Jumat, Maret 19, 2010

are you branded?


Brand is not Identity but it is corporate life and soul.
Ketika kita menonton televise terdapat jeda iklan. Kemudian kita melihat ada beberapa logo yang di sampaikan, produk ini adalah buatan ini dan itu. Kita kenal dengan beberapa susu yang mempunyai nama ini dan itu. Kemudian kendaraan yang sering kita gunakan secara fungsi adalah memudahkan mobilisasi kita kemana pergi. Di kendaraa tertera nama produk ini dan produk itu.
Begitu juga dengan Handphone yang kita gunakan adalah sebagai alat komunkasi yang memudahkan kita dalam menghubungi orang lain. Di produksi oleh berbebagai produsen dengan nama-nama tertentu dan juga dengan spesifikasi.
Maka nama-nama itu adalah brand atau merek. Dalam terminology islam di sebut ‘ism’ nama. Hal ini merujuk kepada nabi Adam menyebut nama-nama benda yang Allah telah ajarkan (Q.S Albaqarah 33).
Atau kita juga sering mendapatkan kalau sianu orang begini dan begini. Kalau kamu bekerjasama dengan siitu orangnya begana dan begitu. Maka penyampaian pandangan tersebut adalah citra dari brand personal (merek pribadi).
Brand meliputi banyak aspek.
Pertama aspek identitas. Ia seperti nama bagi anak yang baru dilahirkan. Identitas ini membedakan ia dengan anak-anak hasil perusahaan lain.
Kedua aspek pembeda. Brand membedakan sesorang dengan yang lainnya. Pembedaan ini bertujuan untuk menjelaskan nilai dan juga memperkokoh identitas.
Ketiga aspek kepercayaan. Brand akan memberikan sebuah kepercayaan orang untuk mengunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan seseorang.
Keempat, aspek komersial. Inilah aspek yang paling menentukan sebuah merek. Sejauh mana sebuah brand mampu mengkapitalisasi sebuah transaksi dan menghasilkan sebuah penjualan. Disinilah momentum sebuah brand menjadi kekuatan atau malah menjadi kelemahan.
Kelima, aspek social. Sebuah brand akan menciptakan atau menjadi citra social bagi komunitas tertentu. Dalam perkembangan terkini brand berusaha menciptakan komunitas sosialnya sendiri. Ketika komunitas ini tercipta maka loyalitas akan tebangun.
Keenam, aspek nilai. Sebuah barand akan memberikan sebuah nilai bagi penggunnya. Beberapa brand mampu membuat sebuah nilai bagi penggunanya. Inilah pencapaian tertinggi sebuah brand.
Menarik mengkaji sisi diri kita sebagai sebuah merek/brand? Dalam enam aspek brand kita dapat mengukur diri sampai dimana diri kita menjadi sebuah merek yang dikenal oleh orang lain di sekitar kita. Kesadaran brand personal akan membawa kepada konsekwensi-konsekwensi
1.       Citra diri. Kita akan dicitrakan dengan apa yang menjadi aktivitas kita, kebiasaan kita dan juga hal yang kita sukai. Ketika keinginan kita mencitrakan diri menjadi seseorang yang intelektual, maka kita mempunyai kebiasaan-kebiasaan intelektual. Budaya intelektual seperti membaca buku, menulis dan berdiskusi.
2.       Sosial. Kita akan menerima perlakuan social sesuai dengan citra diri yang kita bangun lewat kebiasaan-kebiasaan sehari-hari.
3.       Ekonomi. Kita akan menerima bentuk transaksi-transaksi ekonomi dengan citra diri kita. Bagi seorang pengusaha dia akan mendapatkan peluang-pelaung usaha. Berbeda dengan orang yang brand adalah seorang karyawan ia akan menerima transaksi gaji dan juga peluang kerja atau pengembangan karir.
4.       Emosional. Kita akan berinteraksi dengan sisi emosional dari citra diri kita. Ketika citra diri kita adalah positif maka kita akan menerima transaksi emosi yang positif.
5.       Spiritual. Merek kita akan membawa kita bertemu dengan nilai-niai spiritual yang kita yakini. Kita akan berhimpun dengan berbagai komunitas yang akan membawa kita kepada spiritual berbetuk kegiatan, kejadian, orang dan juga komunitas.
Brand yang membawa konsekwensi memberikan sebuah gambaran utuh tentang diri kita. Hal ini sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Dr Ahmad Fuad Afdhal yang menyatakan bahwa “Brand melambangkan bagaimana perusahaan menjadi sustainable dan berkelanjutan. Kemudian ia menyakan lebih lanjut bahwa brand brand/merek boleh disebut sebagai jiwa suatu produk.
Menggunakan defenisi ini diri secara personal adalah produk dan nama kita adalah brand/ merek yang kita komunikasikan setiap hari. Setiap gerak dan langkah kita mencerminkan jiwa dan membangun brand diri kita.
Merek sebagai identitas di komunikasikan dengan berbagai cara strategi ini terkenal dengan taktik below the line dan up the line.
Below the lain adalah aktivitas yang menyasar tanpa menggunakan media seperti televise dan media lainnya. Kegiatan ini di rancang melekat dengan aktivitas keseharian segment yang di tuju oleh brand.
Sedangkan up the line adalah kegiatan pencitraan sebuah merek di konsumen dengan menggunakan media elektronik. Maka iklan akan tampil beberapa kali dalam durasi tertentu. Kegiatan ini sering dilakukan oleh usaha yang telah mempunyai kekuatan financial untuk mengkomunikasikan brand.
Menilai brand kita
Sebelumnya kita sepakati bahwa diri kita adalah sebuah brand. Yang kita komunikasikan lewat berbagai aktivitas dalam kehidupan. Menilai brand kita memberikan sebuah pemahaman bahwa kita memili sebuah tujuan dalam hidup yang di gapai lewat berbagai cara yang baik.
Penilain brand personal akan memberikan sebuah gambaran utuh untuk melangkah mencapai tujuan-tujuan hidup. Beberapa manfaat menilai brand adalah;
1.       Mengetahui posisi kita di depan orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Sejauh mana kita memposisikan diri di benak teman-teman dan keluarga kita,
2.       Mengetahui penghargaan orang-orang terhadap kita. Apakah kita merupakan bagian yang mereka hargai atau malah tidak mempunyai tempat yang berharga di depan orang-orang yang dekat dengan kita.
3.       Memperbaiki pesan-pesan yang akan kita sampaikan untuk mendukung perubahan diri. Hal perubahan diri membutuhkan sebuah dukungan orang-orang terdekat dengan kehidupan kita.
4.       Menguatkan brand kita yang lama dan juga pencapaian dalam aspek-aspek kehidupan.
Kemudian setelah kita mengetahui di mana posisi kita di depan orang-orang yang kita cintai, langkah selanjutnya adalah mendisain pesan-pesan yang mendukung perubahan diri dan juga kinerja kepada yang lebih baik.
Nikmati tulisan selanjutnya dalam ‘To be Sang Pemenang dan Pembelajar”
Di goreskan oleh Muhammad Yunus ‘Sang Pemenang Pembelajar’
Penggiat Kajian “Beyond Masjid”
Baitul Muslimin MUZAKKI

Di sponsori oleh:
Rumah Sehat & Apotik Herba
SYIFAAU MUMTAZ
Jakarta -Indonesia

Tidak ada komentar: