Kamis, Maret 04, 2010

IQRA

Pada saat rasul masih berada di gua hira. Maka datanglah malaikat jibril dengan langsung medekap beliau. Iqra! Kemudian rasul menjawab ma ana biqori. Iqra… maka di mulailah sebuah langkah revolusi peradaban berdasarkan bimbingan wahyu ilahi.

Wahyu pertama yang di sampaikan jibril kepada nabi adalah sebuah dasar utama bagi landasan ilmu pengetahuan yang amat indah. Rasulullah di perintah untuk melakukan hal besar yakni Iqra!
Secara perlahan dan periodic al Qur’an turun yang secara proses turun terbagi dalam dua periode besar yakni Makkiyah dan Madaniyyah. Makkiyah adalah ayat-ayat yang Allah turunkan kepada nabi ketika beliau berada di Makkah. Titik berat Ayat ini adalah aspek perbaikan akhlaq dan tauhid.

Madaniyyah adalah ayat-ayat yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau telah hijrah ke Yatsrib atau Madinatul munawwarah. Kandungan ayat-ayat menitik beratkan pada system ekonomi, pemerintahan, hukum dan aturan kehidupan pada ranah syariat.

Apa yang di baca? Dan bagaimana membaca? Dan untuk apa membaca? Inilah pertanyaan yang mesti di jawab atas wahyu pertama momentum awal revolusi besar dalam rentang sejarah peradaban.
Yang di baca adalah Al Qur’an dan alam semesta sebagai ciptaan Allah.

Alquran yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Quran al-karim, bacaan sempurna lagi mulia itu (Qurais Shihab, 3)
Alquran mengandung 77.439 kosa kata, dengan huruf 323. 015 yang seimbang jumlah kata denan lawan kata dan dampaknya.

Bagaimana membaca? Maka kita akan memulai dengan memahami kata IQRA.

Kata iqra merupakan perintah pertama yang di tujukan kepada Nabi. Iqrak terambil dari akar kata yang berarti “menghimpun” sehingga tidak selalu harus di artikan “membaca teks tertulis dengan aksara tertentu’. Dari menghimpun, lahir aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui cirri sesuatu dan membaca baik teks tertulis maupun tidak

Menurut KH. Toto tasmara dalam bukunya Membudayakan Etos Kerja Islami. Membagi kata iqra dalam bahasa arab menjadi sebuah singaktan dari aIif di lambangkan dengan Allah sebagai awal kesemua menelaah, menghimpun.

Karena Allah adalah sumber motivasi keabadian , ketulusan melampaui sumber motivasi yang hanya sebatas pencapaian materi, popularitas, nama baik, citra dan pujian di depan manusia Para generasi terbaik islam adalah mereka yang melakukan IQRA untuk menjadikan diri mereka orang yang terbaik dengan mengikuti sumber motivasi utama yakni Allah SWT.

Huruf Qaf di lambangkan dengan Alquran. Hidup seseorang bersumberkan dengan al quran. Berekonomi menggunakan ekonomi alquran, berpendidikan berpendidikan al-quran. Bersosial bersosialkan alquran.
Hari ini kita masih belum mampu untuk hijrah secara menyeluruh kepada ekonomi alquran. Ekonomi yang mengharamkan riba dan juga terlibat di dalamnya, baik sebagai pengguna kredit, meletakkan tabungan atau malah menjadikan saluran untuk usaha. Hal ini di sebabkan bahwa kita dengan karunia aqal dan alquran sebagai sumber kejeniusan telah dilupakan dan terlupakan.

Banyak generasi islam yang lahir dari rahim-rahim ibu muslim jenius, berbakat, hebat dan telah menjadi bintang dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Menjadi tokoh besar, pemimpin di berbagai level baik perusahaan, pemerintah, lemabaga dan sebagainya. Namun, kesedihan kita adalah tidak berbuat banyak dengan menginfakkan kecerdasan untuk membuktikan kebenaran al-quran sebagai sebuah system perekonomian, system pendidikan, system social, system plitik, system hukum.

Amat sunguh menyesak di dalam dada. Ketika buku pelajaran anak-anak kita. Buku teks perkuliahan kita. Buku-buku yang kita ajarkan dan juga buku yang kita belikan menjauhkan generasi islam dari panduan alquran. Jarang kita temui buku pelajaran yang didepannya di kutip ayat alqur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kemudian di bahas melihat fenomena yang ada dan kemudian memberikan sebauh penutupan menjadi manusia yang terbaik.

Kemanakah generasi cerdas, genius, berbakat, anak indigo ummat islam?? Telah masuk dalam system pendidikan yang menjauhkan dari alquran. Diberikan proteksi beasiswa penuh, di berikan fasilitas untuk melakukan penelitian dan juga semua kebutuhan kehidupan.

Huruf Ra di lambangkan dengan rabbul alamin. Inilah pencapaian tertinggi yang di harapkan dari ummat islam dengan Allah sebagai sumber motivasi utama. Alquran sebagai sebuah tuntunan penerapan dan juga kajian. Maka visi one village (satu kampung) dengan satu system, satu mata uang, satu hukum, satu kebersamaan telah Allah letakkan dasarnya di wahyu pertama bernama IQRA.

Visi ini telah ada semenjak 14 abad yang lalu ketika rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hira.
dan Alif terakhir sebagai dengan mengakhir hidup Karena Allah. Seperti sebuah tawaf kehidupan bahwa tidak ada yang terluput dari semua itu. Datang dan kembali hanya kepada Allah swt. Allah adalalah harapan, tujuan, persembahan, pengabdian, ketundukan dan kepasrahan dengan alquran sebagai pedoman di setiap detik-detik kehidupan, di setiap bait-bait keputusan kita, dan di setiap transaksi-transaksi kita, di setiap ucapan dan tausiyah kita, di setiap goresan catatan kita.

IQRA telah mengilhami banyak peradaban di dunia. Eropa hari ini adalah eropa yang pernah islam sinari dengan spirit IQRA. Musuh-musuh islam amat mengerti dan membuktikan kata IQRA dan menjadikan mereka bangsa menguasai ilmu pengetahuan, sain teknologi. System perekonomian dunia, digitalisasi yang kita hanya bisa menjadi penikmat saja.

Membaca telah menjadi budaya yang menghantarkan bangsa jepang mampu menjadi bangsa berpengatahuan tinggi. Hampir setiap orang di taman membaca, dan malu kalau tidak membaca.
Akan berbanding terbalik dengan kontek kita sebagai ummat islam. Kita akan senang berinteraksi dengan membaca bagaimana pergerakan si a dan kisah si b dalam sinetron ini dan itu. Tidak ada tergerak hati untuk membaca, menghimpun beberapa hal yang menjadikan keluarga yang intelektual religious.

Jarang bahkan sulit untuk kita cari kembali rumah yang sesudah solat subuh atau magrib suasana yang membaca alquran, ayah menjadi imam dan kemudian melakukan tadabbur alquran. Karna amat jarang alquran terjemahan dan juga buku-buku tafsir dan kitab sunnah di rumah tangga kaum muslimin hari ini.
Bagaimana membudakan membaca dalam keluarga.

Pertama. Komitmen dari Ayah dan Bunda untuk merancang kegiatan membaca alquran dan terjemahannya. menjadikan keluarga cinta buku, cinta ilmu.

Kedua. Membawa anak-anak ke pengajian mengupas tentang ayat-ayat alquran. Biasakan mengajak mereka untuk mendalami dengan mendatangi khazanah intelektual

Ketiga. Membuat mading keluarga sebagai bentuk kompetisi positif keluarga. Masing-masing memberikan catatan, tulisan, sugesti dan juga motivasi. Seorang ayah akan menulis di madingnya, seorang ibu akan menulis resep makanan sehat cinta di mading keluarga.

Keempat. Jadikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengembara akal fikiran dan di tunggu jawaban dari masing-masing.Gunakan pertanyaan sederhana seperti ketika kita selesai makan. Bagaimana sebutir nasi bisa sampai di piring kita? atau bagaimana cara kerja lambung mengunyah makanan kita dan banyak pertanyaan lainnya.

Kelima. Saling menghargai dan memuji bagian keluarga yang membaca, menulis. Seorang ayah akan berkata ayah senang melihat dirimu membaca. Seorang ibu akan bertanya terangin sama ibu apa yang telah engkau pelajari anak, ibu ingin mendengar dan belaja dari dirimu. Sebuah keluarga indah nan bahagia.

Keenam. Sisihkan dari pendapatan keluarga untuk membeli buku, tafsir, hadist dan sebagainya yang kelak menjadi pustaka keluarga. Beri anak tanggung jawab sebagai pengelola dan juga ikut menentukan buku apa yang akan di belinya setelah melakukan musyawarah bersama. Untuk ayah dengan ini berhenti merokok. Untuk Ibu berhenti memberli baju baru, perabotan baru. Lebih baik untuk membeli tafsir, kitab hadist, buku yang menjadikan kita ummat soleh genius. lebih Rp. 300.000 seorang ayah menghabiskan pendapatannya untuk membeli rokok. Lebih Rp. 100.000,00 ibu ibu membeli hal-hal yang tidk di butuhkan, seperti baju baru seharga 30.000,- perabatan ini dan itu. dan lebih baik membelikan buku.

Ketujuh. Mengurangi menonton televise kecuali kegiatan edukasi yang mencerdaskan dan mendekatkan diri kepada alquran dan meningkatkan keimanan.
Semoga bermanfaat tulisan singkat ini.

Kedelapan. Memanfaatkan teknologi Facebook untuk mencari teman-teman yang berkmitmen dalam pencerdasan, pendidikan kepada al-quran, sunnah dan ilmu pengetahuan. Jika ada tulisan atau postingan bagus. Copy dan kirimkan sebagai pesan atau wall atau di print dan diberikan sebagai hadiah atau di tempel di mading keluarga cerdas sehat-i.

Salam sang pemenang pembelajar

Muhammad Yunus
catatan. Semua catatan kami baik Baitul Muslimin MUZAKKI, Universitas Kehidupan INECHA, dan semua yang ada di wall FB Muhammad Yunus Full, adalah bentuk berbagi. Silahkan untuk di print, di share untuk membuktikan bahwa kita adalah ummat terbaik yang Allah siapkan bagi manusia.

Tidak ada komentar: