan juga gambaran kemenangan bagi yang mempunyai keyakinan. Disinilah peran Humas, Public Relation memberikan kabar gembira untuk orang lain bahwa inilah janji yang sebenarnya. Dengan mengaktifkan radar waktu Sang Pemenang Pembelajar.
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (Q.S As-shaff:14)
Sinyal Kedua. Terdapat dalam surat Al mu’minun 1-11
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (Q.S Almu’minuun: 1)
Inilah sinyal yang kedua yang menguatkan dan memberikan peringatan dalam radar waktu Sang Pemenang Pembelajar. Sinyal pernyataan tentang keberuntungan bagi mereka yang mempunyai keyakinan (iman). Pemberitahuan ini memiliki sebuah karakteritik berupa:
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, (Q.S Almu’minuun: 2)
Dalam sinyal radar waktu sang pemenang pembelajar adalah kemampuan untuk konsisten dan focus (khusuk). Konsistensi terlahir dari sebuah kegiatan yang di lakukan terus menurus. Kegiatan yang tidak dilakukan terus menerus akan mengalami kepincangan. Ibarat orang berlajalan yang terus menerus melangkahkan kaki kiri dan kemudian di susul dengan kaki kanan. Dengan demikian ia telah melakukan melangkah terus menerus.
Melakukan terus menerus dengan titik focus memberikan kekuatan besar untuk mencapai hal tersebut. Solat adalah sebuah ibadah bentuk aktivitas yang terus menerus yang berlangsung selama sepanjang hidup bagi laki-laki dengan sebuah titik focus yakni khusu’.
Sholat adalah sinyal Sang Pemenang Pembelajar di radar waktu yang memberikan beberapa keunggulan dari pada aktivitas lainnya, diantaranya:
1.       Mempunyai waktu-waktu terbaik. Sholat yang disampaikan oleh Allah secara langsung kepada Rasulullah ketika isra’ dan mi’raj adalah sebuah ibadah yang agung dan penuh dengan banyak pembelajaran yang mendatangkan ilmu dan hikmah. Solat adalah pembentukan karakter yang terus menerus bagi kualitas terbaik manusia sepanjang masa. Tidak ada pelatihan yang terbaik tentang persiapan diri, kepemimpinan, manajemen dan organisasi selain ibadah solat.
2.       Dalam ilmu kedokteran seperti yang dibahas oleh Dr. H. Briliantono M. Soenarwo, SpOT dan KH Muhammad Rusli Amin, MA dalam bukunya Sehat tanpa Obat, upaya hidup sehat degnan aplikasi rukun Islam menjelaskan bahwa solat adalah sarana terbaik  untuk relaksasi yang berguna bagi kesehatan manusia yang super sibuk dengan urusan duniawi. Kekuatan relaksasi memberikan pengaruh luar biasa bagi penyembuhan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh strees dan beban hidup.
Aktivitas solat yang melampaui sebuah aktivits relaksasi dan juga senam relaksasi seperti yoga memberikan sebuah pengaruh selanjutnya kepada aktivitas, yakni:
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. (Q.S Almu’minuun: 3)
Pembentukan karakter dalam solat lewat ucapan-ucapan kata do’a, peneguhan sikap dan penghalusan akhlak memberikan sebauh output berupa kemampuan untuk memelihari diri dari perbuatan yang menjadikan ia orang merugi dengan mengotori dirinya yang telah Allah bersihkan dari dosa, di bentuk dalam training yang terus menerus. Perbuatan merugi berhubungan dengan ucapan, dialog dan percakapan yang tidak mendatangkan nasehat. Ucapan menjadikan ia tetap dalam keyakinan, tegar dalam melaksanakan kinerja prestatif-produktif dan selalu berada dalam trak atau jalur kebenaran dan konsisten dalam menjalankan kebenaran.
Memelihara setiap ucapnya membewa kepada sesuatu yang tidak bernilai, atau sebuah kesia-siaan belaka. Apakah ia mencari karunia Allah melahirkan berbagai persoalan. Ia tidak menyukai pembicaraan yang mencari aib atau kesalahan orang lain. Ia menyukai ucapan yang membuat dirinya mampu mengetahui kekurangan diri.
Dalam hal perbuatan Contoh sederhana adalah persoalan sampah. Seseorang yang mengetahui sinyal radar waktu dari sinyal Keimanan, ia tidak akan mau membuang sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan akan mengakibat sebuah rangkaian sistematis kerusakan merusak alam. Samapah akan masuk kedalam selokan yang mengakibatkan tersumbatnya selokan. Ketika selokan tersumbat maka genangan air menjadi tempat tumbuh berkembangnya nyamuk. Dari selokan akan mengalir ke sungai dan terjadi pendangkalan, pencemaran dan juga banjir yang mempunyai daya rusak luar biasa. Menjadikan orang miskin, fakir dan juga menghancurkan berbagai sendi kehidupan.
Inilah karakter yang berbanding lurus seorang yang terbentuk oleh solat sebagai sinyal pemberitahuan dari radar waktu Sang Pemenang Pembelajar. Ketika perbuatan dan ucapan yang tidak berguna ia terpelihara maka lahirlah karakter personal dan jamaah selanjutnya, yakni:
dan orang-orang yang menunaikan zakat, (Q.S Almu’minuun: 4)
inilah pembersihan diri dari sekat-sekat atau kotoran yang menempel pada akal budi sang pemenang pembelajar. Zakat pada asal kata berasal dari pembersihan. Ia membersihkan dirinya dengan berbagi bagi sesame. Ia memahami bahwa dengan mengeluarkan zakat ia telah menciptakan suatu gerak keadilan dengan menggerakkan rangkaian ekonomi melampaui 700 aktivitas ekonomi.
Dengan mengeluarkan zakat ia telah melakukan sebuah penciptaan kesejahteraan, persamaan dan juga ketidaktundukan akan materi.
Sinyal ini memberikan peringatan dan juga sebagai sebuah pertanda bahwa Sang Pemenang Pembelajar pribadi yang siap menjadi pribadi yang tangguh, kuat dan belajar bagaimana menjadi pribadi yang belajar dari kehidupan. Ia belajar bagaimana berharganya karunia Allah yang diberikan bagi yang berkekurangan dan tidak berkecukupan. Inilah sifat agung yang menjadi karakter Sang Pemenang Pembelajar.
Dari aktivitas berbagi dengan sesame maka lahirlah karakter selanjutnya memelihara dorongan bagian dari fitrah biologis.
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. (Q.S Almu’minuun:5-6)
Ketika ia mampu mengelola fitrah biologisnya maka ia tidak mencari alasan untuk mencari selain yang menjadikan dirinya beruntung.  Tidak ingin mencari pembenaran-pembenaran lewat berbagai alasan dan argumentasi yang berdasarkan riset kajian. Hal tersbut mendapatkan azab yang pedih, menjadi pribadi yang tercela.
Azab yang peding berupa banyaknya persoalan yang menguras energy untuk menyelesaikan dari penyimpangan fitrah biologis. Munculnya berbagai penyakit seperti raja singa, AIDS, HIV. Persoalan ini berhubungan dengan persoalan lainnya berupa pelecehan dari sisi kemanusiaan. Menimbulkan banyak pembuangan anak, pengguguran kandungan dan penyakit mental lainnya.
Maka ia menjadi pribadi yang konsisten dengan memelihara tetap menjadi Sang Pemenang Pembelajar. Dan tidak mau mencari alasan karna ia tidak menginginkan perbuatan dan perkataan sia-sia, berupa:
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Q.S Almu’minuun:7)
Tidak melampaui batasan yang telah ditetapkan. Dengan mencari alasan-alasan dalam menyalurkan fitrah biologis telah banyak membuang waktu untuk mencari celah, cara dan metode. Kemudian melakukan perbaikan-perbaikan mulai dari kajian penelitian akademik, penerapan, perjuangan menjadi sebuah aturan, mendapatkan dukungan financial untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh penyimpangan dari fitrah biologis.
Inilah salah satu efek dari azab yang pedih, kerugian yang amat banyak dan melanda berbagai kalangan. Sinyal dalam radar waktu Sang Pemenang Pembelajar telah menuntun ia menyalurkan fitrah biologis pada tempat yang membuat ia menjadi berarti yakni istri yang secara sah di nikahi.
Terjadi efisiensi dalam ritme aktivitas sang pemenang pembelajar yang berkutat pada perbaikan terus-menerus akan kualitas diri dan bukan melakukan aktivits yang konsisten pada pengrusakan diri dan lingkungan akibat dari perbuatan mengabaikan sinyal radar waktu Sang Pemenang Pembelajar.
Dengan terpeliharanya dirinya dari perbuatan sia-sia yang menghabiskan energy dan juga sumber daya yang tidak ternilai, maka ia akan mampu memelihara sebauh kepercayaan. Menjadi pribadi yang menjadi panutan. Hal ini seperti yang di tegaskan:
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
.(Q.S Almu’minuun: 8)
Tentang amanah, ketika tidak mempunyai waktu untuk mencari alasan-alasan pembeneran perbuatan sia-sia, ucapan sia-sia, maka memelihara amanat yang dititipkan baik dari sang pencipta langit dan bumi, rasul dan orang-orang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Dalam sinyal radar waktu Sang Pemenang Pembelajar ia akan menjadi pengingat untuk menunaikan dan memelihara amanat-amanat sesuai dengan amanah yang diberikan. Tidak cukup waktu baginya untuk melaksanakan perbuatan yang mengakibatkan kehancuran penjualan, kerugian perusahaan, menyalahi perjanjian, merusak sesuatu yang baik. Ketika ia mampu menjadi pemilihara amanat maka muncullah sebuah karakter Sang Pemenang Pembelajar dalam budaya dan kebiasaan
dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. (Q.S Almu’minuun: 9)
Ketika solat telah menjadi sebuah habbit dan culture maka sinyal radar waktu akan mudah bergema dan memberikan peringatan terus menerus. Maka output yang di dapatkan Sang Pemenang Pembelajar adalah
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (Q.S Almu’minuun: 10-11)
Sinyal Keilmuan.
Sinyal pertama.
Terdapat dalam surat al-alaq 1-5. Inilah surat pertama yang Allah turunkan kepada Rasulullah saw di gua hira. Sebuah permulaan yang menghantarkan sinyal keilmuan bagi peradaban ummat Islam. Inilah permulaan wahyu dari rangkaian wahyu yang bernama al-Quran al Kariim.
Dalam radar waktu Sang Pemenang Pembelajar sinyal ini adalah sinyal pertama yang selalu hadir bagi dirinya untuk menjadi Sang Pembelajar sejati.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (Q.S al-Alaq: 1)
Apa yang di baca? Dan bagaimana membaca? Dan untuk apa membaca? Inilah pertanyaan yang mesti di jawab atas wahyu pertama momentum awal revolusi besar dalam rentang sejarah peradaban. Inilah sinyal keilmuan dalam radar waktu Sang Pemenang Pembelajar.
Yang di baca adalah Al Qur’an sebagai sebuah sumber ilmu pengetahuan dan alam semesta sebagai ciptaan Allah.
Alquran yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Quran al-karim, bacaan sempurna lagi mulia itu (Quraish Shihab, 2007)
Alquran mengandung 77.439 kosa kata, dengan huruf 323. 015 yang seimbang jumlah kata denan lawan kata dan dampaknya.
Bagaimana membaca? Maka kita akan memulai dengan memahami kata IQRA.
Kata iqra merupakan perintah pertama yang di tujukan kepada Nabi. Iqrak terambil dari akar kata yang berarti “menghimpun” sehingga tidak selalu harus di artikan “membaca teks tertulis dengan aksara tertentu’. Dari menghimpun, lahir aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui cirri sesuatu dan membaca baik teks tertulis maupun tidak (Quraish Shihab, 2007)
Iqrak berasal dari kata qaraan yang berarti menelaah meneliti. Dengan makna dan pengertian dari kata IQRA menjadikan sebuah daya dorong terus menerus untuk melakukan penelitian, penela’ahan dan juga penghimpunan-penghimpunan ilmu pengetahuan. Maka iqra dimulai dari penciptaan manusia.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (Q.S al-Alaq: 2)
Mengetahui dan mempelajari bagaiman manusia tercipta dari segumpal darah. Ayat kedua menstimulus untuk mengenal diri sendiri. Melakukan inwork looking atau melihat kedalam Kediri sendiri. Membahas dan mengkaji bagaimana mata bisa melihat di kala telinga juga bisa mendengar dan pada saat yang sama kulit mampu merasakan cuaca yang panas atau dingin. Ketika organ-organ tersebut bekerja maka organ lain secara otomatis membantu dalam menyuplai berbagai kebutuhan lainnya. Darah tetap mengalir kedalam mata, telinga, otak dan keseluruh tubuh. Darah mengalir di bantu oleh jantung yang terus menerus berdetak dan ginjal yang selalu membersihkan kotoran.
Dari mempelajari akan kejadian diri sendiri maka masuklah pada penelahaan ke luar, outwork looking yang dinyatakan dalam ayat ke-2
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (Q.S al-Alaq: 3)
Dengan komponen yang terdapat dalam diri manusia, maka dimulailah proses menelaah, meneliti, mempelajari dan mengkaji dengan mudah. Mata mampu melihat banyak hal untuk mempelajari. Telinga mampu mendengar untuk mengkaji dari sisi bahasa, komunikasi, suara. Otak mampu menyimpan berbagai informasi yang berguna.
Kemudian bagaimanakah kemurahan Allah mengajarkan Sang Pemenang Pembelajar, jawabannya adalah:
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (Q.S al-Alaq: 4)
Maksud kalam adalah: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Disinilah spirit sinyal ilmu di radar waktu Sang Pemenang Pembelajar. Ia akan mencintai dunia tulis menulis, membaca literature, buku dan juga membaca fenomena-fenomena alam yang bergitu indah dalam kerumitan dan kekomplekkannya.
Dengan perantaan kalam Sang Pemenang Pembalajar mendapatkan ilmu pengetahuan, saince dan juga berbagai kemudahan yang telah di nyatakan dengan perantaraan kalam kita banyak mengetahui hal-hal yang belum pernah di ketahui.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S al-Alaq: 5)
Manusia terlahir tidak mengetahui apapun, Allah mempersiapkan fitrah sebagai kekuatan awal untuk mendorong dan menjaga manusia. Kemudian menjadikan pendengaran, penglihatan dan juga hari sebagai alat untuk mengetahui banyak hal.
Sinyal kedua
Terdapat dalam surat al Qalam ayat 1-7
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,(Q.S al Qalam :1)
berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. (Q.S al Qalam :2)
Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. (Q.S al Qalam :3)
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S al Qalam :4)
Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat, (Q.S al Qalam :5)
siapa di antara kamu yang gila. (Q.S al Qalam :6)
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S al Qalam :7)
Sinyal Keikhlasan
Sinyal pertama terdapat pada surat ammuzammil 1-7
Diturunkan sesudah surat Al Qalam. Dinamai Al Muzzammil (orang yang berselimut) diambil dari perkataan Al Muzzammil yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan orang yang berkemul ialah Nabi Muhammad s.a.w.

Pokok-pokok isinya:
Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasullulah s.a.w. untuk menguatkan rohani guna persiapan menerima wahyu, yaitu dengan bangun di malam hari untuk bersembahyang tahajjud, membaca Al Quran dengan tartil; bertasbih dan bertahmid; perintah bersabar terhadap celaan orang-orang yang mendustakan Rasul. Akhirnya kepada umat Islam diperintahkan untuk bersembahyang tahajjud, berjihad di jalan Allah, membaca Al Quran, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, membelanjakan harta di jalan Allah dan memohon ampunan kepada Allah s.w.t. (Alquran Terjemahan. Departemen Agama)
Hai orang yang berselimut (Muhammad), (Q.S al Mudatstsir: 1)
bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),(Q.S al Mudatstsir: 2)
(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. (Q.S al Mudatstsir: 3)
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Q.S al Mudatstsir: 4)
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. (Q.S al Mudatstsir: 5)
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (Q.S al Mudatstsir: 6)
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (Q.S al Mudatstsir: 7)
Sinyal kedua. terdapat pada surat al mudatstsir 1-7
Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya :
Perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran; tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang ia usahakan.
Hai orang yang berkemul (berselimut), (Q.S al mudatstsir: 1)
bangunlah, lalu berilah peringatan! (Q.S al mudatstsir: 2)
dan Tuhanmu agungkanlah! (Q.S al mudatstsir: 3)
dan pakaianmu bersihkanlah, (Q.S al mudatstsir: 4)
dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (Q.S al mudatstsir: 5)
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (Q.S al mudatstsir: 6)
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (Q.S al mudatstsir: 7)
Perumpamaan ikhlas di gambarkan oleh Allah dalam surat al hajj ayat 31-32
Adapun sinyal yang mendeteksi musuh dan kerusakan dalam radar waktu sang pemenang pembelajar adalah……
Nantikan radar Sang Pemenang Pembelajar selanjutnya dalam Sinyal Kemusyrikan, Sinyal Kebodohan, Sinyal Kemunafikan, Sinyal Kemalasan.




Daftar Bacaan
Alquran terjemahan. Keluaran Depag
Soenarwo, M Brilianto M., Muahmamad Rusli Amin, M.A. Sehat tanpa Obat, Upaya hidup Sehat dengan aplikasi Rukun Islam, Jakarta: Pustaka Alwardi Cet. 1 2010
Syahmuharnis & Harry Sidharta. TQ Transcendental Quotient, kecerdasan diri terbaik, Jakarta: Penerbit Republika 2006
Tafsir Fi zhilalil Alqur’an.
Tafsir Al Azhar
TafsirAl misbah
Membumikan Alquran, Quraish Shihab

Tidak ada komentar: