Jumat, Maret 19, 2010

Ku Pinang dengan Basmallah


KU PINANG
dengan BISMILLAAHIRRAHMAANIRAHIIM

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semuanya berpasangan begitulah Allah Swt menunjukkan kekuasaanNya untuk manusia yang mau memikirkan alam semesta, ada siang di temani sang malam. Ada atas yang ditemani oleh bawah. Terdapat kebaikan yang selalu di temani oleh kejahatan. Mengenal sunnatullah adalah betuk kebersyukuran seorang hamba kepada khaliknya.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Saw yang telah mengajarkan sebuah penyatuan yang melampaui penyatuan benda-benda materi. Menyatukan berbagai insan berlatang belakang berbeda, bukan karena ukuran yang di ciptakan oleh hasil pemikiran manusia sebagai makhluk. Menyatukan jiwa Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Azzahra karna tauhidillah yang melahirkan sebuah keluarga yang menjadi penyemai kebaikan-kebaikan akan keberlangsungan Islam yang tinggi.
Manusia terlahir adalah sebagai insan terbaik yang lahir dari sebuah perjuangan yang menyenangkan. Ada prosesi yang tidak bisa di nafikan bahwa manusia sebuah rangkaian prosesi alam yang inheren dengan sunnatullah alam semesta, berupa materi berbentuk nutrisi dan mineral dari bumi yang di gunakan oleh tumbuhan dan juga binatang sebagai mahkluk Allah Azza wajalla.
Lahir dari sebuah perpaduan nutfah yang merupakan bagian dari agresifitas yang mempresentasikan bagian terkecil dari fungsi kekhalifahan dan sebuah penantian ovarium yang mempresentasikan terkecil dari peran kehambaan. Terlahir yang sama-sama menjadikan manusia perpaduan yang unik dan menarik sepanjang kesejarahan kemanusiaan yang telah ada, sekarang dan di masa depan kemanusiaan. Tidak ada keserupaan identik manusia dengan manusia lainnya, walau terlahir kembar.
Terlahir dari manusia terbaik yang mampu mencapai terminal akhir di rahim. Menciptakan sebuah sel yang seiring waktu selama Sembilan bulan mampu membelah diri menjadi 1.000.triluyun sel lebih. Kemudian terus menerus membelah diri dan tidak pernah untuk berhenti. Berhentinya pembelahan diri sel tubuh biologis ketika ajal telah dicabut dari tubuh.
Terlahir sebagai manusia sempurna secara proses penciptaan. Perpaduan dari unsur bumi berupa jasad biologis dan juga unsur ilahi berupa ruh yang ditiupkan pada umur janin 3 bulan 10 hari dan ada pendapat lain 4 bulan sepuluh hari.
Inilah diri kita manusia perpaduan alam biologis kehidupan bumi yang terdiri dari nutrisi, mineral dan zat-zat essensial lainnya yang di olah melalui sebuah mekanisme komplek yang saling berhubungan satu sama lain dalam mewujudkan ketaatan kepada Allah swt. Sementara itu manusia di berikan sebagian dari sisi Allah yakni Ruh yang mampu menjadikan manusia itu berbicara, berbuat, berprestasi dan juga melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Bagian inilah yang sering menjadikan manusia melebihi malaikat pada satu sisi.
Seorang Ayah dan Ibu menginginan hal yang terbaik untuk buah hati permata jiwa. Begitulah hukum sunnatullah dalam kehidupan ummat manusia. Ia yang lahir dari sebuah harapan dan perpaduan cinta kehidupan.
Di timang dan di sayang sepanjang waktu di sela nafas yang terus menerus masuk ke dalam rongga paru-paru. Jauh di rindu, dekat di cinta. Itulah bentuk kecintaan sang ayahanda dan ibunda. Kala ia mulai tumbuh dari umur berhari menjadi minggu, berminggu menjadi berbulan, berbulan menjadi bertahun. Tumbuh menjadi pribadi yang siap menjadi seorang ibu kehidupan, siap menjadi bapak kehidupan melanjutkan sunnatullah.
Menikah dengan hal yang sederhana,karna disana adalah perpaduan jiwa yang telah Allah jadikan menyatu di sebuah altar kesucian jiwa. Menikah dengan hal yang amat sederha, karna disanalah perpaduan cinta manusia yang sebenarnya yang kadang kala kita tidak menjadikannya sederhana.
Menikah denganhal yang amat sederhana, karna masih banyak di antara tetangga kita dan juga saudara yang masih mampu menyatakan tuhannya Allah yang miskin papa. Allah telah titipkan sedikit dari perbendaharaan kekayaannya untuk di olah dan dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa kita adalah yang di pilih untuk menjadi penyalur kebaikan tesebut.
Seperti sebuah sungai yang mengalirkan air kehidupan untuk dapat mencapai bagian akhir dari perjalanan yakni lautan kehidupan. Ketika sampai pada bagian itu terus melakukan perubahan untuk menjadi awan yang akan kembali menjadi rintik hujan yang tetap menjadi sumber kehidupan lainnya.
Hujan adalah sebuah anugrah yang di tunggu oleh banyak makhluk. Disanalah kehausan terselesaikan, disanalah retaknya tanah persawahan di rekat kembali, disanalah tumbuhan-tumbuhan yang meranggas menjadi hidup kembali memberikan kehijauan untuk manusia.
Begitulah alam dengan kalimat Bismillaahirrahmanirrahiim menjalankan pertautan satu sama lain. Dengan kekuatan Arrahman dan Arrahim yang di sebutkan Allah maka jadilah kita manusia yang hari ini bagian dari rangkaian kehidupan.
Tumbuh besar dengan berbagai rona dan corak dari perpaduan dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyanyang menjadikan alam di tundukkan kepada kebutuhan dan keperluan manusia.
Amat banyak kebutuhan manusia yang alam berikan demi sebuah sujud kepada Allah. Air yang kita minum setiap hari tidak akan pernah menjadi bencana terbesar dengan kehendak Allah. Air tidak memberontak menjadi badai di dalam tubuh. Begitu air memasuki rongga mulut ia telah menjadikan bakteri kebaikan di dalam lidah berkembang biak. Menjadi sebuah dehidrasi dari tingkatan sel menjadi hidup kembali.
Begitu juga makanan yang bertasbih dan betahmid kepada Allah swt. Ia menjadi penopang untuk perut dan juga system pencernaan untuk menopang tubuh yang mampu menjadi hamba Allah dan tidak menjadi pembangkang. Maka ketika alam bertasbih dan kita tidak ikut bersama mereka ia adalah sumber penyakit utama dalam kehidupan kita.
Sebelum memasuki sebuah gerbang bernama pernikahan sebagai sebuah bentuk ubudiyyah yang menggenapkan separuh agama dari manusia yang di ciptakan berpasang-pasangan. Berpasang-pasangan adalah hal yang terhebat dalam sejarah kemanusiaan.
Adam sebagai manusia pertama dari ras kemanusiaan sekarang amat merindukan pendampingan yang mampu menentramkan jiwa. Allah ciptakan pasangan dari diri dan jenis yang sama yakni Hawa. Perpisahan antara Adam dan Hawa terjadi ketika memasuki alam dunia. Pertemuan itu di gambarkan secara baik dan apik dalam kisah padang arafah.
Sejarah Yusuf dan zulaikha sebagai sebuah epic yang amat indah Allah gambarkan dalam surat Yusuf yang bercerita bagaimana sebuah lompatan cinta yang berawal dari sebuah cinta dari hasrat bilogis menjadi sebuah cinta berlandaskan cinta kepada Allah dan menjadikan sebuah episode terintah dalam al-Qur’an.
Dan masih banyak kisah-kisah pertemuan belahan-belahan jiwa dalam mewujudkan sifat Allah Arrahman dan Arrahiim. Menyatu dan beriringan dalam kehidupan berpadu melintasi berbagai batasan-batasan hambatan, kendala, tantangan kehidupan dengan sebuah implementasi kalimat agung dan indah yakni Bismillaahirrahmanirrahiim.
Sebagai sebuah prosesi awal yang telah menjadikan tonggak yang di ridho dalam sebuah etika kehidupan maka dengan ini sesuai dengan gerak alam semesta yang bertasbih dan bertahmid dengan cara yang Allah telah gariskan untuk matahari menyinari setiap hari. Bulan yang mempengaruhi siklus gelombang pasang lautan.
Bintang-bintang yang berkedipan di malam sebagai panduan bagi para nelayan. Tumbuh-tumbuhan yang selalu memberikan keindahan dan juga energy bagi kehidupan. Dan seluruh gerak kosmis atom-atom kehidupan dengan mengucapkan Bismillahirrahmirrahiim ku pinang belahan hati yang Allah telah tetapkan sebagai sebuah pertemuan yang membahagiakan untuk menggenapkan setengah agamanya.
Ku nikahi dengan Alhamdulillahirabbil’alamin
Pernikahan yang terbaik dalam kehidupan adalah pernikahan karna cinta dan benci berlandaskan Cinta dan benci karena Allah Azza wajalla. Sebagaimana Allah telah tetapkan atas penyatuan banyak pasangan ciptaannya.
Menikah adalah jalan tepat dan terbaik untuk membuktikan sebuah keimanan seseorang. Menikah merupakan sebuah proses pewujudan kesempurnaan manusia. Menikah untuk memperbanyak dan memperkuat ummat Islam yang menjadi ummat terbaik.
Melanjutkan keturunan dari bangsa yang Allah dan Nabi Muhammad menjadi dasar berangkat dan berpijak dalam seluruh aspek kehidupan. Dan menikah bagian menjaga keutuhan manusia-manusia unggul sebagai khalifah dan hamba Allah hingga hari kiamat.
Pernikahan menjadikan manusia dapat merasakan manis, indah, mempesona dan pencapaian titik spiritualnya kepada Allah yang berhubungan dengan dimensi kemanusiaan yang sesungguhnya.
Aku mencintai seseorang dan berazzam kepada Allah untuk dapat membuktikan bahwa inilah bagian terbaik dari ummat dengan berangkat dari keteladanan oleh Rasulullah saw dalam bentuk pernikahan-pernikahan para sahabat dan kaum muslimin yang berlandaskan keimanan. Landasan tauhid dan juga merupakan pembuktian iman kepada Alquran. Pencapaian pemikiran intelektual propetik dan kecerdasan emosional yang matang.
Landasan iman memberikan sebuah perekat dasar bahwa ia akan bertanggungjawab bukan kepada manusia semata, namun berkayakinan bahwa semua perbuatannya untuk yang menguasai/raja diraja langit dan bumi serta apa yang terdapat di antaranya.
Landasan tauhid membuktikan bahwa dengan kebenaran sejati ia menjadikan dirinya terpelihara dari motof, motivasi dan dorongan sesaat dari aspek dunia dirinya berupa biologis, status social.
Landasan pemikiran intelektual propetik menjadikan sebuah pernikahan adalah jenjang mensyukuri karunia akal budi. Kekuatan akal budi mengarahkan seseorang untuk melakukan hal-hal terbaik berdasarkan pemikiran-permikiran yang berhubungan dengan kebaikan, berhubungan dengan karya-karya prestatif, karya produktif, karya perbaikan terus-menerus.
Landasan kedewasaan emosional karna hal yang telah inheren dengan kehidupan sebagai manusia seutuhnya yang memiliki rasa tanggungjawab, memikil beban amanah, berani dalam kebenaran. Kedewasaan emosional di topang keinginan untuk membentuk sebuah ikatan yang sesuai dengan fitrah dan diridhoi oleh Allah Swt:
Sebagai bentuk ubudiyyah yang telah Allah gariskan. Menikah adalah bentuk nyata seseorang menjadikan Allah sebagai sembahan dan juga sebagai tempat meminta tolong. Begitu dalam setiap kalimat Iyya kana’budu waiyyakanasta’in. Kepadamulah kami menyembah dan kepadamulah kami minta tolong. Pernikahan adalah bentuk implementasi sebuah komitmen penyemabahan kepada Allah swt dan bentuk minta tolong kepadanya melanjutkan generasi kaum mukminin yang membesarkan nama Allah di dunia yang semakin gelap.
Menikah adalah kebutuhan dasar
Menggenapkan setengah agama. Bahwa Allah yang menjamin ketersediaan rezki bagi seluruh makhluk ciptaannya. Banyak kisah dan juga sejarah yang membuktikan bahwa sebelum menikah seseorang mendapati hidupnya tidak memiliki apa-apa. Melakukan usaha, bekerja dan pencarian karunia ilahi, namun semua tidak memberikan apa-apa. Mengalami kegagalan dan juga lebih banyak persoalan-persoalan. Namun setelah menikah maka kehidupan itu kembali tertata, menjadi pasangan yang mampu memberikan yang terbaik dari semua lini kehidupan yang ada.
Melapangkan rezki. Pernikahan adalah sebuah jawaban persoalan-persoalan yang terbaik akan permasalahan yang diakibatkan dorongan dari fitrah biologis manusia yang inheren dengan perkembangan hormone-hormon pada tubuh. Banyak bencana yang diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk berdamai dengan dorongan biologis.
Kasus bunuh diri yang dilakukan sering berawal dari tidak terpenuhinya kembali kebutuhan biologis yang telah dimulai dengan cara yang tidak halal. Kekacauan berfikir dengan sulitnya sebuah perlangsungan pernikahan diakibatkan oleh permasalahan-permasalahan adat dan kebiasaan yang menghalangi sesorang.
Kerusakan dan juga bencana dalam dimensi kehidupan sering di akibatkan oleh menyimpangnya seseorang dari fitrah kemanusiaannya sendiri. Berpasangan secara halal dan sesuai dengan kaidah norma seringkali memberatkan bagi banyak pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
Penghalang tersebut terdiri dari. Pertama. Menikah itu membutuhkan sebuah biaya yang besar. Banyak pemuda dan pemudi kemudian berfikir ulang untuk menikah secepatnya. Alasannya adalah biaya pernikahan amat memberatkan yang menghabiskan sekian puluh juta. Kondisi mereka sekarang berada pada awal merintis usaha yang tidak di topang oleh kondisi kondusif dalam banyak bidang. Banyak pemuda dan pemudi takut menikah karena baru merintis sebuah karir dan tak jarang mesti menunda karna ada sebuah perjanjian kerja dengan pihak perusahaan. Takut menikah karna nanti pihak keluarga menginginkan sebuah perhelatan yang menjadikan keluarga masuk dalam kubangan hutang, hutang ribawi, menjual asset yang berharga untuk sebuah perhelatan sederhana.
Minikah adalah keutuhan & peneguhan iman
Dalam rukun iman yang kita yakini adalah bahwa beriman dengan alQuran adalah bagian tidak terpisahkan. Beriman membutuhkan proses yang menyeluruh dari 24 jam kehidupan manusia yang bergabung dalam ummah.
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (Q. S Annisa: 4)
Kemudian Allah melanjutkan dalam surat Annur
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Annur: 32)
Sunnatullah
Setiap sesuatu Allah telah tetapkan pasangan. Ketika ada malam maka pasangannya adalah malam. Ketika ada maka pasangan adalah tidak ada, ketika atas maka pasangannya adalah bawah, ketika ke kanan maka pasangannya adalah ke kiri.
Begitu sunnatullah telah Allah tetapkan bagi alam semesta dan apa yang berada di dalamnya dan ketika menyalahi sunnatullah maka pada saat itu masuk pada pengingkaran dan tertutupi dari kehendak universalitas hukum Allah pada alam.
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S Arrum: 21)
Keberartian seseorang
Dalam hubungan social kemasyarakatan seseorang menjadi ada dalam keberadaan ketika telah menjadi pasangan yang sah. Namun sering menjadi tidak bagian dari sebuah masyarakat atau ummah yang belum menjadikan dirinya menggenapkan dengan menikah.
Inilah fitrah kemasyarakatan dan merupakan hukum sunnatullah dalam kehidupan. Fitrah bahwa seseorang merupakan bagian yang ada ketika ia adalah melanjutkan dalam membina hubungan.
Pelanjut kehidupan
Inilah hukum ketetapan manusia yang melahirkan generasi pelanjut kehidupan manusia dan juga pelanjut perjuangan islam sebagai rahmatal ‘alamiin.
Seperti perpaduan dari bunga dengan bunga yang dibantu oleh kupu-kupu kehidupan atau lebah yang kahirnya menjadikan sebuah bekal benama buah yang memiliki biji sebagai pelanjut generasi sebuah bunga. Dari satu bunga menjadi bunga yang banyak member kehidupan dan pemandangan indah bagi yang menikmati kehidupan.
Wanita dalam prespektif
Secara garis besar, wanita-wanita yang telah menikah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan
Wanita yang bertambah cantik setelah menikah. Yaitu yang pandai memberikan spirit perjuangan kepada suaminya, dan pandai menjaga kecantikannya dengan baik agar selalu terlihat cantik. Wanita ini adalah wanita yang berangkat menikah karena ibadah dan membuktikan keimanan dan menjadi partner kehidupan wang mewujudkan sakinah mawaddah wa rahmah.
Inilah wanita yang direkomendasikan oleh rasulullah lewat hadist beliau. Maka nikahilah wanita karna kecantikannya, keturunannya, harta bendanya, dan terakhir karna kesholehannya. Maka pilihan terakhir adalah yang pilihan terbaik.
Wanita yang sama sekali tidak berubah penampilannya. Artinya, tetap berpenampilan sama baik sebelum maupun sesudah menikah. Wanita dengan tipe ini pada umumnya juga mengkhawatirkan semua, apalagi mereka yang mengharapkan adanya perubahan (perbaikan) pada suaminya dengan pencapaian materi yang sebagai perlambang gengsi dan juga keterpandangan.
Wanita yang selalu menjadi keluhan para suami. Yaitu yang sama sekali tidak memperhatikan penampilanya setelah menikah. Sekalipun diakui bahwa kecantikan seorang istri tidaklah terletak pada penampilannya saja, tapi juga pada jiwanya, namun kita juga tidak dapat memungkiri bahwa penampilan. (di kutip dari buku 55 nasehat bagi wanita sebelum menikah Dr. Ikram Thal’at)
Cinta untuk pernikahan
Cinta yang sempurna bukanlah cinta yang muncul sesaat, akan tetapi cinta yang muncul dalam waktu yang cukup lama yang tumbuh dari pergaulan yang di dasari dengan saling mengerti, jujur, lemah lembut dan menjaga perasaan. (Quraish Shibab, dalam pengantin berkalung al-Quran)
Cinta yang sempurna di landasi oleh daya ungkit. Pertama, Transendent atau nilai- keesaan Allah Swt. Kedua, Spiritual nilai-nilai yang diyakini oleh lintas agama dan kepercayaan. Ketika, kecerdasan emosional yang berangkat dari kesadaran diri untuk mmemberikan yang terbaik. Keempat, kematangan intelektual. Mengerti tentang efek dari sebuah keputusan baik efek kebaikan bagi orang lain dan kehidupan. Mengetahui efek negative dari penyimpangan sebuah fitah dan hukum yang berlaku.
Who am I?
Muhammad Yunus adalah anugrah terindah Allah untuk dinNya yang lahir dari rahim keluarga yang mendambakan anak sholeh genius yang mampu menjadi penolong/pelita/cahaya bagi sesama dalam ruang peran kehidupan sekarang dan masa depan. Lahir dari pasangan Ali Nudin St. Bagindo dan Nurjasmi. Memiliki saudara 1 orang bernama Zurhuriati.
Menjadi suluah bendang dalam nagari, cadiak pandai jo alim ulama itulah do’a dan harapan dari kakek, nenek dan juga orang tua yang sering berulang-ulang disampaikan dari semenjak kecil sampai hari ini telah memasuki ranah kehidupan kedewasaan.
Terlahir di daerah canduang teryanggal 21 desember 1982, dibulan rabiul awal tanggal 15. Dibesarkan di daerah tepi gunung merapi. Ikut hijrah merantau dibawa orang tua. Terletak di tepi hutan dan perbukitan bernama bukik cakua di Korong Padang Ambacang nagari Ketinggian. Kab. 50 Kota, Sumatera Barat.
Hidup dalam suasana alam pedesaan dengan berbagai kearifan alam persawahan, hutan belantara. Tumbuh dari sebuah dedikasi seorang petani sederhana. Kemudian dilanjutkan hidup di ranah transaksi bernama pasar sarilamak seiiring dengan orang tua memulai usaha jualan barang harian.
          Melanjutkan sekolah di pesantren Thawalib Padangpanjang selama 6,5 tahun dan menyelesaikan di kauman Muhammadiyah. Termasuk dalam rombongan punggawa pendobrak kebekuan persoalan pada keberpihakan kemana antara kebenaran dan ketidakbenaran.
Alhamdulillah melanjutkan ke jenjang pendidikan S1 dengan jurusan Manajemen dengan konsentrasi sumberdaya manusia. Jurusan ini bernaung dalam Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Sumatera Barat dan diwisuda pada tanggal 24 November 2007.
Mempunyai pengalaman kerja sebagai Manager Utama Baitul Mal Wattamwil (BMT) Baiturrahman di nagari Lasi Kec. Canduang Kab. Agam dengan cabang di Pasar Pakan Kamih Kamang dan Garegeh Kota Bukittinggi. Yang hari ini masih memiliki saham mayoritas dan sebagai kekuatan pembebasan masyarakat dari rentenir.
Pernah bekerja pada perusahaan distribusi rokok yang memberikan pembelajaran bahwa ternyata pemiskinan ummat islam lewat rokok dan system yang mendukungnya amat luar biasa. Belajar bagaimana mengelola sebuah bisnis distribusi.
Ia adalah anugrah kehidupan untuk mampu memberikan yang terbaik di zaman ia berada. Meninggalkan jejak rekam sejarah yang terbaik yang menjadi katalisator kebaikan bagi ummat muslim hari ini dan mendatang. Langkah hidupnya sudah ia infakkan di jalan Allah Swt.
Filosofi diri
Sang Pemenang Pembelajar
Sang pemenang adalah mereka yang tidak sekedar mampu memenuhi panggilan azzan sebagai sebuah pertanda untuk membentuk kualitas diri terbaik, karna dalam azzan ada panggilan Hayya ‘alashsholaah dan hayya ‘alafalah. Marilah solat dan marilah mendapatkankan kemenangan. Namun ia adalah pembentukan karakter manusia yang bercirikan menjauhkan sikap, perbuatan dalam kemungkaran dan kekejian dalam hampir segenap aspek kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Ibadah solat adalah ibadah penjemputan khusus dari pada ibadah yang lain. Inilah cirri pembeda seorang mukmin dengan kafir. Inilah cirri khas sang pemenang yang mampu memprioritaskan tauhid dan kehambaannya ketimbang kebutuhan kehidupan di dunia dan mendapatkan kemenangan di waktu-waktu yang telah di tentukan.
          Solat adalah sebuah pernyataan dan deklarasi bahwa hidup tidak bersahabat atau berbuat dalam menyalahi kebenaran. Solat mempunyai dimensi mendatar (horizontal) dengan perilaku yang tidak mungkar (mengingkari) kebenaran alquran dengan melakukannya dalam ruang kehidupan. Solat menjadikan seseorang tidak berbuat keji yang merusak kehidupan orang lain.
Dari deklarasi Kehambaan Allahu Akbar kemudian melakukan proses kehidupan solat yang di tutup dengan salam. Rankain solat membentuk pribadi yang konsisten menyelesaikan tahapan-tahapan secara baik dan sempurna. Maka inilah dasar berangkat Sang Pemenang.
Sang Pembelajar merupakan terjemahan dari sebuah pemahaman, pengetahuan akan begitu agungnya Al-quran yang diturunkan di malam paling mulia 1000 bulan atau 83 tahun. Di turunkan di bulan terbaik, bulan pengampunan, bulan penyucian dan bulan penuh keberkahan.
Alquran yang turun pertama kali dalam surat al-‘Alaq ayat 1-5 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Inilah ayat sebagai daya ungkit dan dorong sang pembelajar. Dalam filosofi minangkabau ada sebuah pepatah yang menjadi ayat kauniyyah yakni “Alam takambang jadi guru”
Dari perpaduan diatas maka lahirlah sebuah kata yang Insya Allah menjadi salam pembuka di lingkungan usaha yang telah dirintis dan juga akan berkembang, lingkungan pendidikan dan pelatihan sebagai penghasil sumber daya insane di Universitas Kehidupan INECHA, lingkungan lembaga amil zakat dan kemanusiaan berbasis mesjid Baitul Muslimin MUZAKKI.
“Sang Pemenang Pembelajar”
Aksi dalam implementasi
Dengan izin Allah dan ketetapan Allah dahulu, hari ini di masa depan insya Allah telah mendirikan
Dalam Dunia Bisnis
1.   Rumah Sehat & Apotik Herba Syifaau Mumtaz dengan versi online.
Dalam perjalanan tahun pertama dengan jual beli herba dan layanan terapi yang dikemas dengan kegiatan Cek Kesehatan 2009 dan Cerdas Sehat-i
2.   “Madinatul ‘Ilmi” Butik al-Qur’an, Tafsir, Hadist dan buku bermutu.
Usaha jual beli cicilan SIFAT (Shiddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah dan Tabligh) dengan model cicilan mudah seribu sehari dengan DP terjangkau. Akad dengan ketentuan harga jual beli di depan.
Dalam Dunia Pendidikan dan Pembelajaran
1.   Menggagas Universitas Kehidupan Insani Entrepreneurship Charity. Sebagai sebuah lembaga yang menfocuskan untuk melahirkan generasi Pengusaha dari anak Yatim dan Piatu sebagaimana contoh terbaik pebisnis Yakni Rasulullah Saw. Melahirkan Ahli terapi Pengabatan Thibbun Nabawi. Melahirkan para motivator-motivator Sang pemenang pembelajar.
2.   Menuliskan percikan ilmu dan hikmah dari kehidupan sebagai sebuah pembelajaran. Beberapa naskah dalam tahap negosiasi dengan beberapa penerbit. Naskah ini berisi postingan kata bijak, hikmah dan catatan di www.muhamadyunus.blogspot.com, www.bmmuzakki.blogspot.com, www.syifaaumumtaz.blogspot.com dan Facebook Sang Pemenang Pembelajar
Dalam Dunia Pemberdayaan Kemasyarakatan
1.   Mendirikan dan dalam proses penyusunan personel Baitul Muslimin MUZAKKI yang menfocuskan pada pembebesan tetangga mesjid dari jebarakan ribawi. Menjadikan mesjid sebagai sentral pemberdayaan ekonomi financial dengan pinjaman qardul hasan, zakat produktif lewat rangkaian ibadah solat subuh dan isya. Menjadikan mesjid sebagai sekolah utama pendidikan ummat lewat gerakan waqaf pohon yang akhirnya mesjid menjadi tempat mengadu bagi mereka yang kesusahan dan mampu membuka lapagan pekerjaan dalam “Mesjid Corporation” dan masuk dalam sebuah “Mesjid Brotherhood”
Prinsip dasar
·       Aspek Aqidah Spiritual
Berangkat dari nilai ketauhidan bahwa segala sesuatu dari Allah dan kembali kepada Allah swt. Beliaulah yang pemilik alam semesta, membuat, memelihara, memperbaiki dan memusnahkan.
·       Aspek Ekonomi Finansial
Bertekad untuk tidak menggunakan dana usaha dari pinjaman rentenir baik yang berhukum positif berupa perbankan konvensional, rentenir yang berkeliling. Karna telah jelas Allah nyatakan Haram. Mengelola usaha dengan prinsip bagi hasil atau aqad jual beli.
·       Aspek Pendidikan dan Pembelajaran
Mengedepankan dan mendeterminasi dengan Sang Pembelajar dari Alquran dan juga sunnah Rasul yang berbasis mesjid. Setiap kegiatan usaha mesti mampu mendekatkan orang kepada Alquran dan juga mesjid.
·       Aspek Sosial Kemasyarakan
Menjadikan usaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pegangguran. Setiap tindakan adalah membantu masyarakat dalam berbagai dimensi kehidupan.

Atas kesadaran diri dan juga fungsi dan peran dengan segenap kealfaan diri dan kelamahan manusiawi dengan ini ingin menjadikan Anak Bapak Haji Harmen dan Ibu Hajjah sebagai seorang Istri dengan proses awal meminang lewat tulisan sederhana dengan kekuatan dan keagungan kalimat.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan segenap kesadaran hati dan diri meminang wanita solehah bernama Hj. Sovianty, S.H dengan Alasan:
Pertama, Aspek penanaman dasar aqidah. Hal ini berangkat dari cerita dan informasi yang ada. Budaya keluarga Bapak dan Ibu yang dibangun atas kesadaran ketauhidan untuk menjadikan anak-anak berpendidikan agama minimal di pesantren. Menjadikan solat subuh menjadi sebuah acuan bagi seorang Ayah mendidik anak-anaknya.
Kedua, Keluarga yang terbuka secara komunikasi antara Ayah dan anak, Ibu dan anak. Bagaimana seorang Ayah atau Ibu selalu berkomunikasi dengan anak, berbagi cerita, berbagi duka. Hampir ada setiap rentang waktu dalam satuan hari atau beberapa hari. Komunikasi keluarga yang melahirkan kedekatan dan juga keharmonisan.
Ketiga, Keluarga yang mensupport pendidikan dengan menyekolahkan sampai jenjang strata 1 dan magister. Dari beberapa anak Bapak dan Ibu 3 orang telah menyelesaikan Strata 1, Dalam pendidikan Strata 1 Ayank dan Mak Nor, Dan dalam jenjang pendidikan lainnya di tingkat SLTA, MTSN atau Pesantren.
Demikianlah surat ini sebagai sebuah bukti komitmen diri mencintai atas dasar Arrahmaan dan Arrahiim Allah Swt yang menjauhi hati, diri dan perbuatan dari mengingkari keyakinan diri. Mohon maaf atas kelancangan dan juga ketidaktepatan tata cara meminang dari saya.

Ayat Motivasi Hidup Sang Pemenang Pembelajar
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S Almul : 1-2)
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(Q.S Ali Imran;110)
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S Ali Imran 114)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Alam Nasyrah 5-8)
Demi masa sesungguhnya manusia dalam kondisi/ keadaan/ situasi/ kenyataan merugi. Ketercuali bagi mereka yang mempunyai keyakinan bersama (Aamanuu) dan mempunyai karya prestasif bersama, karya kebaikan team, karya produktif jamaah (‘amilushshalihaati). Saling memberikan nasehat dengan kebenaran dan juga kesabaran (konsistensi). Di terjemahkan lebih luas dengan bahasa berbeda dari Q.S al-‘Ash :1-3)
Jazakumullaahu kharitan ktasiran
Wabillahittaufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Muhammad Yunus, S.E
Sang pemenang pembelajar
Mihrab Mesjid Cilosari 17
12 Rabiul Awal 2010 H





Hari ini seperi bening sang air yang muncul dari sebuah mata air kecil di sebuah pengunungan, menelusuri lekuk pengunungan, melewati jurang, singgah di telaga, sungai, danau, dan perkampungan. Perjalanan ini akan bertemu banyak persoalan dan juga sampah-sampah kehidupan, namun ia akan tetap memberikan kehidupan, walau setalah sampai di lautan dan menguap menjadi awan di langit kehidupan ia kembali menjadi hujan


Hidup ibarat padi di sawah, pada awalnya adalah sebutir, direndam di di dalam air beberapa hari, di tabur di persemaian, di pindahkan kesawah, tumbuh menjulang, berbunga, berbuah dan kemudian di panen dan berguna. sebahagian tidak sampai pada proses akhir. Berbuah namun tak berisi inilah sisi lain dari hidup yang tak berprestasi


Semalam kulihat peta Indonesia, dan ku bertanya Indonesia seperti apa yang akan kulukis dalam kanvas kehidupanku, dan ku bertanya Indonsia bagaimana yang akan ku pahat dalam patungku, ku bertanya Indonesia mengapa yang akan ku coret dalam tulisan kata-kata, Indonesia adalah aku sang Indonesia..

Top of Form


"Kuntum khaira ummah" sebuah penyataan sikap dari potongan firmanMu diantara firman-firmanMu yang tak bergeming oleh palapukan zaman, namun ketika kulihat dan rasakan dan kudapati pernyataan tersebut seakan tidak menapak kuat seperti akar pohon besar di dalam dunia realitas ummat (bangsa) muslimin, adakah yang salah dalam kekuatan firman-firmanMU?

Tidak ada komentar: