Sabtu, Oktober 09, 2010

Waktu Orang Lain


WOL (Waktu Orang Lain)
Dalam istilah lain Other People’s Time menggunakan waktu orang lain untuk mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan utama. Pekerjaan yang di delegasikan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang mendukung terselesainya suatu pekerjaan besar yang telah di bagi kepada beberapa departemen dan kerja individu.
Waktu orang lain adalah ilmu dan seni mendelegasikan pekerjaan. Dalam perusahaan di bagi dalam job diskripstion dan juga departemen. Menggunakan waktu orang lain memiliki seni yang berhubungan dengan memaksimalkan kemampuan seseorang untuk menghasilkan yang terbaik dari waktu orang lain. Hal ini berhubungan dengan manusia yang merupakan makhluk unik dan dinamis.
Menggunakan waktu orang lain mesti menguasai ilmu-ilmu pendelegasian wewenang, komunikasi dan juga perencanaan yang melibatkan dinamika kerja dan team. Satuan waktu orang lain dalam kacamata Islamic Cashflow Quadrant adalah memaksimalkan potensi ibadah dalam kehidupan seseorang dalam rangka menerjemahkan zikir dalam kehidupan dan membuktikan solat yang berhubungan kuat dengan perilaku sehari-hari. Sholat sebagai sebagai sebuah kerangka kerja dasar mengelola waktu orang lain dengan usaha yang tidak menjadikan bersinergi dengan dosa dan kemaksiatan.
Sering digunakan untuk menyewa orang lain dengan mengaji dengan jumlah tertentu. Hal ini berlaku pada kuadran Islamic employee dan Islamic self employee. Menggunakan waktu orang lain yang Islamic Business owner berlandaskan kepada kerangka ibadah kehidupan untuk mencapai sebuah hasil akhir yakni kebahagian dunia (pendapatan yang adil dan mencukupi) dan kebahagian akhirat (mendapatkan surga dan menjadi golongan mendapatkan catatan dari kanan.
Waktu orang lain Kuadran Islamic Employed an Islamic self employee memiliki karakteristik berbeda dengan karyawan biasa, pekerja lepas. Ada beberapa hal mendasar yang menjadikan berbeda. Pertama, Ritme dan rutinitas ibadah kepada Allah swt yang membutuhkan sebuah metode dan system istirahat dan juga perlakukan berbebeda. Kedua pemisahan pekerjaa perempuan dan laki-laki pada batas yang tidak melahirkan fitnah dan hancurnya rumah tangga. Ketiga, usaha, system usaha yang di jalankan memenuhi standar Islam mulai dari system keuangan, produksi, produk dan jasa yang dihasilkan.
Mengelola waktu orang lain membutuhkan sebuah ukuran bayaran tertentu dengan ukuran satuan waktu yang diberikan kepada Islamic business owner dan Islamic Investor. Satuan waktu yang digunakan adalah sebuah mekanisme yang berhubungan satu kegiatan kepada kegiatan lainnya. Atas satuan waktu inilah diberikan penghargaan (reward) yang berupa reward bersifat materi (gaji, bonus, tunjangan) dan reward non materi (penghargaan, peluang karier, budaya kerja, pengembangan diri).
Waktu adalah satuan yang dapat diukur dengan produktitas. Waktu orang lain dapat diberikan dengan memberikan ukuran produktifitas yang terukur apa yang dapat di berikan dari sebuah pekerjaan. Seperti seseorang pekerja bagian pembuatan produksi baju. Dalam satu jam berapa baju yang ia bisa selesaikan 20-40 lembar menjahit bagian. Atas pencapaian itu maka reward diberikan berupa capaian standar kerja dan juga bonus ketika mampu mengerjakan lebih dari standar.
Produktifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sebuah output dari sebuah rangkaian proses yang tersistem dan memiliki target yang jelas dan spesifik yang dapat di evaluasi. Bagi perusahaan produsen satuan waktu mempengaruhi hasil yang dihasilkan oleh waktu yang di berikan oleh Islamic employee dan Islamic self employee.
Bagaimana menggunakan waktu orang lain secara efektif dan efisen untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal-hal apa saja yang mendasari seseorang bisa mengelola waktu orang lain.
Kepercayaan
Berikanlah kepercayaan untuk orang melakukan pekerjaan yang di dilegasikan. Kepercayaan akan kemampuan yang berdasarkan kualitas, kapasitas untuk menyeselasikan suatu pekerjaan dalam satuan waktu.
Memberikan kepercayaan meliputi memberikan wewenang untuk mengambil keputusan, wewenang untuk menyelesaikan pekerjaan, wewenang untuk melakukan dengan cara maksimal dengan atau tanpa prosedur baku.
Kepercayaan merupakan hal pertama yang kita berikan untuk menggunakan waktu orang lain menghasilkan keberlimpahan dari usaha yang di kelola oleh Islamic business owner dan Islamic investor.
Kepercayaan ini berangkat dari satu nilai universal bahwa sesama muslim adalah bersaudara berdasarkan ikatan tauhid yang kuat. Ikatan tauhid yang kuat melampaui persaudaraan sedarah, sesuku dan sebangsa. Kepercayaan bahwa bekerjasama dalam bentuk ibadah kehidupan untuk menjadikan diri yang berkualitas muttaqin.
Kepercayaan di mana tidak akan dizhalimi satu sama lain. Karna telah seperti satu tubuh, ketika tubuh lain merusak system maka tubuh lain akan memberikan respon untuk secepatnya memperbaiki. Ketika kepercayaan di cederai dengan sebuah konspirasi, kolusi maka dengan ini ia telah merusak kepercayaan dan pada tahap akhir akan merusak dirinya sendiri.
Kepercayaan ini berhubungan dengan kepercayaan waktu orang yang digunakan bahwa ia akan diperlakukan secara adil dan layak sesuai akad dan kaidah yang mengatur bahwa mereka adalah saudara. Tidak ada system penggajian yang menzhalimi Islamic Employe, penahan hak, menjadikan mereka jauh dari nilai pengaplikasian tauhid dan ibadah kepada Allah swt.
Keyakinan
Keyakinan berasal dari kepercayaan. Berikan sebuah keyakinan seseorang mampu untuk melaksankan pekerjaan yang di dilegasikan. Keyakinan untuk menyelesaikan tugas dengan satuan waktu pencapaian.
Keyakinan memberikan seseorang untuk melakukan sesuatu melampaui kapasitas yang menjadi bebannya. Sesuatu yang sulit akan mudah.
Keyakinan memberikan ruh sebuah pekerjaan yang menggunakan waktu orang lain. Keyakinan menghantarkan sebuah sinergi yang mampu melahirkan the miracle of team. Keyakinan memberikan sebuah dasar ketenangan untuk memberikan yang terbaik.
Tanggungjawab
Ketika kepercayaan dan keyakinan telah inheren dalam menggunakan waktu orang lain, sisi tanggungjawab melekat mengiringi. Pemberian tanggung jawab memberikan ruang gerak bagi penggunaan waktu orang lain khusus pada sisi quadran Islamic employee, dan self Islamic employee.
Tanggungjawab pada sisi kanan dari Islamic business owner adalah bertanggungjawab untuk memastikan bahwa menggunakan waktu orang lain dalam kerangka penerjemahan ibadah dalam business yang mendekatkan kepada keridhoaan Allah swt.
Kompensasi materi
Menggunakan waktu orang lain mempertimbangkan kompensasi materi. Kompensasi materi menggunakan berbagai metode dan juga system. Beberapa perusahaan menerapkan system bagi hasil dengan karyawan atas pencapaian prestasi. Namun juga ada yang menetapkan gaji tetap.
Menggunakan waktu orang lain dengan memberikan kompensasi materi adalah bentuk wujud kerjasama dan berbagi. Bagi Islamic employee tidak akan merasa dirugikan oleh Islamic business owner. Kompensasi materi berhubungan dengan tanggungjawab yang diberikan.
System
Menggunakan waktu orang lain membutuhkan system yang dapat mempermudah pengorganisasian kerja, pencapaian tujuan dan juga efektitas kerja dan juga efisiensi waktu. Tanpa sebuah system penggunaan waktu orang lain tidak akan memberikan hasil maksimal.
Pembelajaran
Dalam menggunakan waktu orang lain. Membutuhkan sebuah budaya yang mendukung proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas pribadi untuk peningkatan kinerja dan juga kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Menggunakan waktu orang lain dengan mengabaikan pembelajaran berarti mempersiapkan sebuah kunci awal kemunduran sebuah usaha . Pembelajaran bisa didesain dari pola interaksi antar Islamic employee atau dengan memberikan pelatihan-pelatihan terpola dan terpadu.
Menggunakan waktu orang lain membutuhkan sebuah seni yang berlandaskan kepada prinsip islam rahmat bagi alam semesta untuk mewujudkan sinergi kebaikan.
Di selesaikan di Bintaro, 16 Maret 2010 jam 13;09 WIB
Bagian dari The Islamic Cashflow Quadrant

Dapatkan cara mengelola keuangan atau finansial ANDA di sini:
http://www.keberkahanfinansial.com/?id=Muhamad+Yunus

Tidak ada komentar: