Jumat, Maret 19, 2010

Ikan Menjual Keanggunan

Indah meliuk-liuk kekiri dan kekanan. Sesekali mengibaskan ekornya yang indah dan menawan dengan komposisi warna yang menawan. Gerakan ikan itu tidak bisa bergerak banyak untuk memperlihatkan kecantikannya, sebuah toples tidak besar dan juga tidak kecil menjadi tempat pemajangan.
Berbagai macam ikan hias terjejer rapi di atas gerobak penjaja ikan hias. Ada cupang, mas koki dan beberapa jenis ikan lainnya. Masing-masing asik di dalam genanga air yang tidak seberapa. Ikan-ikan adalah pesona keindahan dan symbol kenyamanan dalam dunia yang ia cintai.

Inilah sunnatullah ikan menjadi amat nyaman berada dalam zona bernama air. Ikan seperti seroang yang memiliki keyakinan yang benar dalam islam. Ia akan merasa nyaman dan tidak ingin berpisah dengan air imannya.

Seorang pembeli berhenti dan memakir mobilnya di pinggir jalan. Membawa seorang anak yang meminta ayahnya berhenti. Ayah saya mau membeli ikan hias untuk dipelihara di rumah. Sebagai seorang ayah yang mengerti tentang bagaimana mendidik anak bertanggungjawab. Ia bertanya benar mau beli ikan dan bertanggungjawab untuk memelihara dengan memberi makan secara teratur, mengganti air ketika telah sampai waktunya.

Mendapat pertanyaan seperti itu sang anak menjawab ‘saya akan bertanggungjawab ayah’. Ini adalah sebuah episode kecil tentang bagaimana menjadikan seorang anak membuat sebuah komitmen kecil yang mempengaruhi jiwanya nanti sampai dewasa.

Proses melihat, memperhatikan dan juga pertimbangan berpacu dalam pikiran sang anak. Kira-kira ikan mana yang akan di pilih. Karna keterbatasan pengetahuan tentang ikan yang kan di jadikan mainan nantinya di kolam atau akuarium.

Abang Pedagang ikan dengan telaten memberikan sebuah advis tentang ikan-ikan yang indah meliuk dalam bejana yang ada. Kalau ikan mas koki ia adalah ikan yang rawan stess. Kalau ikan cupang adalah ikan petarung dan menyukai tempat yang terpisah dari yang lainnya. Kalu ikan yang ini adalah ikan penyapu yang menyukai berada di dasar akuarium.

Dengan seksama dan masih dilanda kebigunang sang anak meminta pendapat ayahnya. Sang ayah juga berusaha dan memberikan penilaian akhir kapada anaknya untuk memilih ikan yang akan ia pelihara nanti.
Maka di pilihlah ikan cupang dengan warna keunguan yang indah meliuk dan terlihat garang. Hal ini untuk diperlihatkan pada teman-temannya nanti di sekolahan.

Beberapa rupiah berpindah dari tangan seorang anak yang diberikan oleh ayahnya uang untuk membeli ikan cupang kesukaannya. Dan inilah penglaris pertama hari ini yang telah beranjak siang kerna matahari telah tegelincir ke arah barat.

Akhirnya terjual juga, yang jelas minum kopi di warung tadi bisa di bayar dan juga sebatang rokok. Karna bekal makan siang mesti di stop dulu dan di jadwalkan untuk malam hari setelah membeli beras dan di masak sang istri tercinta.

Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Tidak ada komentar: