Rabu, Oktober 20, 2010

Dimensi yang mempengaruhi Menulis

Menulis adalah aktivitas mental yang melibatkan intelektual,emosional dan spiritual. Pada sisi intelektual memberikan sebuah metode dan data fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Pada sisi emosional melibatkan emosi-emosi seperti senang, marah, sedih yang terlihat dari pilihan-pilihan kata dalam menyampaikan dalam bentuk kalimat. Sedangkan pada sisi spiritual memberikan sisi ibadah dalam menyampaikan ilmu yang bermanfaat.

Terkadang ketika kita mempunyai sebuah informasi yang bermanfaat dari sisi pengembangan intelektual tentang bagaimana menulis yang bagus dan bermanfaat. Namun pada saat yang sama emosi tidak mendukung karena sedang tidak mood. Maka pada saat itu menulis tidak akan terjadi dan informasi yang bermanfaat tertunda dalam  meyampaikannya.

Terkadang kita mempunyai sebuah dorongan emosi yang kuat untuk menulis, namun terganggu oleh sebuah data dan informasi dari sebuah referensi tertentu. Maka pada saat itu sebuah tulisan urung untuk diterbitkan. Sebuah tulisan mempunyai landasan spiritual yang di tekankan dalam bentuk niat ketika hendak menuliskan.

Tulisan yang bagus dan bermanfaat mempunyai dorongan spiritual untuk dapat berbagi dan bermanfaat. Kemudian tulisan tersebut tidak memiliki tulisan yang mengandung beban dosa dan kejahatan. Seperti, pornografi, menyebarkan aib orang lain dan tuduhan tanpa bukti yang dapat di pertanggungjawabkan. Ketika sebuah tulisan bagus dan bermanfaat akan memberikan sebuah dorongan emosi bernama senang dan bahagia.

Beberapa langkah untuk dapat menghasilkan tulisan bagus dan bermanfaat:

1. Pasanglah niat. Niat menentukan bagaimana daya dorong ketika kita awal menulis. Niat memberikan hasil yang berbeda untuk tulisan yang lahir dari orang sama. Pengalaman saya sendiri ketika niat menulis tidak kuat atau mempunyai niat yang kurang baik, maka dapat di katakan hasilnya tidak maksimal. Ada sebuah daya dorong yang kuat untuk menulis ketika niat selaras dengan rumusan visi hidup. Niat terbaik dalam menulis adalah bagian kerangka ibadah muamalah (umum).

2. Pasanglah senyum sebelum menulis. Senyum mengindikasikan bahwa kita berada dalam senang. Kondisi emosi senang sering memberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan sebuah tulisan. Sebuah senyum sebagai pertanda bahwa aktivitas kita adalah sebuah kesenangan. Sering sebuah senyum mampu menjadi sebuah tulisan, seperti "aneka senyuman" yang kita ulas dari berbagai orang yang pernah kita temui dalam kehidupan.

3. Membuat kerangka tulisan. Kerangka tulisan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan tulisan ketika nanti terjadi sebuah hambatan. Dalam pengalaman menulis beberapa artikel atau tulisan tidak selesai dalam sekali menulis di depan komputer. Metode yang sering penulis gunakan adalah peta pikiran atau mind mapping yang ditemukan oleh Tony Buzan.Sampai hari ini beberapa kerangka tulisan masih berada di peta pikiran dan menunggu untuk di tulis dalam bentuk yang lebih baik. Insya Allah akan dijelaskan tengang Peta pikiran dalam tulisan sendiri.

4. Berkunjunglah keberapa tulisan orang lain. Hal ini memberikan kita sebuah pengayaan prespekti atau sisi pandang dalam menuangkan sebuah tulisan. Banyak model dan cara menulis baik secara teknik maupun seni. Untuk teknik menulis terdapat pelatihan dan juga buku yang bermanfaat yang menjelaskan tahapan-tahapan menulis. Sedangkan untuk seni adalah cita rasa tersendiri penulis.

5. Milikilah teman yang mampu memberikan pandangan objektif tentang tulisan kita. Hal ini memberikan second option, untuk membuat tulisan lebih renyah dan enak di baca.

6. Menulis tentang keahlian dan aktivitas yang bersangkutan dengan kehidupan kita. Sebagai contoh: ketika kita adalah mahasiswa dalam bidang hukum, maka tulisan terbaik meliputi bidang hukum, pandangan kita tentang kejadian dalam tinjauan hukum, atau catatan-catatan tentang hukum yang bermanfaat bagi orang yang tidak mempelajari hukum. Seorang guru akan lebih mengetahui bagaimana menghadapi siswa-siswa. Membuat rencana pembelajaran dan tips-tips mengajar.

7. Puasa berbicara. Metode ini memberikan sebuah kekuatan tersendiri untuk dapat mendorong tangan berada di pena atau pensil dan menari indah di atas kertas. Sedangkan yang terbiasa di depan komputer maka jari jemari akan bergerak mengikuti irama berfikir.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita yang ingin menulis dan berbagi dalam dunia tulis menulis. Dengan tulisan dunia digerakkan melampaui hidup sang penulis.

Tidak ada komentar: